IX

38 10 0
                                    

•••••HAPPY READING•••••

"Woahh! Kereen...." Gyora berdecak kagum begitu ia menginjakkan kaki di voelldóx, tempat para Navarole'n dilatih sebelum diberi kepercayaan untuk menjalankan sebuah misi.


Gyora, Leon, Lay beserta Arthan berjalan beriringan mengekori Zian, pria Navarole'n dari klan Accipitridae, mulai saat ini ialah yang dipercayakan oleh Letnan Daffi untuk bertanggung jawab atas keempat remaja tersebut.

Gyora menatap ke sekeliling, begitu banyak hal yang membuatnya kagum. Yang paling mencolok di sepanjang langkah mereka adalah Navarole'n itu sendiri, banyak jenis yang belum Gyora lihat sebelumnya, terutama klan Accipitridae. Klan  Accipitridae memang sangat jarang dapat ditemui, mereka memiliki perbedaan yang sangat mencolok dengan Navarole'n jenis lain. Di saat klan lain memiliki ciri khas pada ekor dan iris mata mereka, klan Accipitridae justru memiliki sayap sebagai ciri khasnya.

Hal yang membuat Gyora sangat tertarik dengan klan Accipitridae adalah cara bereproduksi mereka, mereka memperoleh keturunan dengan cara bertelur, bayangkan, mereka bertelur! Sangat tidak masuk akal sekaligus unik di saat yang bersamaan.

Zian menuntun mereka pada sebuah ruangan luas yang berada di lantai paling dasar, bisa dibilang ruangan ini berada di bawah tanah. Sekilas melihatnya saja rombongan remaja tersebut telah tau jika tempat itu memang disediakan untuk beristirahat.

"Hari ini kalian silahkan istirahat dulu, kita mulai latihan nya besok," ucap Zian, ia lalu pergi meninggalkan keempat remaja itu guna membiarkan mereka istirahat.

"Hah...." Arthan langsung merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Sebenarnya ia tak begitu ingin menjadi anggota CSI'N, namun jika dipikir-pikir, ada untungnya juga jika ia ikut. Jadilah ia membujuk sang Ayah agar ia boleh ikut pelatihan.

Lay juga ikut merebahkan diri nya, seharian ini entah sudah berapa jam yang mereka habiskan untuk perjalanan kesana kemari, tenaganya benar-benar terasa diperas.

"Ih, Dek! Jangan tidur dulu, mending kita keliling-keliling yok." Gyora menarik-narik kaki Lay, membuat sang empunya mendecih tak suka.

"Pergi sendiri aja sana, Kak. Lay capek," keluh Lay. Ia menepis tangan Gyora yang sedari tadi menggerayangi kakinya.

"Ish, nyebelin," sentak Gyora. Kini ia beralih ke Leon. "Leon, ayok keliling-keliling, nggak ada penolakan!" Tanpa menunggu jawaban dari Leon, Gyora sudah menariknya begitu saja. Leon hanya bisa pasrah begitu Gyora dengan mudah menariknya ke atas.

Pemandangan yang beberapa menit lalu mereka kagumi kembali terpampang jelas di pandangan Gyora. Sambil terkekeh girang, Gyora menarik Leon ke salah seorang Navarole'n yang tampak tengah memegang wadah tabung berisi cairan berwarna biru.

"Hai, Kak," sapa Gyora kepada perempuan tersebut.

Yang di sapa hanya melirik sebentar, lalu ia kembali fokus ke cairan yang dipegangnya.

Gyora mencoba mendekati wanita yang tampak masih muda tersebut. "Ini apa, Ka—"

"Jangan pegang!" Wanita tersebut langsung menepis tangan Gyora yang mencoba memegang tabung miliknya. Gyora yang diperlakukan seperti itu pun langsung kaget, ia sedikit beringsut mundur.

"Kenapa sih?" gumam Gyora bingung.

"Lihat deh itu." Leon menoel Gyora dan menunjuk ke arah leher wanita tersebut.

Gyora memicingkan matanya, mencoba fokus ke arah tunjuk Leon. "Sisik?" tanyanya setengah berbisik. Tak lama Gyora mendengus, "pantes nggak ada ramah-ramah nya, ternyata dia jenis ular." Gyora menggerutu. Memang sudah tak jadi rahasia umum lagi jika Navarole'n dengan jenis ular sangat-sangat buruk jika dimasukkan dalam kategori teman. Mereka sangat suka menyendiri, tak suka diganggu dan teramat tempramental.

Navarole'n [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang