XIX

37 8 0
                                    

•••••HAPPY READING•••••

"Arthan! Cepat!" Gyora meneriaki Arthan yang tampak tengah bergulat dengan isi pikirannya sendiri begitu dirinya sudah diterjang oleh anggota kaum macx, jika Arthan terus begini, ia takut salah satu anggota kaum macx terlanjur memberi sinyal pada rekannya yang lain.

"Arthan!"

"Ugh, iya." Arthan tersadar dari pikirannya, dengan cepat ia mencoba mendekati jeruji tempat para anggota CSI'N disekap. Namun dengan segala teriakan tadi, sangat mustahil jika anggota kaum macx di sana tak menyadari keberadaan Arthan.

Dua orang langsung menghadang Arthan, mereka menatap tajam ke arah pemuda itu, seolah mengatakan, "jangan coba untuk bermacam-macam".

Arthan tak gentar, ia mengeluarkan pisau lipat yang selalu dibawanya ke mana-mana lalu menyerang kedua orang di depannya itu.

Gyora yang melihat pergerakan Arthan untuk membebaskan para member terhambat pun langsung menyusun rencana dengan kilat. Gyora tak menyerang balik sama sekali, ia hanya melakukan pertahanan-pertahanan terhadap serangan bertubi dari lawan.

Sedikit demi sedikit, Gyora berusaha mendekatkan dirinya pada jeruji, namun sayangnya, belum sampai Gyora pada jeruji itu, ia sudah terjatuh. Ia akui, kemampuan bertarung anggota kaum macx sangatlah tidak memenuhi standar. Namun, bagaimanapun juga anggota kaum macx tersebut bermain keroyokan.

Gyora hanya bisa pasrah di saat mereka mengunci tangan Gyora dengan besi yang sama untuk mengikat para anggota yang lain itu, tubuh Gyora melemah begitu aliran listrik mulai merambat ke tubuhnya, energinya serasa dihisap.

Di saat pandangannya sudah mulai berkunang-kunang, sudut matanya masih dapat menangkap keberadaan Leon yang tengah bersembunyi. Leon menatap penuh khawatir ke arahnya, sementara Gyora menatap Leon penuh harap, ia seolah memberi kode ke Leon agar pemuda itu dapat menyelundup dan membebaskan para member.

Leon menganggukkan kepalanya, berusaha memberi keyakinan kepada Gyora. Leon mulai melihat-lihat situasi, titik fokus para kaum macx untuk saat ini adalah Arthan, karena memang ialah satu-satunya penyusup yang belum dilumpuhkan. Kemampuan beladiri Arthan yang sangat memadai membuat kekuatannya impas dengan beberapa anggota kaum macx yang tampak begitu kaku dalam menyerang. Leon tak dapat mempercayai ini, kaum yang selama ini menggemparkan Navarole'n ternyata hanya sekelompok manusia noob, mereka tak dapat bertarung, tak berpikir panjang dan terlalu ceroboh, mungkin hanya sebagian kecil yang dapat diandalkan, dan yang sebagian kecil itu yang membuat mereka tersekap di sini.

Leon mulai berjalan jongkok dengan pelan menuju jeruji yang mengurung para partnernya. Dan yah, sesuai dengan pemikiran Leon yang mengatakan mereka 'noob', Leon dapat dengan mudah sampai di sana tanpa terendus sama sekali. Mereka terlalu memfokuskan diri hanya untuk mengurus satu pemuda saja. Oh ya, Leon lupa, orang-orang yang berkomitmen merusak perdamaian yang dengan susah payah digalakkan oleh orang-orang terdahulu memang hanyalah manusia bodoh.

Leon mulai mengeluarkan benda kecil dari dalam saku jubahnya, dengan benda itu ia dapat dengan mudah membuka pintu jeruji.

"Hey!" Salah satu anggota kaum macx menyadari keberadaan Leon.

Leon tersenyum miring. "Akhirnya ada yang menyandang gelar bodoh di antara yang paling bodoh."

Leon melemparkan benda kecil yang dipegangnya ke arah Gior yang juga tersekap, ia yakin Gior dapat menyelesaikan sisanya.

Navarole'n [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang