Mohon koreksinya kalau ada typo atau tataan bahasa yang salah.
Thanks for support and love, enjoy the story.
.
.
Sesuai dengan ucapannya, Lea akan pulang setelah makan malam. "Sebenarnya aku tidak mau pulang tapi mau bagaimana lagi? Mantan tunanganmu itu akan terus mengoceh jika aku tidak pulang."
Lea tahu jika suaminya itu adalah mantan calon tunangan Iren, ia juga dulu sempat marah saat tahu suaminya pernah mengkhianati Iren dan memilih berhubungan dengan Willona.
"Pulanglah, kamu bisa kembali esok hari."
"Benarkah?"
Iren mengangguk.
"Bagus sekali! Besok aku akan membawakanmu banyak dessert," ucapnya dengan penuh semangat, Iren hanya mengangguk dengan senyum yang masih terpajang manis diwajahnya.
"Ayo Lea."
"Sampai jumpa Iren, janga lupa minum obatmu."
Bryan membawa Lea meninggalkan kamar Iren, meninggalkan Iren dalam kesendirian dimalam hari.
Bosan dengan kesendiriannya, Iren bangkit mencari sesuatu untuk menyelimuti dirinya.
"Nona, anda mau pergi kemana?"
Elena dan juga Jonathan ternyata ada didepan kamarnya. "Aku ingin pergi ke taman sebentar, aku butuh menghirup udara."
"Kami akan menemani anda Lady," ujar Jonathan yang langsung disambut anggukan oleh Elena.
"Ya, tidak masalah,aku juga butuh teman ngobrol." Sembari berjalan menuju taman, sesekali Iren berbicang dengan pelayan serta pengawalnya itu. "Ternyata berbaringan di atas kasur seharian tidak senyaman yang aku kira, malah lebih membosankan dari yang aku bayangkan."
"Itu karna nona terbiasa bekerja, jadi saat anda tidak memiliki kegiatan lain selain tidur, itu akan terasa membosankan," sahut Elena.
Mereka bertiga sampai di taman terdekat dari kamar Iren, langit malam itu dipenuhi oleh bintang-bintang dan bulan purnama yang terlihat lebih besar dari biasanya.
Iren pikir jika Sean pasti sudah pulang, tidak mungkin laki-laki itu masih dirumahnya. "Apa Ibu sudah tidur?" Iren bertanya pada Elena.
"Sepertinya Nyonya sedang bersama Leon membahas anggaran untuk pembangunan barak ksatria," jawab Elena.
"Kapan perekrutan ksatria baru Jo?"
"Bulan depan Lady."
"Lakukan akhir bulan ini saja, sampaikan itu pada Sir Robert. Lalu,sampaikan juga untuk segera memilih ksatria yang ikut berperang."
"Baik Lady."
Perang perebutan wilayah, untuk meluaskan wilayah kekuasan akan kembali terjadi. Setelah sekian lamanya tidak ada perang, sekali berperang langsung dalam skala besar dengan jangka waktu yang tidak menentu.
Perebutan wilayah kali ini cukup besar, selain karna luas wilayah yang diperebutkan tidak kecil, wilayah yang diperebutkan begitu subur dan memiliki banyak tambang berlian dan emas.
"Nona, apa putra mahkota akan memimpin perang kali ini?"
"Sepertinya tidak, kurasa putra sulung Duke Raymond yang akan memimpin perang kali ini. Tapi entahlah, belum ada keputusan final dari kaisar, siapa yang akan memimpin perang kali ini."
"Kamu belum tidur?"
Iren menoleh pada sumber suara dan mendapati Sean yang sudah ada disampingnya. "Sean? Kamu masih disini? Kenapa belum pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Of The Villainess
FantasyIrenica Lucia De Vony tokoh utama Villain, setelah melalui berbagai penderitaan, semesta masih belum mengizinkan Irenica untuk bahagia. Cinta, kebahagiaan, dan hidupnya, terus diuji. Melawan untuk menang atau diam untuk mati. Bagaimana ending dari I...