✨ Chapter 22 ✨

12K 1.3K 414
                                    

Mature Content, please be wise ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mature Content, please be wise ♡



Sore ini cuaca di Bern sangat cerah. Dan di sebuah rumah megah yang begitu kental dengan nuansa khas Eropa, tampak beberapa orang berlalu lalang. Terlihat sibuk guna mempersiapkan sebuah acara.

Yakni acara pertunangan Jungkook dan Lalisa tentu saja.

Sebenarnya, baik Jungkook maupun Lisa sama sekali tak menginginkan acara pertunangan yang mewah ataupun meriah. Bagi mereka, sebuah acara sederhana yang di hadiri beberapa kerabat dekat sudah sangat cukup.

Namun nyatanya, tidak dengan kedua orang tua Lisa, terlebih sang ayah. Dimana, tuan Altherr menginginkan sebuah pesta meriah bagi puteri semata wayangnya itu. Baginya, ini adalah moment yang tak mungkin untuk ia lewatkan. Terlebih lagi, kala ia mendengar jika pernikahan akan di langsungkan di Korea. Jadi, pesta pertunangan ini haruslah meriah. --sabda ayah Lisa.

Di dalam kamarnya, Lisa terlihat begitu cantik dengan balutan sebuah dress panjang yang membentuk lekuk tubuhnya secara sempurna. Sebuah gaun berwarna merah tua dengan belahan dada rendah yang membuat kedua buah dadanya terlihat menyembul indah.

Sementara Jungkook, pria itu terlihat begitu tampan dengan setelan tuxedo yang melekat di tubuh kekarnya. Membuat dada bidang miliknya terlihat semakin tegap dengan aura yang menguar tak tentu arah.

"Kau menyukainya sayang?" suara Ji Hyun menguar, wanita itu menelisik tubuh Lisa yang di balut gaun cantik yang ia pesan secara khusus untuk calon menantunya itu.

"Aku menyukainya ibu, sangat." Lisa menjawab dengan senyum cerah yang mengembang di wajahnya.

Jihyun menghela napas lega. Wanita itu sempat merasa takut jika saja pilihannya tak sesuai dengan selera Lisa. Namun agaknya, semua hanyalah sekedar kekhawatirannya saja. Itu terbukti dari senyum Lisa yang terlihat tulus tanpa kepura-puraan. Gadis itu benar-benar menyukai gaun pilihannya.

Masih dengan senyum yang mengembang, Lisa mengalihkan atensinya pada cermin di hadapannya. Menatap pantulan wajahnya sendiri yang semakin terlihat sangat cantik di hari istimewanya ini. Sungguh, rasanya Lisa benar-benar bahagia.

Meninggalkan kedua sejoli itu, Jihyun lantas melenggang keluar. Setidaknya, ia harus memberikan sedikit waktu bagi pasangan itu untuk berdua. Hingga akhirnya dengan sebuah usapan lembut pada lengan Jungkook sang putera, Jihyun meninggalkan kamar tersebut. Berganti menemui para tamu, berbaur dengan ny. Altherr.

Sepeninggal sang ibu, Jungkook melangkah perlahan menuju sang kekasih. Tepat di belakang tubuh mungil gadisnya itu, langkah kaki Jungkook terhenti. Kedua tangan pria itu terulur, mendekap tubuh mungil Lisa dari belakang dengan dagu yang berada di pundak gadisnya itu.

"Apa kau berdebar?" Jungkook bersuara lirih dengan kedua mata yang terpejam lengkap dengan seulas senyum tipis yang tersungging di wajah tampannya.

Terdiam beberapa saat, Lisa lantas tersenyum. Kedua tangan gadis itu bergerak, menggenggam lembut punggung tangan Jungkook yang melingkar di perut mungilnya.

One Day, One Kiss! || Lizkook [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang