ciee satnightnya malah buka wp, joblo yaaa... kekekeke
***
Author POV
Tiga hari. Lisa sudah tiga hari tinggal bersama dengan keluarga besar Kim Soo Hyun. Tidak banyak perubahan pada dirinya, hanya saja sekarang Lisa lebih bisa menerima keadaannya saat ini. Ditambah dukungan-dukungan yang dia dapatkan dari seluruh anggota Kim Soo Hyun kepadanya.
Kemarin, Lisa sempat pulang kerumah lamanya. Mengambil barang-barang miliknya yang lain. Keadaan rumah tersebut masih diberikan garis polisi. Kasusnya masih berjalan karena pihak kepolisian masih belum menemukan tersangka utama Ji Sung. Tentu Lisa tidak terlalu terkejut saat Pengacara Choi memintanya untuk berbicara secara pribadi dan memberitahukan priahal fakta itu. Ji Sung telah naik status sebagai tersangka atas kematian istrinya sendiri Maria beberapa hari lalu dari hasil penelusuran lapangan serta sidik jari milik Ji Sung.
Apa yang Ji Sung berbuat selama ini membuat Lisa tidak terkejut lagi bahwa dia dengan kejamnya berani membunuh istrinya sendiri Maria. Lisa sendiri acap kali sering mendapati perlakuan ringan tangan Ji Sung kepada Maria. bahkan, dibeberapa waktu Lisa-lah yang pernah ikutan kena imbasnya. Tidak sekali-duakali Ji Sung melayangkan pukulan atau tamparan kepadanya. Dia marah, tentu saja. Tapi Lisa sama tidak berdaya nya seperti Maria untuk menghadapi tempramental orang seperti Ji Sung.
"Kau siap nak?" Suara lembut Shin Hye menyadarkan lamunan Lisa. Dia melirik kepada wanita anggun tersebut. Matanya menatap Shin Hye yang tengah tersenyum kepadanya.
"Ah, Nee Imo-nim" Balas Lisa masih sedikit gugup saat berdekatan dengan wanita disampingnya ini.
Masih dengan senyumannya. Shin Hye menggenggam jemari Lisa."Kalau begitu, mari kita berangkat sayang! Rosé sudah menunggumu dimobil"
Lisa membalas senyuman Shin Hye. Dan mengikuti tarikan pelan Park Shin Hye untuk menuntunnya keluar dari kamar yang dia tempati selama di Mansion Kim.
Hari ini Lisa berserta Park Shin Hye dan Rosé berencana untuk mengunjungi butik milik Shin Hye. Ibu empat orang anak itu, mengajak Lisa untuk sekedar keluar dari Mansion dan sedikit jalan-jalan. Jadi, Shin Hye memutuskan ingin membawa gadis itu bersamanya ke butik miliknya. Dan karena itu pula, putrinya yang lain Rosé. Tentu tidak membiarkan Lisa ikut dengan ibunya sendirian, Rosé akan mengikuti Lisa kemanapun. Meski Lisa bersama Shin Hye sekalipun, gadis itu tidak akan membiarkan pandangannya teralihkan dengan gadis berponi kembali.
"Kalian lama!" Baru saja Shin Hye beserta Lisa mendudukkan diri mereka di jok mobil. Sudah disambut gerutuan seorang gadis dengan tangan dilipatkan didada Cemberut.
"Maaf sayang, tadi eomma membawa beberapa design terlebih dahulu. Dan Lili juga harus bersiap-siap juga kan" Mendengar penuturan dari ibunya Rosé tetap diam dan merajuk.
Lisa melihat Rosé melalui kaca spion yang berada didalam mobil."Salah sendiri kenapa terlalu bersemangat, padahal akulah yang diajak" Celetuk Lisa yang sudah kembali dengan dirinya yang blak-blakkan.
Sontak saja perkataan Lisa barusan membuat tubuh Rosé berbalik ke belakang. Menatap sengit kearah Lisa yang menampilkan wajah datarnya."Apa katamu barusan? Jadi menurutmu aku tidak boleh pergi ketempat kerja ibuku? Begitu?"
"Tentu boleh saja, tapi dalam hal ini akui saja bahwa kau ikut dengan Imo hanya karena tidak ingin jauh-jauh dariku" Ujar Lisa yang tepat sasaran.
Rosé membelalakkan matanya."Mwo? Yahh, kau sangat percaya diri sekali Lili-ah! apa katamu! Aku tidak ingin jauh-jauh darimu? Itu perkataan yang sangat tidak masuk akal. Kau dan ke narsisanmu itu benar-benar harus dikurangi!" Seka Rosé. Tidak terima atas tudingan Lisa barusan. Yah meski benar begitu. Tapi Rosé tidak mungkin mengakuinya secara gamblang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Destiny [SELESAI]
Fanfiction"Kenapa! Kenapa harus aku? Dari jutaan manusia dimuka bumi ini, kenapa harus aku!! JAWAB! KENAPA!!! " Marah, dia marah pada keadaan yang membuat nya harus memilih untuk menerima semua hal yang dia lalui. "Aarrrrrghhhh" "Tidak, jangan lakukan ini! K...