Permintaan maaf

558 91 44
                                        

Ini author up sekarang aja, kasian kalian nunggu kelamaan walaupun makin hari makin sepi tapi gpp kok.

Author lagi rada pusing dan ada masalah dikit kalau komenan kalian disini gak aku bales berarti author lagi bertapa hehehe.

***

Acara pembukaan sudah selesai sejam yang lalu, tapi Jani tak kunjung sampai juga, padahal Santi bilang Jani sudah di perjalanan menuju ke cafe baru Amel.

"Mel ada bapak-bapak nyari lu di depan" ucap Santi yang masuk ke ruangan Amel.

"Ah bapak-bapak ngapain? Gue gak ada urusan sama bapak-bapak perasaan" heran Amel.

"Udah temui aja di depan noh kasian bapak nya" perintah Santi mendorong tubuh Amel agar segera keluar menemui bapak-bapak itu.

Amel berjalan gontai ke depan untuk menemui bapak-bapak yang di maksud Santi
Amel toleh kanan toleh kiri tapi tak ada melihat bapak-bapak di depan.

Apa Santi menjahili Amel? Tapi tidak mungkin sih.

"Maaf bu ini benar ibu Amel?" Tanya bapak tia yang tiba-tiba ada di depan wajah Amel.

"Hmm iya saya sendiri pak, kenapa ya mencari saya?" Tanya sopan Amel.

"Ini saya mas-mas penjual ikan cupang yang ibu beli waktu dekat lampu merah sekitar seminggu yang lalu bu"ungkap bapak itu.

Amel mengingat-ngingat wajah sang penjual itu, dan benar bapak ini penjual nya.

"Ini saya bawa cupang 50 banyak nya bu, tadi ada yang nyuruh saya bawa kesini berserta tempat nya juga kata nya untuk ibu" lagi ucap bapak penjual ikan cupang itu, yang menit Amel sangat terkejut, 50 ikan cupang siapa yang mau mengurus mereka sebanyak itu.

"Baik saya permisi bu, ini semua sudah saya rapikan disini, tenang untuk bayaran nya sudah di lakukan sama yang menyuruh saya kemari bu" ucap pamit bapak tua itu.

Amel hanya menganggukkan kepala nya, dia bingung mu di bawa kemana semua ikan cupang ini, ya kali investasi ikan cupang.

Tak lama terdengar suara mesin mobil terparkir di parkiran cafe, mobil hitam yang tak asing di mata Amel.

Jani keluar dari mobil itu dan berjalan menunu ke arah Amel yang sedang mematung di depan pintu cafe melihat kedatangan Jani.

Bunga yang sempat di beli Jani di jalan di sembunyikan di balik tubuh nya.

"Hai selamat ya mel, maaf aku dateng telat tadi ada sedikit masalah di kantor" ucap Jani saat sampai di depan Amel.

"Oh iya ini bunga pemberian aku sukses ya atas pencapaian cafe baru nya, semoga bisa buka cabang di seluruh kota di Indonesia" lanjut Jani mengucapkan selamat ke Amel.

"Iya jan makasi ya sudah menyempatkan kan hadir ke acara aku, walaupun sudah selesai tapi gpp, mari masuk jen" ajak Amel ke Jani untuk masuk ke dalam cafe nya dan meninggalkan 50 cupang di depan.

Jani hanya mengikuti langkah kaki Amel masuk kedalam dan duduk di salah satu meja yang tersedia disana.

Lama mereka terdiam canggung tak ada obrolan yang terlontar dari kedua nya, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Mel"

"Jen"

Ucap berbarengan mereka.

"Kamu duluan mel gpp kok" suruh Jani ke Amel agar berbicara terlebih dahulu.

"Hmmm kamu kok agak kurusan terus isi kantong mata hitam di mata mu? Apa kamu kurang istirahat?" Tanya Amel ragu kepada mantan tunangan nya itu, bagaiman pun mereka saat ini masih berstatus break.

TAKUT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang