🐯27🌻

2.7K 197 6
                                    




Tap

Tap


Suara sepatu pantofel milik jeno menggema di lorong prusahaan milik sang kakak mark jung.



"Selamat pagi mr jeno" sekertaris mark menyambut jeno, jeno hanya membalas sapaan dengan gerakan dan langsung masuk ke ruangannya As ruangan mark.





"Pagi ini kita ada rapat pemegang saham dan pertemuan dengan para karyawan" lucas sekertaris mark , masih ingat lucas?



"Oke, apa lagi?" Lucas memberikan berkas yang harus di tanda tangani mark, namun di ganti oleh jeno.





"Oke ini akan ku bawa pulang, apa sudah siap rapatnya? " lucas mengangguk dan mereka ke ruangan rapat.





*****


Para investor sudah di berkumpul, banyak yang memasang wajah sedih dan tak sedikit yang tenang.




"Mari kita mulai, maaf jika kira nya saya masih belum pantas menggantikan kakak saya, mohon bantuannya" jeno membungkuk hormat pada para investor. Dan rapat pun berjalan.






******


Usai rapat kini jeno keruangannya, membaca berkas yang perlu di pelajari, ia mengambil cuti di kampus nya.




Tiit



Suara telfon kantor berbunyi.






"Maaf tuan ada yang menelfon" Nayeon menyambungkan telfon itu ke telfon ruangan mark.





Jeno mengangkatnya.


"Halo?"




"Hai jen" jeno mengernyit.





"Siapa?"




"Tak mengenali suaraku?" Suara ini... batin jeno.






"Kau keren juga dengan jas hitam mu, yah sedikit rapi lah" kata kata ini.... batinnya.





"Hey santay saja, pelajari lah semuanya, kau juga akan memegang prusahaan daddy mu kan? Haha"





Tuuut...




"Sialan!" Jeno mematikan telfonnya.





Matanya sudah siap banjir.





"Sialan kau, awas saja" jeno tersenyum, dan lanjut kerja.






*****


"Maaf ruangan presdir di mana ya?" Jaemin datang ke kantor mark untuk menemui jeno, sambil membawakan makanan, jeno tak sempat sarapan soalnya .




"Anda siapa ya?" Tanya Mba mba resepsionis karna melihat dandanan jaemin yang biasa saja, memakai hoodie kebesaran, celana jens putih dan tas bekal.



"Oh saya 'PEMBANTU NYA TUAN JENO' " dengan senyum kesal nya jaemin berkata demikian.




"Oh pembantunya, yasudah sini saya sampai kan apa yang anda ingin kan?" Jaemin melotot. Percaya dong mba mba nya, ini ayah nya kalo tau dah kelar ni mba mba.





"Saya saja, ada yang ingin saya bicara kan dengan 'presdir jeno' " dengan penekanan, jaemin nyelonong aja, kek ketahuan banget mau ketemu ama calon suami nana ,mau genit tu pasti.




Club (Mahae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang