Mohon koreksinya kalau ada typo atau tataan bahasa yang salah.
Thanks for support and love, enjoy the story.
.
.
Iren membuka segel surat dengan pisau khusus, dikeluarkan isinya yang langsung dibaca oleh Iren.
"Apa isinya?" tanya Sean penasaran.
"Lady Raymond dan beberapa Lady bangsawan lain akan berkunjung besok sebelum makan siang," jawab Iren.
Sean yang mendengar nada bicara Iren, menebak jika kabar ini kurang disukai tunangannya. "Kamu bisa menolaknya jika itu membuatmu tidak nyaman," saran Sean.
Iren menggeleng, "kamu tahu jika Lea baru saja menjengukku dan aku yakin mereka tahu, itu sebabnya Lady Raymond mengirimkan surat pemberitahuan kedatangan mereka dan jika ku tolak, itu akan dianggap tidak sopan."
Secara naluri Sean menarik tubuh Iren pada pelukannya, setidaknya ia berusaha memberikan ketenangan pada tunangannya yang sedang gelisah.
"Besok aku akan meminta Lady Lea kembali berkujung agar kamu lebih nyaman saat bersama mereka."
"Terimakasih Sean."
Iren menyamankan posisinya, tangan Sean yang terus mengelus rambutnya membuat Iren kembali mengangtuk, perlahan mata silver Iren tertutup. Sean terus mengelus rambut tunangannya itu hingga Iren benar-benar tertidur pulas dalam dekapannya.
Perlahan tubuh Iren diangkat, Sean membawa tubuh tunangannya itu ke tempat tidur, meletakannya dengan pelan dan menyelimuti tubuh Iren.
Dikecupnya kening Iren oleh Sean sebelum laki-laki itu pergi untuk kembali kerumahnya.
Diluar kamar, Jonathan dan Elena masih setia berdiri. "Elena, malam ini kamu tidur dengan Iren, sepertinya ia akan terbangun kembali nanti, tolong jaga dia."
"Baik tuan."
"Istirahatlah, cari ksatria lain untuk berjaga disini," ucap Sean pada Jonathan.
"Saya tetap akan menjag Lady, tuan."
"Hewan saja butuh istirahat apalagi manusia sepertimu, tidak perlu membantah dan ikuti saja," ucap Sean dengan nada sedikit tidak bersahabat.
"Baik tuan." pada akhirnya Jonathan pun menuruti perkataan Sean.
**
Sesuai dengan apa yang disampaikan dalam surat, Amelia berserta para Lady bangsawan lainnya datang, Leon yang sudah diberitahu oleh Iren sudah menunggu didepan pintu masuk saat mendapati kabar bahwa kereta yang membawa para Lady mulai memasuki perkarangan rumah.
"Dimana kami bisa bertemua Lady Lucia?" tanya Amelia pada Leon.
"Karna keadaan Lady belum cukup stabil, maka dari itu anda semua bisa mengujunginya di kamar beliau," ucap Leon
Leon mulai memimpin jalan menuju kamar Iren, para Lady termasuk Amelia mengekor dibelangnya. Sejenak, pada Lady di buat kagum saat mereka melewati lorong menuju kamar Iren, nuansa putih gading mendominasi lorong-lorong itu, pajangan dan hiasan yang senada membuat lorong itu saat indah bahkan untuk terus di lewati. Kaca besar disisi lorong adalah sumber pencahayaan alami, menampilkan taman dengan bunga-bunga yang bermekaran menambahkan kesan indah pada lorong itu.
Di sisi lain Iren telah siap untuk menyambut kedatangan tamu yang tak ia inginkan itu. Suara ketukan pintu dari luar menandakan jika Leon bersama para Lady bangsawan itu telah datang. Elena membukakan pintu untuk mempersilahkan mereka masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Of The Villainess
FantasiIrenica Lucia De Vony tokoh utama Villain, setelah melalui berbagai penderitaan, semesta masih belum mengizinkan Irenica untuk bahagia. Cinta, kebahagiaan, dan hidupnya, terus diuji. Melawan untuk menang atau diam untuk mati. Bagaimana ending dari I...