CHAP 20. Her Again

1.7K 200 12
                                    



*** 

Author POV.

Terik siang matahari tidak menurunkan semangat seorang gadis untuk membagi-bagikan selembaran Brosur untuk mempromosikan kedai Ramen milik sang ibu. Lili, gadis manis itu membantu ibunya dikedai. Dia menghabiskan waktu liburan sekolahnya dengan bekerja ketimbang jalan-jalan atau nongkrong dengan teman-teman sebayanya. Meski sang ibu menyuruhnya untuk menikmati liburan sekolahnya, namun anak gadis berambut panjang itu tetap menolak dan memilih menemani ibunya bekerja.

Sejak pagi tadi Lili bersama salah satu pegawai ibunya telah membagikan brosur-brosur yang dia buat agar kedai ibunya lebih ramai. Dia membagikan brosur tersebut dipersimpangan jalan yang mengarah langsung ketempat Kedai Ramen milik ibunya.

"Agassi, silahkan makan ditempat kami" Lili memberikan selembaran brosur kepada orang-orang yang berjalan melewati jalanan tersebut.

"Kedai Kami sedang memberikan promosi untuk hari ini" Dengan suara lantang, Lili mempromosikan Kedainya. Meski peluh keringat menetes hingga lehernya dia tetap semangat dan terus membagikan brosur-brosur tersebut.

"Lili-ah, istirahatlah dulu!" Seseorang menyodorkan sebotol minuman dingin kepada Lili.

Lili lantas menoleh kepada gadis tersebut dan menerima botol minuman dengan senyuman penuh trima kasih."Gomawo Unnie" Ucap Lili kepada gadis disebelahnya yang merupakan Aera pegawai kedai Ramennya.

"Nee, Kamu seharusnya istirahat saja dirumah Lili-ah! Apalagi baru saja kemarin kamu kembali lagi ke Seoul dari perjalanan panjangmu" ucap Aera dengan penuh perhatian kepada gadis yang memang lebih muda darinya. Dua tahun mengenal gadis ini, Aera telah menganggap Lili sebagai adik perempuannya dan juga dia sangat kagum terhadap kepribadian yang dimiliki Liliane.

"Aku akan bosan jika hanya berdiam diri saja dirumah. Lagi pula aku tidak memiliki hal yang harus dikerjakan saat ini" Jawabnya setelah kembali meneguk untuk menghabiskan sebotol minuman dingin kedalam tenggorokannya, Lili kembali merasa segar.

"Kamu dengan energi semangatmu! Oh ya Sekali lagi, unnie mengucapkan trimakasih atas hadiah yang kamu berikan! Kamu sebenarnya tidak perlu repot-repot dengan hadiah segala!" Pagi tadi, Lili memberikan hadiah kepada kedua pegawai ibunya, yang tentu saja amat sangat gembira diberikan oleh-oleh dari luar Negri yang dibawa Lili. Mereka sangat bertrimakasih untuk itu.

Lili berdecak "Sudahlah unnie, aku sudah bosan mendengarkan ucapan trimakasih darimu".

Aera hanya terkekeh melihat Lili yang malah cemberut."Maklum lah Li, aku sebelumnya tidak pernah mendapatkan hadiah dari Luar Negri."

"Hmm" Balas Lili hanya dengan gumamannya saja." Yasudahlah, aku akan kembali membagikan Brosur-brosur ini Unnie" Pamit Lili sambil menggoyangkan brosur-brosur yang ada ditangannya.

"Ya, unnie juga akan kembali membagikannya" Mereka berduapun kembali pada aktivitasnya setelah beristirahat sebentar.

Hari ini jalanan memang cukup ramai dilewati orang-orang. Jadi, brosur yang mereka bagipun sekarang tinggal sedikit lagi dan mereka berdua bisa kembali lagi ke kedai.

"Nona, silahkan makan ditempat kami! Anda-" Lili tidak bisa menyelesaikan kalimat tersebut saat matanya bersitubruk dengan sepasang mata coklat.

Gadis yang menatap Lili itu hanya mengangkat sebelah alisnya dan mengambil Brosur yang tergantung ditangan Lili yang ingin diberikan kepadanya."Kamu bekerja?" Tanya perempuan tersebut sambil membaca sekilas apa yang tertera didalam brosur.

Untuk beberapa saat Lili terkejut melihat kehadiran gadis yang baru saja kemarin dia temui dan semesta malah mempertemukan mereka lagi disituasi Lili sekarang.

Hate Destiny [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang