Mature Content, Please Be Wise.
•
•
•Jungkook mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan lenggang kota Seoul. Di atas sana, senja telah merambat. Berbaur indah dengan warna merah keunguan, menimbulkan gradasi yang tentu memanjakan mata.
Namun agaknya, indahnya senja tak membuat semburat garis-garis samar yang memenuhi kening Jungkook mengendur. Bahkan, kedua alis tebal pria itu sedikit bertaut. Tanda jika sesuatu telah mengusik benak pria tampan itu.
Semua berawal dari siang hari tadi, saat tiba-tiba ponsel Jungkook berdering dengan keras dan terus berulang. Jungkook yang semula tengah berada di sebuah ruangan untuk meeting bersama klien, sontak terkejut. Terlebih kala Jungkook mengetahui jika panggilan itu berasal dari Sera, kekasihnya.
Sempat mengabaikan panggilan-panggilan itu, sebuah chat yang kemudian masuk seketika membuat kedua mata Jungkook membola sempurna. Dimana chat itu berbunyi, "Oppa, aku terluka. Bisakah kau datang?"
Dan pada akhirnya, pesan itu membuat Jungkook menarik sebuah keputusan sepihak dengan menunda segala meeting penting menjadi esok hari. Pria itu terlalu khawatir dengan keadaan Sera yang memang tinggal seorang diri. Berlalu dengan cepat, dan menyerahkan segala jadwal pada sekretarisnya begitu saja.
Dengan napas memburu, Jungkook memasuki apartemen Sera. Raut wajah pria itu terlihat begitu khawatir, namun pemandangan yang ia dapatkan beberapa detik kemudian, sontak membuat Jungkook mengernyit heran.
Kekasihnya itu, tampak tenang dengan sebuah camilan di tangannya lengkap dengan layar televisi yang menyala. Lantas, bagian mana yang terluka?
Mendapati kedatangan Jungkook, senyum Sera mengembang sempurna. Gadis itu menghambur ke arah Jungkook dan mendekap tubuh itu erat. Seolah tak peduli dengan hal lain, selain kedatangan pria itu tentu saja.
"Kau bilang, kau terluka? Apa yang terluka?" Jungkook bersuara seraya melepaskan dekapan Sera pada tubuhnya. Pria itu memberi sedikit jarak, seraya menelisik beberapa bagian tubuh Sera yang mungkin saja terdapat luka.
"Maaf oppa, aku berbohong. Aku sangat merindukan mu, jadi aku menggunakan sedikit alasan agar kau menemuiku. Apa aku khawatir padaku?"
Astaga...
Pria itu bahkan telah menunda segala jadwal penting hari ini. Tapi faktanya, Sera berbohong? Apa gadis itu tak mengerti jika imbas dari kebohongannya tentu akan berbuntut panjang pada Jungkook? Seperti klien yang marah dan bisa saja membatalkan segala rencana kerja sama mereka?
Salah satu tangan Jungkook terulur, memijat perlahan pelipisnya sendiri.
"Hari ini aku ada banyak jadwal penting Sera. Bisakah kau bertindak sedikit dewasa dan tidak kekanakan seperti ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day, One Kiss! || Lizkook [END]✓
Fanfic[M] Lalisa dan Jungkook bukanlah sepasang kekasih. Mereka berdua bertemu secara tidak sengaja di sebuah Bar malam itu. Keduanya tidak saling mengenal, namun berakhir dengan saling memeta tubuh satu sama lain demi mencari sebuah pelampiasan. Mungkin...