XIV

34 9 2
                                    

•••••HAPPY READING•••••

"Ni lorong nggak ada ujungnya ya? Atau kita yang salah ambil jalan?" tanya Gyora sambil berpegang erat pada Leon.

"Nggak, nggak mungkin kita salah jalan," elak Leon. Ia yakin betul jika clue pertama tadi sudah 100% terpecahkan.

"Eh liat! Di sana ada cahaya!" Lay bersorak.

Ketiga pasang mata itu langsung menengok ke arah tunjuk Lay, dan benar saja, ada cahaya yang sedikit temaram di ujung sana. Mereka berempat langsung berlari kencang ke arah sana.

"Oh shit! Ruangan ini lagi?!" Arthan mengumpat kesal. Lorong itu kembali menuntun mereka ke ruang persegi empat dengan pintu di setiap sisinya, bedanya ruangan ini lebih luas dari yang sebelumnya.

"Pintunya masih berlogo." Leon mengusap salah satu pintu berlogo beruang. Yaps, sama seperti di pintu ruangan pertama, pintu di sini pun masing-masingnya berlogo; logo harimau, beruang, monyet dan kelelawar.

"Nggak ada petunjuk apa-apa di sini." Lay menghela nafas, ia sudah meniti setiap sisi ruangan dan tak menemukan apa-apa.

"Okelah, gas aja masuk sini!" seru Gyora, ia membuka pintu dengan logo kelelawar. Alasannya simpel, hanya pintu berlogo kelelawar yang tak terdapat di ruang pertama tadi, hal tersebut membuat pintu itu terlihat lebih mencolok.

"Wow...." Mereka berempat berdecak kagum, di depan mereka tersuguhi  pemandangan gua yang tampak tak terjamah oleh manusia sama sekali.

"Huh, baru nyadar kalau selama di lorong tadi jalannya menurun, udah berapa meter di bawah tanah ni kita?" celetuk Arthan.

Tak ada yang menanggapi celetukan Arthan, masing-masing dari mereka sibuk mengagumi pemandangan indah yang terpampang nyata di hadapan mereka.

"Wohooo!" Lay bersorak keras, member termuda itu sangat bersemangat begitu suaranya menggema di sepanjang gua.

"Lay, diam!" perintah Gyora, "semuanya diam."

Seolah terhipnotis dengan perintah Gyora, semua lelaki di sana mengunci mulutnya. Bahkan mereka tak berani bergerak begitu Gyora tampak sedang mempertajam pendengarannya. Penasaran mereka kian membucah begitu ekor putih Gyora yang biasanya hanya tergantung lemas mulai menegang dengan bulunya yang sudah tegak.

"Kelelawar ...." Gyora bergumam tak jelas.

"Kenapa, Ra?"

"Mereka di sini ... kita dalam masalah." Gyora tambah meracau tak jelas.

"Maksud ...."

"Awas!" Gyora berteriak keras. Semua lelaki di sana tersentak kaget begitu Gyora mendorong mereka semua ke dinding gua.

Entah apa yang terjadi, semua terjadi begitu cepat, tiba-tiba saja mereka sudah dikepung oleh ratusan kelelawar yang beringas.

Arthan dengan cepat menarik ketiga rekannya masuk ke dalam celah batu besar yang berada tak jauh dari mereka. Begitu semua berhasil masuk, tangannya bergerak gesit menggeser batu yang tergeletak di dekat celah untuk menutupi jalan masuk ke dalam batu. Apapun kondisinya, mereka tak boleh gegabah, strategi sangat diperlukan di sini.

Navarole'n [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang