CHAP 36. Unbelievable

2.3K 217 43
                                    


Kehancuran apa lagi yang kau tawarkan. Jika kehancuran itu sendiri nama lain dari diriku.



***


Lisa POV

"Trimakasih Ahjussi!"

Brak

Aku keluar dari taxi yang mengantarkanku ke alamat yang appaku berikan. Kakiku melangkah kearea sebuah gedung yang mangkrak belum selesai. Gedung ini memang sudah ada dari puluhan tahun lalu. Entah apa yang terjadi, pembangunan gedung ini tak pernah dilanjutkan kembali atau dijual.

Ji Sung, aku akan menemui pria yang kusebut sebagai ayahku selama ini.

Kemarin sore, saat aku kembali dari jalan-jalan bersama Imo Shin Hye dan Rosé. aku menerima telpon dari seseorang menggunakan nomor tak dikenal. Orang ini memintaku untuk bertemu, hanya berdua saja tentunya. Tak memikirkan resiko apa yang akan aku hadapi. Dan aku langsung meng'iyakan saja ajakan appaku, Ji Sung untuk bertemu hari ini. Yang ada dibenakku kini hanya ingin bertemu, lalu bertanya langsung kepada pria itu mengapa dia dengan teganya membunuh ibuku Maria. Istrinya sendiri.

aku merasa tidak takut harus menemuinya. Karena apalagi yang harus aku ditakutkan?. Aku telah kehilangan segalanya karena dia. Apa lagi yang bisa dia renggut dariku?.

Sepanjang mata memandang. Hanya ada bangunan tua yang dikelilingi semak belukar yang melebihi tinggiku. Menciptakan aura yang menyeramkan. Aku sadar betul dengan datang kemari sama saja dengan menyerahkan nyawaku kepada pria itu. Namun, rasa keingintahuan dalam diriku lebih besar dari rasa takutku menghadapi pria itu.

Aku bertanya-tanya, apakah pria ini masih pantas untukku sebut seorang ayah? Dengan semua yang terjadi dikeluarga dan kehidupanku, apakah masih pantas?. Dan jawabannya tentu tidak. Jauh dilubuk hatiku, aku tidak pernah menganggapnya seorang ayah lagi jauh sebelum kejadian besar yang menimpaku akhir-akhir ini.

Aku tidak tahu pasti dimana keberadaan pria ini dalam gedung ini. Apalagi gedung ini cukup luas. Atau sangat luas bisa kubilang. Kakiku terus melangkah menaiki tangga demi tangga. Entahlah, aku hanya membiarkan instingku saja yang membawaku kepada pria ini.

Tanganku meraba keatas dadaku. Menggenggam sebuah benda. Kalungku, kalung yang Rosé berikan kepadaku kemarin sore. Mulutku terus merapalkan doa, aku berharap bisa kembali keluar dari gedung ini dalam keadaan utuh. Walau bagaimanapun, aku belum sempat mengucapkan trimakasih dan membalas kebaikan-kebaikan kepada orang-orang yang dengan tulus membantuku kemarin. Jisoo unnie, Jennie unnie, Imo, Tuan Kim, dan yang lainnya. Terutama Rosé, gadis yang banyak sedikitnya mengubahku.

Ahh hidup. Tidak bisa ditebak darimana memulainnya dan kapan berakhirnya. Kita, sebagai manusia hanya bisa menjalaninya saja. Menjalani sesuai garis takdir yang Author *Ehh Tuhan berikan.

Satu pijakan lagi. Kini tubuhku dibawa ke lantai paling atas didalam gedung ini. Angin langsung menyapa tubuhku. Suasana diatas sini tidak terlalu jauh berbeda dengan dibawah. Banyak material-material yang berserakan.



Prok....Prok....Prok....Prok

Sontak tubuhku berbalik kearah sumber suara. Disanalah dia, menyambutku dengan seringaiannya Ji Sung.

"Kau menemukanku" Dia berkata disisi gedung lain didepanku.

Mataku terus mengikuti gerak geriknya. Dia mendekat, dengan refleks, aku juga melangkah mundur.

Hate Destiny [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang