Firasat

445 90 17
                                    

Pagi ini Jani tak pergi ke kantor karena males dan ingin WFH aja tapi Amel tetap pergi ke cafe yang selama seminggu ini tak ia kunjungi.

Diantar Jani ke kafe menggunakan mobil dan Jani mampir sebentar untuk mengecek hal apa yang kurang di cafe biasa nya dia yang membeli langsung dengan Amel.

"Sayang nanti aku pulang naik taksi aja ya, kasian kamu bolak balik kan kamu mau WFH aja katanya WFH kok malah jadi sopir" kekehan Amel tersadar dengan ucapan nya yang di akhir.

"Gak-gak lagian aku bawa laptop kerja aku kesini ya nemenin kamu kerja lah sekalian kan" sahut Jani enteng.

"Terserah deh ya" balas Amel malas berdebat dengan Jani.

Amel keluar dari ruangan nya meninggalkan Jani yang sedang zoom dengan clien nya, agar tak mengganggu jika Amel di dalam, ia menunu depan dan melihat-lihat karyawan nya yang sedang bekerja.

Jam sudah menunjukan pukul 11 siang dan sebentar lagi ne masukin jam makan siang, pasti cafe akan ramai oleh pelanggan.

"Yuda" panggil pelan Amel saat melihat Yuda.

"Iya mbak ada apa?" Sahut sopan Yuda.

"Cupang nya aman kan?" Tanya Amel tak jauh-jauh tentang cupang kepada Yuda.

"Aman mbak saya rawat dengan baik semua nya mbak tenang aja" sahut Yuda dengan senyuman nya.

"Oke terimakasih ya, silakan kembali bekerja" perintah Amel.

Yuda menganggukan kepala nya dan kembali ke perkerjaan nya.

"Sayang" panggil Jani dari arah belakang badan Amel.

"Maaf aku harus ke kantor karena ada berkas yang harus aku tanda tangani langsung untuk ke kantor cabang yang di Surabaya, kalau gak kesorean nanti aku jemput ya" ucap Jani sebelum Amel membuka mulut menanyakan kenapa ia memanggil nya.

Amel menghela nafas padahal tadi Jani yang tak mau meninggalkan nya tapi sekarang, Jani yang meninggalkan nya untuk ke kantor.

"Yaudah tapi makan dulu ya" jawab lemah Amel dan berlalu menuju dapur untuk memesan makanan agar di buat kan oleh chef di cafe itu.

Jani kembali lagi ke ruangan Amel mengambil laptop nya mengecek email yang masuk sambil memberitahu sekretaris nya di kantor dia segera datang selepas jam makan siang.

Pintu terbuka menampakan Amel datang dengan nampan berisi makan siang untuk Jani dan untuk nya.

"Nih minum dulu" ucap Amel menyodorkan air ke mulut Jani, Jani menerima dan meminum nya.

"Aaaa"

Dengan telaten Amel menyuapi Jani dan tak lupa diri nya sendiri, kalian tau kan Jani manja mau nya di suapin aja, wkwkwk.

Setelah makanan habis Jani langsung pamit ke kantor untuk menandatangani berkas yang harus di kirim hari ini ke kantor cabang Surabaya.

"Aku pamit ya, baik-baik" ucap Jani mencium kening Amel dan tak lupa mendaratkan kecupan singkat di bibir Amel.

"Iya hati-hati, kalau gak sempet jemput gpp aku pulang naik taksi nanti" sahut Amel yang di balas anggukan saja oleh Jani.

***

Amel telah sampai di apartemen sejak sejam yang lalu dan sudah menghubungi Jani bahwa dia telah pulang duluan, tapi tak ada tanda-tanda balasan dari Jani.

Apakah sesibuk itu?

Atau lagi di jalan?

Pikiran Amel  berusaha positif bahwa jani nya baik-baik saja, dan akan pulang tak lama lagi.

TAKUT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang