14

247 33 0
                                    

Naren merutuki dirinya karna nekat datang ke cafe itu, seharusnya ia tidak perlu kesana. karna yang ia dapati hanyalah rasa sakit hati

Karna naren tau ace akan ke rumah nya, ia pun pergi ke rumah jeano untuk melupakan sakit hati nya

"Hey bro!" sapa jeano

Naren menghampiri sahabat nya itu dengan wajah yang kusut dan mata yang sembab

"Abis nangis ya lu?" Tanya jeano

"Diem lu anoa, kepo bener jadi orang" balas naren sambil menenggelamkan wajah nya di kedua tangan nya

"Yeuu di tanyain malah ngamuk, pms nih kayaknya"

Naren mengacuhkan ucapan jeano dan memilih untuk berbaring di kasur jeano

"Jeano" panggil naren
namun orang yang dipanggil tidak menjawab malah makin fokus bermain dengan pc nya

"Jean" masih tidak ada balasan

"Jeanoo" kesabaran naren mulai habis

"Woi anjeng!" jeano langsung membuat headphone nya dan mengarahkan pandangan nya ke arah naren

"Apaan sih? ngegas mulu lu" balas jeano

Naren memutar bola matanya malas
"Minum yok, gue mau nyoba" ucap naren

Memang aneh seorang naren tiba-tiba mengajak nya untuk minum-minum. karna jeano masih ingin fokus dengan game nya, ia pun membiarkan naren minum alkhohol

"Jangan banyak-banyak dulu, lo ga terbiasa minum alkhohol ren" ujar jeano mengingatkan

"Ya ya gue tau"naren pun menegak segelas kecil minuman ber alkhohol itu

Rasa pahit mengalir didalam tenggorokan naren, sedikit menyiksa tapi lama-lama menjadi candu baginya

Naren pikir dengan ia minum, mungki ia bisa melupakan sakit hatinya sementara

•••

Dengan hati yang senang, ace memakirkan mobil nya di depan halaman rumah naren sambil membawa martabak manis yang kekasihnya inginkan

Ace memencet bel pintu seraya menunggu orang dirumah membuka pintu

Tak lama aluna pun membuka pintu dengan senyum nya seperti biasa

"Malam ma, ada naren dirumah?" ucap ace

"Lho bukannya sama kamu? tadi katanya dia mau ke cafe cx buat nyusul kamu kesana" balas aluna yang juga bingung

Ace terdiam sebentar, ace mengingat apakah naren ada mengatakan ia akan menyusul ke cafe

"Sebentar ya ma, aku coba telfon dulu"
Ace memencet nomor naren yang berada di paling atas

sekali, dua kali ia menelfon tapi hasilnya nihil. jawaban dari panggilannya selalu tidak tersambung

"Mah maaf sebelumnya, tapi aku sama sekali ga ada ketemu naren di cafe" aluna menjadi bingung setelah mendengar penjelasan ace

"Apa mungkin ia di rumah jeano?" tanya ace dalam hati
"Ma, ini ada martabak manis buat mama. aku kerumah jeano dulu, mana tau naren ada disana"

"Yasudah hati hati ya nak, dan makasih martabaknya" aluna mengelus kepala ace lembut

Ace tersenyum manis "Iya ma sama-sama, aku pergi dulu ya ma" pamit ace lalu melajukan mobil berwarna hitam nya

Limerence | NJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang