🐯6🌻

8.4K 620 22
                                    

.

.

.

Mark berada di ruangan kerjanya, mengerjakan beberapa berkas yang tertunda karna ingin menculik si manis.


Bukan menculik si lebih tepatnya mengambil 'miliknya'.


Mark sepertinya benar benar tertarik dengan si manis,karna baru kali ini ia membawa seseorang ke mansion pribadinya.


Pertemuan singkat setelah sekian lama ternyata sangat tak terduga.


Ia masih senyum manis haechan,membuat nya terpana dan entah dunianya seakan berwarna,pada saat itu.

Mark terbayangkan wajah haechan yang sedang tersenyum saat pertemuan mereka di club.

Walaupun temaram namun wajah haechan sangat manis kala itu.




---


Ceklek


Mark membuka kamarnya ia melihat haechan sedang tidur.


Aah entah kenapa semenjak bertemu haechan selalu muncul pikiran pikiran erotis di benaknya.


Astaga ini seperti bukan mark. Selama ini ia tak pernah memikir kan hal erotis seperti ini.

Mark pun mendekati haechan.


Mulut si manis sedikit terbuka, bibir pink berbentuk 'love' itu sangat imut,rasanya mark ingin melahap bibir itu,namun ia tahan, untung saja ia punya kontrol diri yg bagus.




Aah sungguh menggemas kan .


Entah mark harus marah atau berterimakasih kepada tuan lee karna telah menyerahkan anak semanis ini untuk menjadi miliknya.


Mark menghampiri haechan ia duduk di samping haechan yang sedang tertidur.

Ia pandangi wajah manis itu.


Masih Ada bekas air mata dan mata itu membengkak merah.


"Kau manis honey"


"Entah aku harus berterimakasih atau marah kepada ayah mu"


"Karna telah membawa kabur uang ku,tapi tak apa jika gantiannya adalah kau" ucap mark sambil mengelus surai hazel milik haechan.


"Eenghh" haechan melengung merasa terusik saat ada yang menyentuk kepalanya.


Ia membuka mata mengerjap beberapa detik lalu terkejut.


"Apa yang kau lakukan?!" Sontak haechan duduk dan meringkuk di kepala ranjang.

"Saya hanya ingin melihat mu tenang lah"


"Lagi pula ini kamar saya jadi saya bebas melakukan apapun"


Setelah mengucap kan itu mark bangkit dan masuk kedalam kamar mandi.

Ia harus mandi demi kesehatan otaknya yang mulai tidak karuan.

"Astaga astaga apa yang ia lakukan" haechan benar benar terkejut ia langsung mengecek pakai an nya.

Masih utuh

"Aaah syukur lah" haechan bernafas lega.

Jika di ingat ingat bukan kah lelaki itu yang bertemu haechan di club tempo itu?.


"Aah ia benar itu adalah lelaki yang menghampiriku"


Lama berkutat dengan pikirannya.

Club (Mahae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang