25

210 23 0
                                    

15 menit berlalu dan akhirnya tangisan ace sudah mereda. waktu terlama yang ia habiskan untuk mengeluarkan air matanya

"Gimana? udah tenang?" tanya naren sambil menangkup kedua pipi ace

Ace mengangguk bagaikan anak kecil, sangat menggemaskan di mata naren

"Maaf baju kamu jadi basah" ucap ace menyesal

"Gapapa kok, aku senang kamu bisa meluapkan nya dengan ku" balas naren dengan senyum manis nya

Ace memperhatikan wajah cantik dan tampan naren secara seksama, naren yang di tatap menjadi malu

"A-ada sesuatu ya di muka aku? K-kok liatin nya gitu" tanya naren dengan pipi nya yang mulai merona

Ace tiba-tiba tertawa pelan "Hahaha ngga kok, kamu kok tambah cantik ya" gurau ace

Naren menjadi kesal karna ace mengatakan ia cantik lalu ia memajukan bibirnya kesal

"Aku ga cantik lho! aku ganteng!" seru naren tidak terima

Kali ini ace tidak terlalu menanggapi ucapan naren dan malah mendekatkan wajah nya ke naren

Tangan ace mulai menggapai tangan naren dan tangan satu nya lagi mengelus pipi naren

"A-ace.. mau ngapain?" tepat naren bertanya, ace langsung menyambar bibir naren dengan miliknya

ciuman itu murni hanya menempelkan bibir mereka tanpa ada gerakan dari kedua belah pihak

dengan naren yang bingung, ia hanya menunggu ace memulainya

hingga ia mulai kehabisan nafas, ace sama sekali tidak bergerak sedikit pun. naren pun menepuk bahu ace memberi isyarat ia sudah kehabisan nafas

"Kenapa diam aja?" tanya naren heran

Ace menghela nafasnya dan memasang wajah sedihnya "Sebenarnya sih mau lebih tapi ini masih dirumah sakit, nanti ketahuan mama kan bisa bahaya" jelas ace dan dengan iseng melirik bagian bawah naren

Naren yang sadar ace melihat kearah sana, ia langsung menutup bagian itu dengan kedua tangannya

"J-jangan liat kesini!" seru naren dengan wajah memerah

Ace tertawa kencang melihat tingkah lucu kekasihnya itu, ia sangat puas menjahili naren

•••

Jam makan siang sudah tiba, seorang suster masuk ke dalam kamar naren dengan membawa makan siang untuk naren

"Permisi, anda nona ace bukan? saya ingin memberi tahu anda untuk datang ke ruangan jenazah setelah ini" ujar suster itu seteleh meletakkan makanan di atas meja

"Oh iya, terima kasih banyak suster" balas ace ramah

naren melirik kearah ace "kenapa kamu kesana?" tanya naren heran

Ace hanya tersenyum kecil "aku harus bertemu dia untuk terakhir kalinya"

belum mengerti dengan ucapan ace, naren kembali bertanya "maksudnya? bertemu siapa?"

ace dengan dalam menatap mata naren "Kak ashley"

Naren langsung membulatkan matanya, ia sampai membeku mendengar jawaban ace

"Ga mungkin..kak ashley.." naren tidak menyelesaikan ucapan nya, ia terlanjur tidak percaya

Ace mengangguk pelan lalu menundukkan kepalanya "Iya, kak ashley sudah tiada"

•••

"Ma, ace izin keluar sebentar ya" pamit ace

"Ga makan siang dulu, sayang?" tawar aluna lalu di tolak oleh ace

"Gapapa mah, abis ini ace makan siang kok" tolak ace halus

Mau ga mau aluna mengiyakan, padahal sebenarnya ia khawatir dengan kondisi ace

"Yaudah hati-hati ya sayang" ujar aluna saat ace salim

Ace mengangguk dan melambai ke arah naren, dan naren pun hanya tersenyum

Di depan ruang  jenazah itu banyak sekali orang, mungkin itu keluarga dari korban yang tewas saat kejadian itu

Dengan dada yang menyesakkan, ace berusaha masuk kedalam dengan tenang

Ada 10 jenazah yang berjejer disana, ace melihat satu-satu name tag ada

'Ashley herlya verhan' ace berhenti di samping brankar milik ashley

brankar milik ashley terletak paling ujung, jadi tidak terlalu terlihat oleh orang

Ace membuka pelan-pelan kain putih yang menutup badan ashley

Ia menahan nafas nya, lagi-lagi ia tidak bisa menahan air matanya

Wajah yang terlihat sedang terlelap dengan kulit yang pucat, ace masih tidak menyangka orang yang selama ini merawatnya sudah pergi

ia menggenggam tangan dingin ashley "Maaf" beribu kali ace mengucapkan itu

Ace merasa gagal menjaga kekasih kakaknya yang bahkan sudah ia anggap ashley sebagai kakak kandung nya

Pada akhirnya hari itu akan tiba, orang yang bersama bertahun-tahun akan pergi meninggalkan dirinya

Ace memeluk tubuh kaku itu, ia menangis dalam diam. ia berbisik di telinga ashley

"Maaf aku ga bisa melindungimu saat itu, kak"

••••

Terima kasih sudah membaca! Jangan lupa vote dan comment ya

Terima kasih sudah membaca! Jangan lupa vote dan comment ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Limerence | NJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang