14 : ୧•Matematika

860 131 27
                                    

"Tae, mmm"

"Hm?"

Disebrang sana, beomgyu merasa deg2an saat mendengar "hm" dari taehyun.

"Anu itu"

"Apa gyu?"

"Tae boleh ajarin aku matematika gak? Ada yang aku gak ngerti"

Jujur, beomgyu sangat gugup sekarang, takut taehyun tidak mau mengajarinya.

"Boleh"

Taehyun tersenyum dan membuat lia penasaran, mengapa anak ini senyum2 kayak kerasukan aja.

"Ngape lo?" Taehyun menempelkan jari telunjuknya ke arah bibirnya, yang menandakan untuk diam.

Taehyun masih tersenyum lalu mematikan teleponnya.

"Gak, gapapa" lia semakin curiga

"Bilang atau gw sebar foto lo ciuman sama beomgyu" taehyun yang mendengarnya langsung menatap lia dingin. Sedangkan lia, tentu saja tertawa senang.

"Si beomgyu minta ajarin matematika, katanya ada yang gapaham"

"Yaudah sono kerumah beomgyu"

"Dih kok ngusir"

"Emg gak mau? Kalo gak mau yaudah, gw yang aja yang ajarin beomgyu" lia berancang2 ingin pergi kerumah beomgyu, tetapi taehyun langsung menahan tangan sang kakak.

"Gw pergi dl, bye" lia hanya bisa tersenyum melihat kebucinan adik satu2nya ini.

~~~~~~

"Tae, kok susah"

"Tae, kepalaku ngebul"

"Inimah bukan matematika tapi matimatian"

"Lebih baik aku menghafalkan member nct daripada rumus matematika"

Jujur, keluhan beomgyu lumayan membuat taehyun pusing. Dia hampir pasrah mengajari beomgyu tetapi beomgyu terus mengeluh tidak bisa.

Biasanya beomgyu tidak menyerah dan tidak banyak mengeluh saat belajar. Kayak kemarin, ia belajar terlalu giat sampai lupa waktu dan lupa makan, membuat orang2 khawatir saja. Tetapi sekarang jadi mengeluh, ada apa dengan jung beomgyu? Mungkin dia sudah terlalu lelah dengan yang namanya matematika, jadi ingin menyerah saja rasanya.

"Istirahat dulu gyu, makan atau nyemil dulu. Siapa tau otak kamu jalan lagi" mata beomgyu berbinar saat mendengarnya.

"Beneran?" Dan dijawab anggukan oleh taehyun. Beomgyu sangat senang soalnya perutnya daritadi sangat lapar. Akhirnya ia mengambil satu pepero cookies and cream di rak cemilannya lalu memakannya.

Taehyun yang melihatnya ingin juga, sepertinya enak.

"Tae mau?" Taehyun masih melihatnya

"Kalo mau ambil aja satu"

"Gak, aku maunya yang punya kamu aja"

"Ha-" taehyun tiba2 memakan pepero yang sedang beomgyu makan. Kalian tau pepero challenge? Nah bayangkan seperti itu ya. Seketika jantung beomgyu berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya, pipinya memerah tidak karuan.

Taehyun terus memakan pepero milik beomgyu sampai bibirnya menyentuh bibir milik beomgyu. Perasaan beomgyu semakin tidak karuan. Mukanya semakin memerah seperti kepiting rebus.

"TOLONG SELAMATKAN AKU! AKU GAKUAT" teriak beomgyu di dalam hatinya.

Taehyun melepaskan tautan mereka. Buku matematika dan satu ruangan menjadi saksi bisu mereka berciuman dikamar beomgyu. "Gemas" satu kata yang cocok untuk beomgyu saat ini. Taehyun sangat ingin menciumnya lagi, rasanya manis, mungkin akan menjadi candu saat berpacaran atau sudah menikah nanti.

"A-aku akan kembali belajar" beomgyu tidak mau menatap muka taehyun karena itu akan membuat jantungnya berdebar lagi.

Taehyun terkekeh gemas lalu mengusap2 halus rambut beomgyu

"Kamu gemesin, pengen cium lagi"

Tolong siapapun, selamatkan beomgyu sekarang juga!

~~~~~~

Beberapa ujian telah selesai, hari ini ujian terakhir, ujian matematika. Beomgyu telah belajar bersama taehyun sampai beomgyu mengerti.

Kringgg

Bel tanda selesai ujian berbunyi, beomgyu buru2 mengumpulkan kertas ulangannya dan menyerahkan kepada guru pengawas. Ia sangat ingin keluar dari ruangan yang terasa menyeramkan itu.

"Waaaaaaa....... akhirnya semua ujian selesai" beomgyu keluar dari kelas sambil berjalan ke arah kantin.

"Yaaa... beomgyu, tunggu aku" soobin mengejar beomgyu dan langsung merangkul bahu beomgyu.

"Bagaimana dengan ujian matematikamu? Lancar?" Soobin bertanya kepada beomgyu lalu dijawab anggukan oleh beomgyu.

"Eh gyu, kamu tau gak yang nomor 9 itu jawabannya-" beomgyu buru2 menempelkan jari telunjuknya ke bibir soobin.

"Diam soobin, aku udah pusing. Jangan bikin aku mikirin sesuatu yang membuatku semakin pusing. Biarkanlah itu berlalu, kita nikmatin aja sekarang masa2 kejayaan setelah ujian" dan soobin mengangguk setuju.

Kalian ada gak yang sama kayak beomgyu?

Beomgyu dan soobin sudah berada di kantin, duduk memesan coklat panas dan teh hangat.

"Nih gyu, hotpack buat kamu. Kayaknya tangan kamu kedinginan banget"

"Makasih soobinie hehe" soobin yang melihatnya tersenyum gemas.

Tuk!

Tanpa sengaja, ada orang yang melempar botol kosong ke arah kepala beomgyu.

"AWW.... SIAPA YANG BERA-" saat beomgyu ingin berteriak, datanglah yeonjun yang panik setengah mati karena beomgyu sebentar lagi akan meledak.

"Kak yeonjun?" Soobin bertanya2 mengapa yeonjun datang dengan wajah panik.

"Astaga, sorry gyu. Sumpah sorry, tadinya kakak mau lempar ke arah tong sampah dibelakang kamu, eh malah kena kepala kamu. Sorry ya sorry" yeonjun terus meminta maaf karena takut beomgyu meledak.

Beomgyu balik kalem lagi pas tau bahwa yeonjun yang melemparnya "lain kali jangan lempar2 kak, untung kenanya kepala aku, kalo kena kepala orang lain gimana" jawab beomgyu dengan nada agak kesal. Yeonjun yang mendengarnya hanya bisa tertawa hambar.

Minuman beomgyu dan soobin sudah datang. Ini adalah waktu yang tepat untuk mendekatkan soobin dan yeonjun "kak, temenin soobin dl bentar, aku mau ke toilet. Soobinya jangan ditinggal, kalo gak aku meledak lagi nanti" dan beomgyu meninggalkan soobin dan yeonjun berduaan.

Suasananya menjadi sedikit canggung "kamu ekskul apa bin? Kayaknya kakak jarang liat kamu di kegiatan gitu" yeonjun berusaha membuka pembicaraan agar tidak canggung.

"A-aku ikut club bahasa Jepang, jadi mungkin kakak jarang melihatku"

"Ahhh begitu ya..."

Kembali hening lagi.

"Sepertinya kakak sama beomgyu sangat akrab" soobin membuka topik pembicaraan lagi

"Ah iya lumayan, karena kita satu ekskul jadi lumayan akrab" dan dijawab anggukan oleh soobin.

"Bin, minta nomor hpmu dong" yeonjun memberikan hpnya ke soobin. Soobin tentu saja kaget, kakak kelasnya yang selama ini dia suka meminta nomor hp miliknya.

Soobin mulai mengetik beberapa digit angka yang merupakan nomor hpnya. Setelah itu, yeonjun mencoba menelepon nomor tsb dan benar itu nomor soobin.

Mereka mulai melanjutkan percakapan ringan seperti tentang ekskul masing2.

Di waktu yang sama, beomgyu sudah balik dari toilet. Dia mengintip sedang apa 2 curut tersebut sekarang. "Ahhh ternyata sedang pdkt" beomgyu tersenyum senang dan memutuskan untuk memberi waktu mereka buat berduaan.

Saat beomgyu hendak pergi ke kelas sungchan karena sungchan masih betah di kelasnya. Ia melihat seseorang yang ia kenal dan saat ia ingin menghampiri orang tersebut, langkahnya terhenti.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kasih konflik dikit kali ya | (• ◡•)|

Jangan lupa vote and comment
-dearnaicha🧋

DESTINY || TAEGYU[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang