•
•
•Pagi ini, matahari bersinar cerah. Menyapa dunia dengan sinarnya yang hangat. Namun agaknya, sinar hangat matahari pagi ini tak mampu membuat Lisa meninggalkan peraduannya. Gadis itu tetap berada di atas ranjang, menggulung tubuhnya dengan selimut tanpa beranjak sedikitpun.
Sementara itu tepat di luar kamar Lisa, Jungkook tampak sibuk berbicara dengan seseorang di seberang telepon. Sepertinya pria itu tengah membahas sesuatu yang serius. Entahlah, Lisa tak ingin mengetahui apa yang tengah Jungkook bahas. Hanya saja, samar-samar Lisa mendengar kata Polisi.
Jika Lisa tak salah tebak, sepertinya itu berhubungan dengan Taehwan.
Cklek,
Suara pintu kamar yang terbuka, sontak mengalihkan atensi Lisa. Gadis itu menoleh sekejap dan ia mendapati Jungkook tengah melangkah perlahan menuju ke arahnya.
"Mau sarapan di luar?" Suara Jungkook menguar lirih. Terdengar lembut menelusup ke dalam kedua rungu Lalisa.
Sempat terdiam beberapa saat, Lisa menghela napas seraya memutar tubuh perlahan.
"Pergilah bekerja. Jangan menungguiku seperti ini, aku tak apa."Kali ini Jungkook menghela napas. "Apanya yang tak apa? Mata mu sampai berkatung seperti itu. Lagipula, pekerjaan ku hari ini tak banyak. Paman Min bisa mengurus segalanya."
Lisa menyingkap selimut. Gadis itu mendudukkan diri dan menggunakan bantal sebagai sandaran punggungnya. Kendati Lisa berupaya agar terlihat biasa saja, namun tetap saja raut kusut terpatri di wajah gadis itu. Wajar memang, semalam Lisa hampir saja mengalami kejadian mengerikan. Jungkook sangat menyadari itu.
"Jung, maafkan aku. Karena aku, kau harus meninggalkan Sera yang tengah sakit. Aku merasa bersalah." Sesal Lisa lirih.
Jungkook kembali menghela napas. "Lupakan, Sera tak apa." Potong Jungkook cepat. Sekejap kemudian, Jungkook melanjutkan ucapannya.
"Tapi, bagaimana bisa kau dan si brengsek itu berada tempat ini berdua? Bukankah hubungan kalian telah berakhir?"
Pertanyaan Jungkook membuat Lisa terdiam. Dalam hening, Jungkook menelisik raut wajah Lisa. Gadis itu terlihat murung, sebuah hal yang membuat Jungkook kembali merasakan amarah pada sosok Taehwan.
"Sebenarnya sore kemarin saat aku dan Somi tiba di rumah, Taehwan oppa menghubungi ku. Dia bilang, ada banyak hal yang harus di katakan sebelum kami berakhir begitu saja..." Lisa menjeda penjelasannya. Sorot mata gadis itu berubah sendu.
"Aku sempat menolak, namun Taehwan oppa berkata jika dia sudah di dalam apartemen ku. Akan sangat aneh jika aku tak menemuinya Jungkook, lagipula Taehwan oppa sama sekali tak mengetahui tentang dirimu."
Mendengar penjelasan Lisa, Jungkook mendengus gusar. Terpatri jelas dalam ingatan Jungkook, bagaimana semalam suara Lisa bergetar ketakutan kala menghubunginya. Belum lagi saat ia datang dan mendapati Taehwan tengah mencoba menggagahi Lisa. Rasanya, Jungkook ingin menghabisi nyawa pria brengsek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day, One Kiss! || Lizkook [END]✓
Fanfic[M] Lalisa dan Jungkook bukanlah sepasang kekasih. Mereka berdua bertemu secara tidak sengaja di sebuah Bar malam itu. Keduanya tidak saling mengenal, namun berakhir dengan saling memeta tubuh satu sama lain demi mencari sebuah pelampiasan. Mungkin...