Sesuai rencana akhir pekan ini keluarga Amel dan Jani berangkat liburan ke Bali. Jadinya ke Bali, kalau ke puncak udah sering wkwk. Tak lupa Santi juga ikut.
"Udah semua barang nya sayang?" Tanya Amel memastikan tidak ada barang yang tertinggal.
"Udah sayang udah semua kok, yuk langsung ke bandara papa blg udah disana ama mama papa kamu juga" ajak Jani semangat memasuki mobil nya yang di antar supir pribadi keluarga Jani.
***
BALI, 12 November 2018.
Rombongan sudah tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai. Mereka ber6 keluar menunggu jemputan yang sudah di booking sebelum nya.
"Selamat datang di Bali pak,buk" ucap sopan bapak supir yang berbaju hitam bertuliskan Bali Santi tour and travel di dada baju nya.
"Terimakasih bli" ucap makasi papa Jani tak kalau sopan.
(Btw bli itu sebutan untuk panggilan laki-laki di Bali, sama lah kayak abang gitu)
Mereka semua menuju hotel di daerah Kuta, agar dekat dengan destinasi wisata yang ada disana.
"Kamu masuk ke kamar no 134, terus lu yo di kamar 136, Santi di kamar 137, dan papa di no 135, silakan istirahat nanti sore kita main ke pantai" jelas papa Jani membagikan no kamar hotel mereka.
Di kamar Jani Amel.
"Capek banget Tuhan" keluh Jani yang merasa capek dan sedikit mabuk perjalanan wkwkwk efek naik pesawat.
"Bersih-bersih dulu sayang, baru tiduran" perintah Amel tak di hiraukan Jani.
"Ngantuk yang entar aja deh, sekalian entar sore mandi nya" tak tahan Jani menahan ngantuk nya lagi, dan mulai menutup matanya.
"Dasar pelor!" Kesal Amel melanjutkan membereskan barang nya dan Jani.
Sore hari nya Jani Amel Papa Purnomo Mama Vania Papa Tio dan Santi berjalan menuju ke pantai Kuta, tak butuh waktu lama mereka sampai di pantai karena jarak dari hotel ke pantai tak jauh.
"Ya Tuhan indah banget pantai nya" seru Santi heboh.
"Kayak gak pernah liat pantai aja lu, lebay" ci ir Jani terhadap Santi.
"Lu kok hobby banget ganggu gw jan? Kita ada masalah ya kak? Atau kita saling kenal?" Cerca Santi tak terima terhadap perilaku Jani.
"Aduh kalian ini selalu bertengkar gak siang gak malam tengkar mulu capek papa liatnya" timpal papa Jani.
"Udah dari pada debat mulu mending kita sewa gazebo aja sambil liat pemandangan ni" ajak mama Vania agar tak larut ke pertengkaran kecil Jani dan Santi.
Seorang pelayan menghampiri gazebo mereka membawa pesanan kelapa muda yang di pinta mereka tadi.
"Selamat menikmati" ujar nya dengan senyum manis.
Jani yang melihat itu tak berkedip sedikit pun malah memandang pelayan itu yang sudah berbalik dan berjalan menuju kedai nya.
"HMMMMM!" Deheman keras dan lantang Amel mampu menyadar kan Jani.
Jani yang mendengar itu hanya menyengir sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali.
"Cantik ya pelayan nya?" Tanya Amel menjebak.
"Ya.. can-tik mel orang cwek" sahut Jani gugup.
"Bagus pepet aja terus, bila perlu minta no WA nya biar bisa kamu PDKT sama dia" kesal Amel terhadap jawaban Jani yang terbilang tak masuk akal.
"Ohh boleh ni, asik nambah kontak betina di hp aku, asikkk!" Seru Jani semakin menggoda Amel.
"Issss auah males aku sama kamu, sama cari aja cwe seksi disini kan banyak tu, bule juga tu banyak" kesal Amel semakin menjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKUT.
Teen Fiction"Bahagia ku cuma kamu mel" Jani. "Hati ku bahagia ku dunia ku jiwa ku cuma kamu jan" Amel. "Takut kehilangan kebahagiaan kalian berdua" AUTHOR.