III. This and That Boy

96 11 0
                                    

Adillah's Side

Perasaanku bercampur aduk, bagaimana tidak? Sahabat yang sudah kukenal lama menyatakan perasannya padaku! Aku memegang erat bungkusan hadiah yang Rian berikan padaku tadi. Aku menebak-nebak apa isinya. Masih belum berani membuka dan melihat isinya.

Apalagi tadi aku melihat ekspresi Deksa. Aku tau, walaupun Deksa tidak pernah menceritakan perasaannya, dia pasti menyukai Rian. Aku tidak ingin persahabatan kami putus begitu saja hanya karena masalah ini. Aku menyalakan benda segiempat tipis yang selalu ada didekatku. Kucari nama Deksa dalam kontak, lalu tanpa ragu ku pencet gambar telpon.

Aku menunggu bunyi nada sambung beberapa kali. Tapi Deksa tidak mengangkatnya. Terus kucoba sampai beberapa kali. Masih tidak ada jawaban, aku melemparkan handphone-ku di ranjang. Dan lagi, menatap kotak hadiah dari Rian.

Perlahan aku membuka pita yang mengikat kotak itu. Lalu membuka tutupnya. Saat melihat isinya, aku sungguh ingin menangis. Sebuah kotak musik mini yang sangat cantik dan puluhan fotoku. Ada juga sebuah foto kami bertiga yang dibingkai keemasan. Hampir semua fotoku diambil secara diam-diam. Ada saat aku memakai seragam SMP, sampai SMA. Berbagai ekspresiku tampak disana, saat aku sedih, senang, tersenyum, cemberut, kesal.

Ada saat aku sedang mengenakan baju kebanggaanku dengan mendali emas yang terkalung dileherku dan tropi di tangan kananku. Foto-foto saat aku dan Rian selfie berdua, moment-moment yang sangat indah kami.

Dan foto yang paling banyak adalah saat aku sedang termenung menatap buku catatanku. Ekspresiku hampir sama pada setiap foto ini. Ya tuhan.. sebegitu perhatiannya kah Rian padaku?

Aku meletakkan foto kami bertiga di atas meja belajar. Menatap foto itu lekat. Aku berada di tengah, tanganku merangkul kedua sahabatku. Kami tersenyum, seperti tidak ada beban pada wajah kami.

Aku mengalihkan perhatianku pada kotak musik yang masih ada di dalam kotak. Membuka tutupnya, dan melihat sebuah patung perempuan dengan skinny jeans hitam dan cardingan putih. Rambut diikat ekor kuda. Perempuan itu duduk dengan sebuah buku catatan kecil di tangannya. Lalu muncul lagu lembut yang sangat indah.

My love,
There's only you in my life
The only thing that's bright
My first love,

You're every breath that I take
You're every step I make
And I
(I-I-I-I-I)

I want to share

All You're my love with you
No one else will do...
And your eyes
Your eyes, your eyes

They tell me how much you care
Ooh yes, you will always be
My endless love

Two hearts,
Two hearts that beat as one
Our lives have just begun
Forever

(Ohhhhhh)

I'll hold you close in my arms
I can't resist your charms
And love
Oh, love
I'll be a fool

For you,
I'm sure
You know I don't mind

Oh, you know I don't mind

'Cause you,
You mean the world to me
Oh
I know
I know

I've found in you
My endless love
Oooh-woow

Boom, boom
Boom, boom, boom, boom, booom
Boom, boom, boom, boom, boom
Oooh, and love

Oh, love
I'll be that fool
For you,
I'm sure

Traitor in My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang