Haii?
***
Author POV.
Seoul, Korea Selatan
Mansion Kim
Pagi ini diMansion Kim tengah berkumpul diruangan makan untuk melaksanakan rutinitas paginya yaitu Sarapan. Bunyi dentingan sendok dan piring saling bersahutan mendominasi ruang makan.
"Jennie, bagaimana dengan Rosé? Apa dia baik-baik saja?".
Kim Soo Hyun, selaku kepala keluarga Kim ini bertanya pada putri keduanya setelah ia menyelesaikan sarapan paginya.
"Nee, Rosé baik-baik saja appa". Jawab Jennie yang juga telah menyelesaikan sarapannya. Sementara tiga lainnya, hanya mendengarkan percakapan antara Ayah dan Anak itu.
"Syukurlah". Kim Soo Hyun sebenarnya sudah tahu kabar anaknya Rosé dari asisten yang menemani Rosé selama disana. Namun, seakan ingin memastikan bahwa Rosé benar baik-baik saja.
"Lalu bagaimana dengan sekolahnya? Apa tidak ada kendala?". Tanya kembali Soo Hyun.
"Tidak ada appa, Rosé mengabariku bahwa semua baik-baik saja". Jennie tidak ingin menceritakan tentang Rosé yang sempat sakit beberapa hari lalu karena tidak ingin membuat orang tua mereka khawatir. Dan minus kejadian Rosé dengan orang asing itu, yang menurutnya tidak penting untuk diberitahukan kepada ayahnya.
"Baguslah, beritahu Rosé bahwa appa merindukannya! Dan sempatkan hubungi appanya ini". Titah Soo Hyun pada anaknya itu.
"Baik, appa! Akan Jennie sampaikan pada Rosé".
Soo Hyunpun bangkit dan diikuti istrinya mengantar kedepan pintu Mansion yang akan berangkat keproyeknya hari ini.
"Appa berangkat Nee, Sampai jumpa". Pamit Soo Hyun pada ketiga gadis yang masih duduk dikursi makannya dan memberikan kecupan pada masing-masing kepala mereka.
"Hati-hati dijalan appa!". Ungkap mereka serempak.
Seperti itulah kurang lebih keseharian yang ada di Mansion Kim. Penuh dengan perhatian, kehangatan dan kasih sayang antar anggota keluarga.
Kim Soo Hyun selalu menerapkan norma-norma yang baik pada semua putrinya. Meskipun mereka dibesarkan oleh orang tua yang bekecukupan atau bisa dibilang bahkan lebih dari cukup. Tidak serta merta membuat Soo Hyun memanjakan mereka secara berlebih semua putri-putrinya. Kim Soo Hyun merupakan sosok ayah yang perhatian sekaligus tegas terhadap semua putri-putrinya.
"Unnie belum berangkat?." Tanya Jennie kepada kakaknya yang masih nyaman duduk di kursi makan.
"Belum, aku berangkat agak siangan." Jawab Jisoo yang kini malah menambah nasi goreng kimchi buatan Jiah Ahjumma itu.
"Kenapa?."
"Suka-suka akulah! Toh tidak akan ada yang berani menegurku."
"cih, Sombongnya! Belum jadi apa-apa sudah malas!." Jennie mengerlingkan matanya melihat kakaknya malah menggerakan bahu, joged-joged tidak jelas.
"Yang penting kerja."
Jennie mendelik mendengar penuturan kakaknya itu.
"Lantas kau anak kecil, kapan kau akan kembali ke asalmu?." Tanya Jennie pada gadis yang duduk didepannya yang hari ini tidak berisik tumben.
"What? Anak kecil? Woow, unnie I'm not! I was fifteen years old! So, don't call me like that". Seru gadis yang mengaku berusia lima belas tahun itu kepada Jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Destiny [SELESAI]
Fanfic"Kenapa! Kenapa harus aku? Dari jutaan manusia dimuka bumi ini, kenapa harus aku!! JAWAB! KENAPA!!! " Marah, dia marah pada keadaan yang membuat nya harus memilih untuk menerima semua hal yang dia lalui. "Aarrrrrghhhh" "Tidak, jangan lakukan ini! K...