Dengan alasan tertentu ace menjadi terobsesi dengan naren yang sudah menjadi kekasih nya
"Tidak ada satupun yang boleh merebut naren, jika ada yang merebutnya maka nyawa nya akan hilang pada hari itu juga"
Start : 14 desember 2021
End : 15 mei 2022
Malam yang tenang dengan bulan yang menerangi sepasang kekasih ini, tampak tertidur pulas. namun itu tidak bertahan lama, gadis yang sedang memeluk kekasihnya itu tiba-tiba terbangun
"Mama! Kak rey!" seru ace dengan nafas yang memburu
Ace melihat sekeliling dan mulai bernafas lebih tenang, ia melihat laki-laki disamping nya yang masih menikmati tidurnya
"Ingatan itu" lirih ace pelan lalu mengambil sebuah botol obat di dalam tas miliknya
Itu adalah obat tidur sekaligus penenang ace saat kejadian itu kembali terulang di pikirannya
Ace segera menelan obat itu dan kembali berbaring di samping naren
"Ace?" Tanya naren masih setengah sadar melihat kearah ace
"Maaf aku bikin kamu kebangun" balas ace lalu memeluk naren
"Ngga papa kok, kenapa bangun?" tanya naren dengan suara khas bangun tidur
Ace menggeleng lalu menjawab "Tadi aku abis dari kamar mandi"
2 bulan setelah kejadian itu, keadaan ace semakin memburuk. ia setiap malam harus meminum obat itu karna terganggu dengan trauma nya
"Siang kak ashley" sapa naren kearah ashley sambil membawa beberapa makanan
"Siang naren, ayo masuk" ajak ashley dengan ramah
Ashley dan naren duduk di sofa sambil menunggu dokter di kamar ace selesai memeriksa ace
"Kak, aku boleh tanya sesuatu?" tanya naren ragu
"Tanya apa ren?" naren mulai memberanikan dirinya untuk bertanya hal ini
"Belakangan ini ace selalu mengigau dan selalu memanggil nama "kak rey" setiap dia terbangun, kalau boleh tau rey itu siapa?" Ashley seketika terdiam
Rupanya ace tidak pernah terbuka dengan naren sampai-sampai naren harus bertanya langsung dengan nya
Ashley mencoba menjawab pertanyaan naren dengan tenang
"Begini ren, sebenarnya gue bukan kakak kandung ace. nama yang selalu ace sebut akhir-akhir ini adalah kakak kandung nya yaitu reyhan estheo aditya" naren membulatkan matanya, ia tidak menyangka apa yang ia dengar
"Lalu.. kak ashley?" ashley mengukir senyum nya tipis
"Gue kekasih reyhan" naren memperhatikan wajah ashley yang terlihat menahan sedih nya
"Rey sudah meninggal sejak 4 tahun yang lalu" ashley melanjutkan ceritanya hingga naren pun menjadi merasa bersalah karna ia tidak tau apa yang selama ini pacar nya lalui
•••
"Udah dong nangis nya, sayang" ace masih saja mencoba membujuk naren yang sedang menangis
"Kenapa kamu memendamnya sendiri?" tanya naren sedang tangis nya yang belum mereda
Ace hanya mengeluarkan cengiran nya, ia bingung harus menjawab apa
"Aku..rasa belum waktu nya aku kasih tau kamu" jawab ace sambil mengelus rambut naren yang halus
Naren mengangkat kepala nya dan menatap ace dalam
Naren membawa ace kedalam pelukannya dan menyederkan kepala ace di dada nya
"Pokoknya apapun yang terjadi, jangan pernah menanggung semuanya sendiri! aku disini ada buat kamu, kita tanggung bareng-bareng" ujar naren
Ace tersenyum setelah mendengar ucapan naren, ia bersyukur bisa memiliki naren yang bisa menerima nya apa ada nya
••••
"Yaudah aku pulang dulu yaa" pamit naren dan dibalas dengan senyum oleh ace