CHAP 11. Closer

1.8K 211 14
                                    


Mulai bosen ya?



*** 


Author POV

"Eomma, apakah aku pulang saja? "

"Jangan!!! Tentu jangan sayang! Sudah eomma katakan bahwa eomma baik-baik saja, jadi kamu jangan khawatirkan eomma"

"Ck bagaimana aku tidak khawatir, kalau eomma ternyata habis kecelakaan! Apalagi eomma tidak memberitahuku" Orang itu kesal dengan ucapan ibunya itu.

Kalau saja Liliane tidak meminta Facetime dengan ibunya, dia mungkin tidak akan tahu atau diberi tahu bahwa ibunya ternyata mengalami kecelakaan kecil.

Saat melihat adanya bekas luka yang Liliane lihat tadi.

Maria hanya tersenyum dan menatap teduh putrinya yang tengah khawatir padanya "Tidak sayang, eomma hanya terserempet saja! Lagian eomma sekarang sudah sembuh. Bekas luka ini juga sudah tidak sakit"

Liliane hanya bisa diam, mengetahui memang inilah sifat ibunya yang selalu tidak menginginkannya mengkhawatirkan dia. Apalagi sekarang mereka memiliki jarak yang sangat jauh.

Memijit pelipisnya yang tiba-tiba pening "eomma, kalau ada sesuatu Lili mohon katakanlah pada Lili! Jangan selalu menyembunyikannya. Eomma tahukan Lili sangat menyayangi eomma? "

"Mianhae nak sebelumnya karna eomma tidak memberitahumu tentang kecelakaan kecil ini, dan eomma benar-benar tidak menyembunyikan apapun! Eomma juga akan berbicara denganmu kalau ada masalah yang tidak bisa ditangani. dan niat eomma ingin memberitahu kejadian ini nanti kalau kamu telah menyelesaikan studymu dan kembali ke Korea" Maria kembali menjelaskan alasan nya kepada Liliane.

Hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan "Nee, Lili mengerti" Liliane mengalah jika beragumen dengan ibunya itu atau memang Liliane tidak bisa memenangkan argumen dengan semua orang termasuk saat beragumen dengan Rosé.

"Apa appa tahu? " Tanya Liliane memandang wanita yang telah mengurusnya dari bayi itu.

"Tidak" Dengan pelan ibunya menjawab. Bagaimana suaminya bisa tahu, kalau dianya saja belum pulang-pulang semenjak pertengkaran mereka beberapa waktu lalu.

"Dia tidak pulang lagi? " Tanya kembali Liliane dan mendapati gelengan sebagai jawaban dari ibunya.

Rasa khawatir itu kembali menyergap hatinya, tidak bisa dipungkiri bahwa Liliane sebenarnya sangat khawatir dengan ibunya itu apalagi dia sedang sakit dan tidak ada dia disamping nya.

"Jangan khawatir sayang, eomma baik-baik saja"

Karena melihat putrinya hanya merenung menatap layar ponsel diujung sana Maria kembali meyakinkan putrinya itu.

"Disana malam semakin larut, kau harus istirahat! Jangan sampai kau terlambat lagi"

Liliane hanya berdehem saja membalas ucapan ibunya.

"Sampai jumpa, eomma tutup dulu Nee! Eomma menyayangimu"

"Aku juga menyayangi eomma"

Tutt...

Setelah itu ponsel pun menunjukkan layar gelapnya lagi.

Hufssss...


Seoul, Korea Selatan

Pagi ini Seoul sedang diselimuti mendung, awan kian menggelap pertanda akan turun hujan. Meski begitu masih banyak yang tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa meski cuaca mendung untuk tetap berada dirumah. Jalanan mulai dipadati orang-orang yang akan berpergian entah untuk sekolah, kerja, ataupun hanya sekedar jalan-jalan pagi saja.

Hate Destiny [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang