•
•
•Suara gemericik air yang menelusup ke dalam rungu Jungkook, sukses membuat kedua mata Jungkook mengerjap. Dengan pandangan yang masih memburam, Jungkook mendongakkan kepala dengan malas, hingga dimana selanjutnya, iris legam pria itu menangkap sebuah tubuh yang terlihat polos (?) tengah menikmati guyuran air hangat di kamar mandi miliknya.
Merasa tak biasa dengan pemandangan paginya kali ini, kedua mata Jungkook membola sempurna. Dengan wajah khas bangun tidurnya, nyawa Jungkook yang masih berserakan seketika terkumpul dengan cepat. Ia tentu paham jika yang berada di bilik kamar mandinya itu adalah Lisa. Terlebih lagi, ranjang di kamarnya yang di tempati oleh gadis itu semalam kini telah kosong.
Jungkook membangunkan dirinya dengan pandangan yang sama sekali tidak teralih dari kamar mandi. Bagaimanapun, ia adalah lelaki normal. Mendapati lekuk tubuh seorang wanita yang terlihat samar di balik penyekat berbahan kaca buram itu, bagaimana bisa adiknya baik-baik saja di bawah sana?
Sungguh, bukan maksud Jungkook untuk berpikir mesum di pagi buta ini. Namun, ia benar-benar lupa memberitahu Lisa, jika lampu di kamar mandi menyala, itu akan membuat bagian dalam kamar mandi terlihat sedikit samar dari luar. Dan tentu saja, hal serupa juga berlaku jika lampu kamar Jungkook menyala, tentu Lisa yang saat ini berada di kamar mandi akan menyadari semuanya tanpa Jungkook memberitahu sekalipun.
Beruntung, saat ini lampu kamar Jungkook tidak menyala. Setidaknya, Jungkook selamat.
Hingga akhirnya, dengan tekad yang bulat Jungkook kembali merebahkan dirinya di sofa, menata selimut miliknya sedemikian rupa. Pria itu memutuskan untuk berpura-pura masih terlelap.
Cklek,
Jungkook paham jika Lisa telah selesai dengan aktivitas membersihkan dirinya. Bahkan, saat harum sabun yang menguar dari tubuh Lisa melewatinya perlahan, Jungkook tetap bergeming tanpa membuka kedua matanya. Namun sial, tak dapat di pungkiri jika angan Jungkook telah menjelajah tak tentu arah.
Kendati kedua mata Jungkook masih terpejam dan membuat Lisa berpikir jika pria itu masih terlelap, namun kedua rungu Jungkook terpasang sempurna. Dari semua suara samar yang ia tangkap, bisa di pastikan jika saat ini Lisa tengah berbenah. Sepertinya gadis itu tengah memoles diri?
Tep, tep, tep...
Terdengar suara langkah kaki yang kian mendekat, hingga kemudian...
"Jung..."
Jika saja Jungkook tak siap, mungkin saja pria itu terjingkat kala telapak tangan Lisa mendarat lembut di salah satu pundaknya dan menepuknya perlahan.
"Jung, bangun." Ulang Lisa kembali yang seketika membuat kedua mata Jungkook mengerjap cepat. Sebuah kepura-puraan tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day, One Kiss! || Lizkook [END]✓
Fanfiction[M] Lalisa dan Jungkook bukanlah sepasang kekasih. Mereka berdua bertemu secara tidak sengaja di sebuah Bar malam itu. Keduanya tidak saling mengenal, namun berakhir dengan saling memeta tubuh satu sama lain demi mencari sebuah pelampiasan. Mungkin...