XVI

32 8 0
                                    

•••••HAPPY READING•••••

"Hiks ... ugh, haaa." 

Sudah terhitung 30 menit ini Gyora menangis di kamarnya, segala macam gaya tangis telah dicobanya, mulai dari nangis tersedu-sedu hingga nangis guling-guling ke sekeliling kamar.

Zian, Gior hingga Lydra sekalipun panik bukan kepalang, tak mengerti lagi bagaimana agar gadis remaja ini mau berhenti menangis.

Perkataan Letjen Daffi saat mengantar Gyora dan teman-teman pertama kali ke sini masih terngiang-ngiang di benak mereka.

"Saya bawa mereka ke sini atas perintah dari Master, kalau nggak diperintahkan nggak bakal saya bawa. Jangan terlalu keras ngelatih mereka, terutama Gyora. Dia anak Jenderal besar, cucu perempuan satu-satunya tetua tertua, jangankan lecet, sampai tetua tau cucunya dibikin nangis, habis kepala kalian dipenggal."

"Udah dong Gyora, cup... cup... cup, kenapa kok nangis teruus? Nanti cantiknya hilang loh." Rayuan Zian yang seperti om pedo tengah mencari mangsa itu pun membuat Gyora kian histeris, Lydra yang biasanya sudah terbiasa mendengar suara keras pun sampai menutup kupingnya, suara Gyora sangat luar binasa.

Ngomong-ngomong soal Lydra, tampaknya pria itu memiliki ketakutan yang sedikit berbeda dari Zian dan Gior. Jika Zian dan Gior takut kepalanya akan dipenggal, Lydra malah takut jika seandainya Gyora tak mau lagi di sini dan memilih balik ke distrik asal. Setelah sekian lama, anaknya baru mendapatkan sosok ibu pengganti yang baru, tak mungkin kan anaknya harus kehilangan lagi. Padahal hanya perlu menunggu beberapa saat lagi untuk sang Anak lahir ke dunia.

"Ugh, j-jadi Gyora gagal test?" Setelah sekian lama akhirnya Gyora mengeluarkan suara lain selain suara tangisannya. "Gyora nggak bisa jadi anggota CSI'N dong?"

Zian dan Gior saling berpandangan satu sama lain, pikiran mereka sama. "Jadi Gyora nangis karena gagal test, bukan karena terluka?"

Gior menyikut Zian, menyuruh pemuda itu untuk mengucapkan sesuatu, Zian yang tak tahu harus berbuat apa pun ikut menyikut Lydra, tapi pemuda 23 tahun itu malah asyik bercengkrama dengan calon anaknya.

"Hmm, gini Gyora." Zian agak bingung memilih kata-kata yang tepat, pasalnya apa yang dikatakan Gyora itu memang benar. Calon anggota CSI'N yang gagal pada test pertama, otomatis mereka juga gagal untuk menjadi member resmi.

"Gyora nggak sepenuhnya gagal, tadi Gior terlalu cepat manggil Lydra, kalian belum coba melawan sama sekali." Tanpa di duga-duga, malah Lydra yang mengeluarkan suara. Bahkan Zian dan Gior sampai menjatuhkan rahang mereka, baru kali ini mereka mendengar Lydra mengucapkan kalimat sepanjang itu.

"Jadi Gyora nggak gagal? Serius?" Gyora menatap penuh harap ke Lydra.

"Iyaa." Lydra tersenyum hingga memperlihatkan lesung pipinya. Gyora bersorak senang dibuatnya, saking senangnya ia sampai tak menyadari jika Lydra lagi-lagi memasukkan sang Calon anak ke dalam hoodie yang Gyora pakai.

Zian dan Gior menghela nafas mereka lega. Di saat seperti ini Lydra sangat dapat diandalkan ternyata.

"Jadi...." Gyora menatap orang-orang di sekelilingnya dengan mata yang sembab, "Gyora udah boleh dapat misi pertama?"

"...."

Hening.

"Mana bisa begitu! Di test pertama aja udah kepikiran mau balik tadi, main minta misi aja." Ingin sekali rasanya Zian berkata demikian, tapi apalah daya, ia masih menyayangi kepalanya ini.

Navarole'n [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang