Maaf baru update, Ruby dan keluarga kemarin sedang berduka jadi baru hari ini bisa uplaod.
Mohon koreksinya kalau ada typo atau tataan bahasa yang salah.
Thanks for support and love, enjoy the story.
.
.
"Nona, kita sudah sampai."
Aku keluar dari kerta kuda yang memiliki ukiran lambang keluargaku di sisi pintunya, di belakang kereta yang tadi ku tumpangi ada kereta kuda lagi, tapi ini lebih sederhana dari pada milikku. Aku akan menemui Kaisar dengan kereta kuda ini, pertemuan ini rahasia jadi sebisa mungkin tidak menarik perhatian siapapun.
Posisiku saat ini berada di jalanan yang cukup sepi, tak jauh dari rumah Sean. Aku menghampiri kusir kuda keluargaku dan menyuruhnya untuk pulang dan menyampaikan pesanku pada Jonathan. Setelah menerima pesan itu, kusir tadi pergi bersama kereta kudanya.
Aku berjalan menuju kereta kuda yang sudah ku sewa, "pergi ke persimpangan hutan Greom," ucapku memberikan arahan.
Aku memasuki kereta kuda itu dan tak lama Kereta kuda mulai bergerak menuju tempat yang ku inginkan, aku menarik tudung jubah yang ku bawa dan juga menutup jendela kereta dengan tirai yang ada. Setengah jam berjalan, kereta kuda ini berhenti dan terdengar suara kusir berkata jika aku telah sampai di tujuan yang ku inginkan.
Aku mengeluarkan satu koin emas Callum dan memberikannya pada kusir tersebut, "tunggulah disini," ucapku
Kusir itu menerima koin Callum lalu mengangguk. Aku masuk ke dalam kawasan hutan yang tak jauh dari istana. Di sana aku akan bertemu dengan kaisar dan juga Geez. Dari kejauhan terlihat jika Geez dan juga Kaisar sudah menunggu di pinggir danau, tak ada pengawal atau ksatria yang mereka bawa.
"Salam Yang Mulia, semoga kekaisaran dan anda berdua selalu dalam berkah Dewa," ucapku memberi salam.
"Lady Lucia, ku harap pertemuan kita di sini untuk mendapatkan solusi dengan cepat dan tepat," ucap sang Kaisar.
"Yang Mulia hal pertama, kita harus mencari tahu adalah siapa yang membocorkan rahasia ini, mentri mana yang berkhianat," ucapku
"Aku sudah memerintahkan mata-mata untuk mencari tahu orang tersebut Ren," ujar Geez. Aku mengangguk, itu bagus, tidak perlu ancaman, tidak perlu kekerasan, kita bergerak setenang mungkin. Musuh tidak boleh tahu tentang kekhawatiran kami, dengan begitu mereka yang akan lebih pusing, menerka-nerka kartu apa yang akan kami keluarkan untuk masalah ini.
"Anda tidak perlu khawatir Yang Mulia, sejak awal saya sudah memikirkan solusi jika hal ini terjadi, itu sebabnya saya meminta anda untuk membedakan catatan kuangan anggota keluarga istana dengan keuangan dari bisnis ini."
"Yang Mulia," aku menatap Geez, "kapan mata-mata anda bisa memberikan informasi konkrit tentang orang itu?"
"Tiga hari, dia butuh waktu tiga hari untuk mengumpulkan bukti-bukti," jawab Geez
Aku mengangguk, "Yang Mulia, buatlah audiensi terbuka dengan para pengusahan dan juga bangsawan yang menuntut penjelasan anda, segera mungkin. Mari kita tunjukan pada orang itu kalau kita tidak bisa digertak hanya karena ia membocorkan rahasia ini pada publik. Hasil dari audiensi itu harus di cetak menjadi buletin yang akan di sebar ke seluru penjuru kekaisaran."
"Baiklah Lady, apa keluargamu membutuhkan bantuan kami?" tanya sang Kaisar.
"Tidak Yang Mulia, kami bisa menyelesaikan ini, kami sudah siap bahkan sebelum perang di mulai. Anda tak perlu khawatir, anda hanya perlu membuka audiensi terbuka dan biarkan kami yang menangani masalah ini," ujarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Of The Villainess
FantasyIrenica Lucia De Vony tokoh utama Villain, setelah melalui berbagai penderitaan, semesta masih belum mengizinkan Irenica untuk bahagia. Cinta, kebahagiaan, dan hidupnya, terus diuji. Melawan untuk menang atau diam untuk mati. Bagaimana ending dari I...