Chapter 9 :Let's take a picture

3.6K 443 24
                                    

"Wah, ini lebih indah dari yang kubayangkan."

Lahan seluas 7 hektar ini, milik istri Grand duke Halrod. Karna kecintaanya dengan bunga Grand duchess membuat taman ini dan di buka untuk umum.

"Aku pasti akan datang lagi kemari dengan Sean, dia pasti akan suka dengan taman ini."

Logan tersenyum tipis, meski kini Iren sedang bersamanya tapi ia masih memikirkan tunangannya itu, betapa sedihnya hati Logan. Iren dengan penuh semangat mengelilingi taman itu, sungguh sejauh mata memandang hanya keindahan saja yang terlihat di taman ini.

"Wah, bukankah ini bunga Icy? Bagaimana bisa bunga ini tumbuh disini?"

"Ada sihir pada tanahnya, itu sebabnya bunga ini bisa tumbuh disini," jawab Logan.

Bunga Icy adalah bunga dari wilayah utara, diberi nama Icy karena berasal dari wilayah utara yang terkenal dingin dan selain itu karena saat seseorang memegang bunga ini, bunga ini terasa dingin seperti es.

"Wah, hebat sekali," ucap Iren penuh takjub. Tak berhenti disitu saja, Iren melanjutkan perjalanannya untuk menjelajahi taman ini.

"Apa kau tidak lelah?" tanya Logan sembari mengelap keringat di kening dan juga leher Iren dengan sapu tangannya.

"Entah, sepertinya tidak. Aku sangat suka berada disini Logan, taman di rumahku masih belum ada apa-apanya dengan taman ini," jawab Iren dengan senyum yang tak lenyap sedikitpun sejak awal.

"Ya aku mengerti kalau kamu sangat menyukai taman ini tapi mari kita istirahat sebentar, kita bisa beristirahat di salah satu cafe dekat sini," ucap Logan dengan tangannya yang bergerak merapikan anak rambut Iren

"Astaga! Maafkan aku Logan, kamu pasti sudah kelelahan menemaniku berjalan-jalan."

Logan menggeleng, tanda ia tak merasa terbebani sudah menemani Iren. "Ayo, cafe itu memiliki lantai dua yang berhadapan langsung dengan taman ini, pemandangannya sangat bagus. Kamu pasti akan menyukainya," Logan menggengam tangan Iren, menarik perempuan itu untuk berjalan bersama

***

Sean melihat jam saku miliknya, sudah lewat dari jam makan siang tapi Iren belum kunjung pulang.

"Leon, apa Iren belum pulang?"

"Belum tuan."

"Apa tidak ada kabar lagi dari Iren?"

Leon menggeleng, itu membuat Sean menghela nafas. "Kenapa dia belum pulang juga?" guman Sean. Ia menjadi tak fokus pada pekerjaanya, ia ingin menyusul Iren ke kediaman Logan tapi ia ragu, bahkan Iren pergi tanpa membawa Elena dan Jonathan bersamanya, bagaimana jika terjadi sesuatu pada Iren?

"Leon, coba kau suruh Jonathan pergi menyusul Iren dan cari tahu sedang apa ia di sana," perintah Sean.

"Baik tuan," ucap Leon menerima perintah dari Sean.

"Tuan Sean," panggil Kim, dia pekerja baru yang di rekrut oleh Sean, hari ini adalah hari pertamannya bekerja.

"Saya sudah mengakumulasikan dana sesuai yang anda minta." Kim menyerahkan lembaran kertas pada Sean.

"Surat dari tuan Yus baru saja datang, isi surat itu memberitahu jika sampel produk akan terlambat datang karena faktor cuaca yang buruk jadi kereta yang membawa sampel terjebak lumpur, tapi mereka mengusahakan dalam dua atua tiga hari lagi sampel itu akan sampai."

"Ya," jawab Sean.

Jawaban singkat dari Sean, membuat Kim bingung, biasanya Sean akan banyak bicara, mengarahkan apa yang harus ia lakukan lagi. "Ada apa?"Sean bertanya pada Kim yang masih berdiri di depannya.

Ending Of The VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang