26 || Kekecewaan

28 5 0
                                    

Bahkan, rasa kecewa rasanya sudah bosan akan dirinya yang selalu muncul dalam kehidupanku

_Alangka_

_____

Sesampainya di sekolah, Gala menuju ke sebuah tangga yang mengantarkan dirinya menuju ke sebuah rooftop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di sekolah, Gala menuju ke sebuah tangga yang mengantarkan dirinya menuju ke sebuah rooftop. Berlari dengan nafas yang memburu tanpa memperhatikan tapakan tangga yang selalu pas dengan ritme pijakannya. Sesampainya disana ia berhenti, mencoba mengatur nafasnya yang sangat tidak beraturan. Dihadapan matanya kini tengah berdiri seorang perempuan yang tengah membelakanginya.

"Kenapa?" ujar Gala ketika melihat kaki perempuan itu akan melayang ke udara.

Chika yang mendengar sebuah suara dari belakangnya langsung mengurungkan niatnya untuk meloncat saat itu juga. Ia mencari sumber suara itu dan mendapati seorang Gala yang tengah berdiri menatap dirinya. Tidak ada pembicaraan diantara keduanya, hanya semilir angin yang menjadi saksi diantara keduanya untuk saling menatap lekat.

Gala mencoba untuk maju secara perlahan.

"Berhenti!" teriak Chika lantang. "Kalo kamu maju, aku akan loncat!" tambahnya lagi. Membuat kaki Gala benar-benar terpaku di tempatnya.

"Kamu turun sekarang, jelasin ke aku kenapa kamu kayak gini?" Gala mencoba untuk bersikap sabar agar Chika tidak gegabah dalam tindakannya.

"Aku akan turun saat kamu turutin permintaan aku!" Gala tidak bisa mengekspresikan perasaanya ketika itu, dia benar-benar tidak mengerti dengan sikap yang ditujukan oleh Chika sekarang.

"Chika, kamu kenapa sih?"

"Turutin aku atau aku loncat!" ancaman Chika membuat Gala mengacak rambutnya frustasi.

"Apa? apa yang kamu mau?"

Chika terdiam sebentar. Gala juga sangat penasaran apa yang sebenarnya Chika inginkan sampai dia bertindak sejauh ini.

"Jauhi Alangka."

"Aku tinggal bareng dia, nggak mungkin kan aku jauhi dia disaat kita berada dalam satu atap,"

"Pergi dari rumah itu. Tinggalin Alangka sendirian!"

"Chika!" bentak Gala yang sudah sangat muak akan sikap Chika.

"Aku nggak bohong, Gal. Aku akan loncat sekarang!" Chika beralih dari Gala. Perempuan itu mencoba untuk mempersiapkan dirinya untuk loncat dari atas sana.

"Chika turun woy!"

"Kasihan orang tua lo!"

"Turun woy!"

"Ngapain sih lo disitu?"

"Gila ya lo?"

Gala merasa sangat frustasi mendengar semua teriakan yang ia dengar dari bawah. Dia semakin bingung apa yang harus ia lakukan sekarang, waktunya begitu singkat untuk membuat ia berfikir. Peluangnya untuk menolak semakin singkat saat ia melihat Chika semakin nekat untuk melangkahkan kakinya di udara.

ALANGKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang