VI

196 29 8
                                    

.

••••HAPPY READING••••

"Aih... anak nakal, pulang-pulang bawa jantan, mana dua lagi."

"Awhh.. auhh, Mamaa... Sakit." Gyora mengusap-usap pinggangnya yang baru saja menjadi tumbal cubitan maut sang Mama.

Arthan dan Leon hanya bisa berdiri kikuk melihatnya, jika saja diluar tidak sedang hujan deras, mungkin mereka akan langsung kabur, antisipasi kalau-kalau mereka ikut kena amuk.

"Hum... Hai Tante." Setelah mengumpulkan segenap keberanian nya, Leon akhirnya menyapa Mama Gyora dengan sedikit gemetar.

Angel—mama Gyora—menatap Leon dengan sangar. "Anak mana kamu?"

"D-distrik sebelah Tan." Leon menelan ludahnya kasar.

Angel meneliti penampilan Leon dari ujung kaki hingga pangkal rambut, Angel kian memasang wajah sangar begitu tak melihat ada nya tanda-tanda jika pejantan yang dibawa anaknya itu adalah seekor Navarole'n.

Matanya sekarang beralih meneliti Arthan, ia mendengus kasar begitu mendapati Arthan juga berjenis manusia.

"Enggak ya Gyora, nggak boleh sama manusia," mutlak Angel.

Gyora memelototkan matanya tak terima, dengan kesal ia menarik Angel menuju dapur.

"Ih, Mama gimana sih? Gyora baru mau berjuang dapetin anak tunggal kaya raya tau, bukan nya disupport malah dipatahin," gerutu Gyora.

"Lah, kamu nya yang ngadi-ngadi, ngilang seharian penuh, pulang-pulang malah bawa cowok, kalau Navarole'n sih nggak papa, lah ini manusia," omel Angel.

"Ihh Mamaa mah kulot, jaman sekarang masih ngikutin aturan kuno itu? Sekarang udah banyak kali cewek Navarole'n yang diem-diem nikah sama manusia, nggak terjadi apa-apa tuh," elak Gyora dengan kesal.

"Yaa, itu kan mereka nggak ada koneksi sama Tetua, jadi aman. Kalau kamu, jangan kan nikah sama manusia, contact an sama laki-laki jenis  manusia aja udah diintrogasi sama para Tetua tuh."

"Ish, nyebelin." Gyora menghentak-hentakkan kakinya, tanpa memedulikan keberadaan Angel lagi, ia berbalik begitu saja menuju ruang tamu, tempat dimana Leon dan Arthan ia tinggalkan tadi.

"Kakak, bikinin minum."

Mata Gyora membulat seketika, ayahnya sedang duduk santai di sofa dengan Arthan dan Leon yang juga duduk di seberangnya, beda nya mereka berdua terlihat berada dalam suasana akhward.

"Heh, malah bengong, bikinin minum, sekalian buat temen-temen nya," tutur Ayah Gyora lagi.

"Oh... Uhm... Okey." Dengan sedikit gelagapan Gyora kembali berjalan menuju dapur.

Setibanya di dapur, ia meraih tiga cangkir untuk menyeduh minuman yang dititahkan ayahnya.

Angel yang masih berada di dapur mengernyitkan keningnya. "Buat siapa tu?" tanyanya.

"Disuruh Ayah bikin minum," jawab Gyora sembari memasukkan satu  balok kecil berwarna metalik ke dalam masing-masing cangkir lalu menyeduhnya dengan air panas, tak butuh waktu lama, secangkir kopi dan dua cangkir coklat panas pun sudah terjadi.

"Ayah bawa tamu?" tanya Angel seraya sedikit berjinjit guna mengintip ke ruang tamu.

"Enggak Ma, Ayah sama Leon sama Arthan, Ayah aja nggak papa mereka kesini, Mama nya aja yang sewot," gerutu Gyora.

"Kamu nggak pernah ngerti Kak," keluh Angel.

Gyora mengedikkan bahunya tak peduli, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Gyora kembali menuju ruang tamu sambil membawa nampan.

Navarole'n [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang