Chapter 3 : Dunia milik Berdua

6K 834 13
                                    

Mohon koreksinya kalau ada typo atau tataan bahasa yang salah.

Thanks for support and love, enjoy the story.
.
.
.
Kereta kuda milik keluarga Aldrich berhenti tepat di depan pintu rumah Iren, sosok dengan gaun berwarna coklat muda itu keluar di bantu oleh pengawal yang menemaninya.

Leon sang kepala pelayan, sudah menunggu di depan pintu saat ia mendapatkan kabar jika menantu Duke Aldrich berkunjung.

"Selamat sore Nyonya," sapa Leon sedikit membungkuk.

"Sore Leon, maaf aku datang tidak memberikan kabar terlebih dahulu."

"Tidak papa Nyonya, anda pasti datang untuk menjenguk Lady."

Lea mengangguk.

"Saat ini Lady sedang beristirahat, anda bisa menjenguknya sebentar jika anda mau,"tawar Leon.

Karna memang Iren membutuhkan banyak waktu untuk beristirahat. "Tidak masalah jika hanya sebentar."

"Baiklah, mari ikuti saya."

Leon berjalan di depan Lea, menuntun Lea menuju kamar Iren. Padahal tanpa dipantu sekalipun Lea sudah sangat hapal dimana kamar Iren berada.

Tepat di depan pintu kamar Iren, Leon membukakan pintu untuk Lea masuk.

"Terimakasih Leon," ucap Lea sebelum masuk kedalam kamar Irem.

**

"Lea?"

Iren tengah terduduk di atas kasurnya bersama Elena yang sedang menyuapkan buah-buahan untuk Iren makan sebagai cemilan sorenya.

"Iren, apa sakitmu parah?"

Elena bangkit dari duduknya, membiarkan Lea yang menempati kursi di samping Iren.

Iren menggeleng dengan senyum tapi tidak bisa menutupi jika wajahnya terlihat pucat. "Aku hanya kelelahan saja, tak perlu khawatir aku akan segera sembuh."

Lea menggenggam tangan Iren, "syukurlah tidak ada yang parah, lekas sembuh dan aku akan mengajakmu naik gondola bersama, seperti janjiku bulan lalu."

Iren mengangguk.

Lea dan Iren menjadi dekat sejak Iren yang sering berkunjung ke kediaman Duke Aldrich untuk urusan bisnis, sudah pernah di katakan jika keluarga Aldrich tidak bisa di remehkan jika urusan bisnis, keluarga Aldrich ada di peringkat nomor 1 di kekaisaran ini dalam urusan bisnis, mereka memiliki jaringan bisnis yang luas dan memiliki strategi bisnis terbaik, dimana keluarga yang bekerja sama dengan keluarga Duke Aldrich tidak mungkin akan mengalami kerugian dan jika mengalami kerugian sekalipun itu tidak akan bertahan lama sampai merugi banyak uang, bisnis itu akan semakin berkembang. Beruntung Duke Aldrich masih mau menerima kerja sama dari Iren.

"Tentu saja, itu karna kamu sudah berjanji. Oh ya, kamu tidak datang ke pesta teh Lady Rowen?"

Lea menggelengkan kepalanya, "aku lebih memilih untuk menjengukmu dari pada datang di pesta teh itu."

"Kenapa? Apa kamu tidak khawatir jika Lady Rowen tersinggung karna kamu lebih memilih menjengukku dari pada datang pada pesta tehnya?"

Lea kembali menggeleng, "sama sekali tidak, tidak perlu khawatir Iren. Lady Rowen tidak seperti Lady Raymond, dia penuh perngertian."

Iren hanya mengangguk, merasa ucapan Lea benar, jika Lady Rowen lembut dan juga baik hati, tentu dia akan memaklumi Lea yang tidak datang pada pesta teh miliknya karena menjenguk sabahatnya.

**

Di sisi lain, di kediaman Lady Rowen, para wanita-wanita bangsawan yang sudah menginjak usia dewasa itu berkumpul menikmati teh sore mereka, bercanda ria membahas hal yang tengah populer saat ini.

Ending Of The VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang