Mature Content! Please be wise ^^
•
•
•Bias sinar hangat sang mentari pagi yang menelusup masuk melalui celah-celah gorden, membuat kedua mata Lalisa mengerjap lambat. Gadis itu menggeliat perlahan, hingga sekejap berikutnya kedua alis Lisa sedikit menukik kala ia menyadari sebuah lengan bertengger di pinggang mungilnya.
Tanpa menunggu lama, Lisa memutar tubuhnya perlahan, dan ia mendapati presensi Jungkook yang masih terlelap di belakangnya. Wajah pulas, terlena akan mimpinya yang indah. Namun yang Lisa heran, sejak kapan pria itu terlelap dengan memeluk dirinya?
Tak ingin berpikir macam-macam, Lisa memindahkan perlahan lengan Jungkook yang melingkar lembut di pinggangnya. Namun bukannya berpindah, Lisa justru merasakan dekapan Jungkook kian mengerat. Bahkan punggung gadis itu semakin menempel pada dada bidang Jungkook.
"Jung, lepaskan. Ini sesak." Lirih Lisa seraya berusaha melepaskan dekapan Jungkook.
"Sebentar saja, lagipula aku ada meeting pagi ini. Jadi, aku akan berangkat lebih awal." Jawab Jungkook tanpa mengendurkan dekapannya pada tubuh Lisa.
Tak ada lagi penolakan dari Lisa. Gadis itu hanya berdiam diri, membiarkan Jungkook di belakangnya. Hingga kemudian, seperti tersadar akan sesuatu, Lisa kembali bersuara.
"Masa kuliah ku akan segera berakhir. Sepertinya, aku harus kembali ke Swiss dalam waktu dekat."Srak!
Mendengar ucapan Lisa, Jungkook seketika membangunkan sedikit tubuhnya. Kepala pria itu melongok, dengan kedua mata yang sedikit terbelalak.
"Untuk apa kembali ke Swiss?"
Lisa menghela napas. "Untuk apa lagi? Jelas bukan aku harus pulang. Lagipula, tak ada lagi alasan bagiku untuk tetap berada di sini."
Ucapan Lisa membuat Jungkook terdiam. Pria itu sadar jika alasan Lisa berada di Korea adalah karena Taewhan. Bahkan, landasan kontrak dirinya dan Lisa, salah satunya juga karena Taehwan. Namun sekarang, Lisa dan pria itu bahkan telah berakhir. Jadi, apalagi alasan Lisa untuk tetap berada di Korea?
Hari masih pagi, bahkan sang mentari belum sepenuhnya menampakkan diri. Namun di pagi ini, pening seketika menyapa kepala Jungkook, tepat setelah gadis itu mengutarakan maksud kepulangannya.
Hingga dengan satu helaan napas panjang, Jungkook kembali bersuara.
"Tunggu sebentar lagi. Tetaplah di sini bersama ku. Aku akan segera menyelesaikan semuanya."Penuturan Jungkook sontak membuat Lisa mengernyit heran. "Apa maksud mu?"
Bukannya menjawab pertanyaan Lisa, Jungkook justru menyingkap selimut yang membungkus tubuhnya dan meringsut turun. Beranjak dari ranjang.
"Bukan apa-apa. Oh ya, aku harus berangkat lebih awal. Selamat pagi Lisa, chuu ~~"
Dengan sebuah kecupan singkat di puncak kepala Lisa, Jungkook melangkah menuju kamar mandi guna membersihkan diri. Pria itu sengaja mengelak, menghindari pertanyaan demi pertanyaan yang mungkin saja meluncur dari belah bibir Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day, One Kiss! || Lizkook [END]✓
Fanfic[M] Lalisa dan Jungkook bukanlah sepasang kekasih. Mereka berdua bertemu secara tidak sengaja di sebuah Bar malam itu. Keduanya tidak saling mengenal, namun berakhir dengan saling memeta tubuh satu sama lain demi mencari sebuah pelampiasan. Mungkin...