✨ Chapter 9 ✨

11.2K 1.4K 361
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Awh!"

"Pelan-pelan Lisa.."

Lisa merintih perlahan. Kedua lengan gadis itu kini telah bertumpu di tengkuk Jungkook. Membiarkan pria itu membopong tubuhnya dan melangkah memasuki mansion mewah milik Jungkook. Omong-omong, keduanya baru saja tiba di Seoul setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih Tiga jam menggunakan pesawat terbang dan kendaraan pribadi milik Jungkook tentu saja.

Dalam langkahnya, ekor mata Jungkook sesekali melirik ke arah kaki Lisa. Dimana di sana terdapat sebuah perban yang melingkar. Menutup pusat luka yang terdapat di telapak kaki gadis itu.

Beberapa maid menyambut langkah Jungkook. Berbaris rapi seraya membungkuk hormat kala tuan mereka tiba setelah berlibur selama Tiga hari Dua malam bersama Lisa yang mereka ketahui sebagai calon istri Jungkook.

Tep,

Langkah kaki Jungkook terhenti. Pria itu memutar tubuh hingga berhadapan dengan salah satu maid yang menyambut kedatangannya.

"Tolong buatkan semangkuk bubur dan bawa ke kamarku." Ucap Jungkook yang seketika di jawab anggukan mengerti oleh sang maid.

Jungkook kembali melenggang, sedikit mempercepat langkah kakinya menuju kamar. Hingga beberapa saat kemudian dengan penuh hati-hati, Jungkook merebahkan tubuh Lisa di ranjang. Menata bantal sedemikian rupa guna menyamankan gadis itu.

Wajar jika Jungkook memperlakukan Lisa dengan sangat baik, pria itu merasa bersalah. Niatnya membawa Lisa pergi berlibur pada akhirnya beujung sebuah musibah.

Hari itu, selepas keduanya bermain surfing dan berniat kembali ke hotel, secara tidak sengaja kaki Lisa menginjak sebuah batu karang yang cukup tajam. Tak ayal, batu karang itu membuat kaki Lisa terluka dengan darah segar yang mengucur dari sana. Suatu hal yang seketika membuat Jungkook panik bukan kepalang.

Entah apa yang ada di benak Jungkook, mengabaikan teriakan penjaga pantai yang mungkin saja memiliki obat untuk pertolongan pertama, pria itu justru membawa Lisa ke klinik terdekat guna mencari pertolongan pertama. Dan imbasnya, hingga saat ini Lisa belum mampu berjalan seperti sedia kala.

Tok tok tok,

Sebuah ketukan perlahan mengalihkan atensi Jungkook dan Lisa. Sekejap berikutnya, Jungkook beranjak dan membuka pintu. Dimana ia mendapati presensi seorang maid dengan semangkuk bubur di tangannya.

"Terimakasih," Jungkook berucap seraya meraih mangkuk itu dari sang maid dan kembali menutup pintu.

Jungkook kembali melangkah menuju Lisa. Tangan pria itu bergerak, mengaduk bubur seraya meniupnya perlahan. Memposisikan diri di sisi ranjang, bersiap menyuapi Lisa.

Bukannya membuka mulut, Lisa justru mendecih seraya memutar bola matanya malas.
"Jung, ini hanya luka ringan. Aku bukan pasien rumah sakit yang harus selalu makan bubur." Keluh Lisa. Jujur saja gadis itu merasa bosan. Sejak kakinya terluka, hanya bubur yang ia makan. Tentu saja itu karena Jungkook.

One Day, One Kiss! || Lizkook [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang