For this chapter 💜💛
•
•
•Semilir hembusan angin, membuat kedua mata Jungkook mengerjap perlahan. Pria tampan yang memiliki garis rahang sempurna itu lantas membuka kedua matanya, dan ia mendapati sebuah jendela terbuka. Membuat dinginnya angin malam menerobos masuk ke dalam kamar yang ia tempati saat ini.
Dengan malas, Jungkook membangunkan diri, melirik sekejap denting jarum jam di nakas yang menunjukkan pukul Dua dinihari. Sekejap berikutnya Jungkook beranjak, melangkah perlahan menuju jendela yang terbuka lebar. Dalam langkahnya, pria itu melipat kedua tangannya di depan dada, mencoba menghalau dingin yang menyapa tubuhnya.
Klek,
Jendela tertutup sempurna. Jungkook memutar tubuh, kembali melangkah menuju ranjang besar yang terdapat presensi Lisa di sana. Gadis itu terlihat pulas dengan tubuh meringkuk, memeluk sebuah guling dengan membelakangi tempat di mana Jungkook berada.
Sebuah helaan napas menguar dari belah bibir Jungkook. Tanpa bicara, tangan pria itu terulur dan meraih selimut yang tidak lagi menutup tubuh Lisa. Menyelimuti tubuh Lisa hingga sebatas dada dan kembali ke tempatnya semula. Yakni di sisi ranjang yang lain.
Jungkook merebahkan tubuhnya, membelakangi Lisa. Pria itu lantas meraih ponsel miliknya yang tergeletak begitu saja di atas nakas. Jari jemari Jungkook bergerak lincah, memeriksa beberapa notifikasi yang masuk di sana. Dan benar saja, terdapat spam chat dari Sera serta beberapa panggilan yang tidak terjawab berasal dari gadis itu.
Jungkook kembali menghela napas. Sera benar-benar kekanakan. Bukankah ia sudah memberitahu gadis itu jika ia akan sangat sibuk karena perjalanan dinas? Ya... Meskipun itu hanya sekedar alasannya saja sih.
"Rasanya semakin sesak." Gerutu Jungkook dalam hati.
Tanpa membalas chat Sera, Jungkook kembali meletakkan benda pipih itu ke atas nakas. Menyamankan posisinya dan memutar tubuh secara spontan.
Dheg,
Seperdetik berikutnya, Jungkook membeku. Kedua mata pria itu tak berkedip untuk beberapa saat, kala wajahnya hanya berjarak sejengkal tangan orang dewasa dengan wajah Lisa. Deru hangat napas Lisa, nyatanya mampu membuat darah Jungkook berdesir hebat.
Tanpa sadar, Jungkook menelisik wajah Lisa. Gadis itu terlihat sangat cantik, dan jujur jauh lebih cantik dari Sera sendiri. Mata Lisa terlihat indah dan besar, berbeda dengan mata Sera yang kecil. Hidung Lisa terlihat begitu indah dengan bibir plum yang membuat gadis itu terlihat semakin seksi.
Salah satu tangan Jungkook terulur, menyentuh lembut pipi gembil Lisa. Mengusap pipi itu perlahan dengan segaris senyum samar yang tersungging di wajah tampannya.
Entahlah, mungkin Jungkook benar-benar pria brengsek. Jungkook sadar jika ia tak lagi sendiri. Namun kenyataannya, saat ini justru ia bersenang-senang dengan wanita lain. Dan, tentang hal ini Jungkook sama sekali tak merasa bersalah. Brengsek bukan?
Cup,
Sebuah kecupan ringan Jungkook layangkan di bibir penuh milik Lisa. Sebuh kecupan yang hanya terjadi dalam beberapa detik dan sama sekali tak mengganggu tidur lelap Lalisa. Entah apa alasannya, yang pasti Jungkook hanya mengikuti nalurinya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day, One Kiss! || Lizkook [END]✓
Fanfic[M] Lalisa dan Jungkook bukanlah sepasang kekasih. Mereka berdua bertemu secara tidak sengaja di sebuah Bar malam itu. Keduanya tidak saling mengenal, namun berakhir dengan saling memeta tubuh satu sama lain demi mencari sebuah pelampiasan. Mungkin...