IV

331 45 8
                                    

GLORASIUM

Hyperloop: Kendaraan umum yang disediakan negara, berbentuk kapsul dengan ukuran beragam tergantung kapasitas penumpang nya. Kendaraan ini akan berfungsi ketika kartu identitas pelayanan sosial di perlihatkan pada sensor, Hyperloop secara otomatis akan mengambang ketika sensor nya berhasil membaca identitas. Hyperloop akan secara otomatis berjalan ke arah koordinat yang sudah diatur, dan akan otomatis kembali ke tempat semula ketika penumpang turun di tempat tujuan.

••••••HAPPY READING••••••

Pagi ini, sekitar jam 10 an, Gyora sudah siap dengan stelan kasualnya, ia sebenar nya ingin langsung memakai jubah, tetapi karena takut Deon akan mencurigainya nanti, jadilah ia  hanya memasukkan jubah yang akan dipakai nya nanti ke dalam tas.

"Bang Deon, Gyora mau belajar di taman aja, sumpek di rumah," pamit Gyora.

Deon yang sedang sibuk membantu Lay belajar pun hanya mengangguk tanpa menoleh. "Pulang nya jangan lama-lama, keburu Ayah pulang."

"Oke."

Gyora keluar dari rumah dan mulai berjalan menuju taman.

Ia berhenti tepat di bangku taman yang kemarin, ia mendudukkan dirinya sembari mengusap pergelangan kakinya yang lagi-lagi terasa dicekik.

Cukup lama Gyora menunggu kedatangan Arthan, namun sang empunya tak kunjung tiba.

"Haih, ngapain gue nungguin dia segininya sih? Yang minta temenin kan dia, bukan gue." Gyora menepuk jidatnya setelah menyadari kebodohannya sendiri.

"Eh, tunggu-tunggu, tapi gue juga kepengen ke Distrik sebelah, whiskar kemaren kan habis," monolog Gyora, ia yang tadi nya berniat meninggalkan taman pun mengurungkan niatnya, memutuskan untuk menunggu Arthan beberapa saat lagi.

Setengah jam kemudian, Gyora bisa melihat dengan jelas jika Arthan saat ini tengah berlari ke arah nya. Gyora segera menegakkan tubuhnya dengan semangat.

"Huh, gue pikir lo udah balik karena gue nya kelamaan," ucap Arthan dengan nafas ngos-ngosan.

"Ya tadi nya sih gitu, tapi yaa, gitu deh," ucap Gyora ketus.

"Iya, thanks udah nungguin."

"Jadi nggak ni?" tanya Gyora memastikan.

"Jadi jadi." Arthan tampak mengeluarkan sesuatu dari saku jubahnya, ia kemudian berjongkok dihadapan Gyora, tangannya mulai beraksi mengotak-atik alat yang terpasang di pergelangan kaki Gyora.

Clang

"Wah!" Mata Gyora berbinar begitu benda yang sudah beberapa hari ini terpasang di kakinya lepas begitu saja.

"Ayok, kita pergi." Arthan mulai melangkah dan memberi isyarat agar Gyora mengikutinya.

Gyora dengan senang hati mengekori Arthan dari belakang.

"Ekhem." Gyora berdehem singkat sambil memerhatikan badan tegap Arthan yang tepat berada di sampingnya.

Arthan melirik sebentar sambil tetap melanjutkan langkahnya.

Navarole'n [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang