04

584 54 0
                                    

Sekarang naren dan ace sedang di teras kamar naren sambil bercerita random yang entah darimana muncul dikepala mereka

"Tapi beneran tau, jeano sama haikal malah ngibrit ketemu kecoa nya padahal gedean juga badan mereka" ucap naren menceritakan kejadian di sekolah tadi
"Hahahaha terus gimana? kamu bunuh kecoa nya?" ace tertawa mendengar cerita konyol naren
"Iyalah kalo ga di bunuh ga akan datang tuh dua bocah ke lapangan karna udah pingsan duluan" naren sedikit kesal mengingat kejadian itu karna pada akhirnya ia yang harus membunuh kecoa itu
"Kalo gitu lain kali jangan terlambat lagi biar ga disuruh bersihin kamar mandi bareng haikal dan jeano" naren mengangguk patuh "Siap ibuk boss"

Ace tertawa melihat tingkah lucu naren yang semakin hari bikin ia ingin menggigit naren
"Ace, langit nya cantik ya" naren menunjuk langit yang malam ini dipenuhi bintang
"Iya, kayak kamu" ace iseng membuat naren kesal karna ia suka melihat wajah kesal naren
Naren menatap sinis ace "Aku ga cantik tapi ganteng"

"Tapi dimata aku kamu cantik apalagi kalo pipi nya sedang merah" naren memanyunkan bibir nya kesal inilah yang ace maksud, saat naren memanyunkan bibirnya ace semakin ingin mencium nya
"Jangan manyun-manyun nanti aku cium loh" naren yang mendengarnya berhenti manyun dan langsung menindih badan ace
"Kenapa?" Tanya ace dengan santai
Naren tidak menjawab, ia masih menatap wajah ace yang menurutnya semakin cantik

Naren mengikis jarak antara ia dan ace, hembusan nafas mereka semakin terasa.
"Ace.. boleh?" ini adalah pertama kalinya naren memberanikan dirinya untuk mencium ace di bibir padahal mereka sudah berpacaran hampir 2 tahun
Ace mengangguk "Boleh" dan detak jantung mereka semakin cepat. dengan cepat naren mememjamkan matanya lalu mencium ace

Kedua bibir mereka bertemu, tidak ada nafsu disana hanya rasa cinta yang mereka tunjukkan. hampir semenit bibir mereka hanya saling mengecup dan ace mencoba melumat bibir naren, itu sangat candu bagi ace dan begitu sebaliknya
"i love u racella esthea"
"i love u more narendra madharka"

•••

Pagi harinya, ace bangun lebih awal dan segera bersih- bersih lalu turun kebawah untuk membantu mama nya naren. itu sudah menjadi kebiasaan ace jika sedang menginap dirumah naren
"Pagi ma" sapa ace
"Pagi sayangku, ayo sini bantuin mama bikin sarapan" balas luna dan ace segera membantu di dapur

Sarapan sudah jadi, saatnya ace membangunkan naren yang masih di dalam mimpi tentunya
"Narenn, ayo bangun"
"Nghh bentar lagi ace" naren yang masih ingin menyelusuri mimpinya
"Yaudah kalo gitu aku tinggal aja deh"
Naren langsung membuka matanya
"MAU KEMANA??" tanya naren histeris
"Ada urusan sama kak ashley" jawab ace sambil mengelus rambut naren

Naren memasang wajah cemberutnya, ia kesal karna akhir-akhir ini ace selalu sibuk bahkan ketika hari libur
"Kenapa cemberut?" tanya ace
Naren memeluk perut ace sambil mengendusel seperti anak kecil
"Ace kenapa pergi lagi sih"
Ace tersenyum lalu mengecup pipi naren
"Maaf sayang, ini juga dadakan sebenarnya"
"Harus banget pagi-pagi?" ace mengangguk
"Udah yuk sarapan dulu, baru kita omongin ini lagi. kasihan mama udah nunggu dibawah"  naren menurut dan mereka berdua turun ke ruang makan

"Aku janji minggu depan kita jalan-jalan seharian"
"Janji ya?" ace mengangguk lalu membuat pinky promise
"Aku pulang dulu ya naren, ma, jiel" pamit ace
"Hati- hati nak / iya kak ace" ucap luna dan jiel bersamaan sementara naren hanya sedikit tersenyum karna ia sedih tidak bisa menghabiskan weekend nya bersama ace kali ini

••••

Terima kasih sudah membaca! jangan lupa vomment ya

Terima kasih sudah membaca! jangan lupa vomment ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Limerence | NJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang