10

288 30 0
                                    

Latihan hari ini sudah selesai dan waktunya mereka pulang
"Ace, kita mampir ke rumah naren dulu ya" ucap naren sambil membuka pintu mobil tapi ditahan ace
"Lo duduk disamping, gue yang nyetir" balas ace dengan menatap naren tajam

Naren mau tidak mau harus menuruti ace sebelum masalah ini makin panjang
"Naren" panggil ace
"Iya sayang?" ace diam sejenak
"Tidak jadi" ucapnya lalu memakirkan mobil naren di halaman rumah
"Ada mama dirumah?" naren menggeleng
"Mama lagi pergi keluar kota sama papa" ace hanya ber oh lalu memainkan ponselnya

20 menit menunggu, naren menutup pintu rumah lalu masuk ke dalam mobil lagi.
Keheningan mulai menyelimuti mereka berdua, tidak ada pun dari mereka berdua yang mencoba memulai percakapan, keduanya hanya asik dengan pikiran mereka masing-masing

Mobil hitam itu berhenti di sebuah taman yang tidak begitu ramai
"Ga jadi ke apartement kamu?" tanya naren
"Nanti" balas ace lalu keluar dari mobil dan begitupun naren

mereka duduk di kursi taman yang lumayan nyaman
anak-anak mulai ramai berdatangan karna sore adalah waktu yang tepat bagi mereka untuk bermain
"Mereka sangat lucu" ucap naren sambil memperhatikan anak-anak itu berlarian, ia sangat menyukai anak-anak. bahkan ia bisa melupakan ace saat ia bermain dengan anak kecil

Ace hanya melihat ke arah seorang anak laki-laki yang mendekati ace, anak itu sepertinya ingin mengatakan sesuatu namun ia tidak berani melihat tatapan ace seperti tidak suka
"A-anu permisi kak" ucap bocah itu
naren menoleh kearah bocah itu lalu mendekatinya
"Oh hai" tanya naren
air mata bocah itu mulai keluar dan menangis

Ace dan naren kaget melihat anak itu tiba-tiba menangis
"Hey ngga papa, jangan menangis" ucap naren lalu memeluk bocah itu pelan
"Dimana ibu mu?" tanya ace, bocah itu menggeleng dan semakin kuat menangis

Karna kasihan, naren menggendong bocah itu lalu menepuk punggung nya pelan untuk menenangkan nya
"Cup cup cup jangan menangis" akhirnya bocah itu sudah mulai tenang dan menghentikan tangisan nya
"Kak.. mau itu" rupanya ia ingin es krim makanya ia berhenti menangis
"Ayo kita kesana, kamu pilih yang kamu sukai ok?" ucap naren lalu menurunkan bocah itu

"Mau yang ini" ia menunjuk gambar es krim berwarna coklat
Ace bernafas lega, telinga nya lelah mendengar tangis bocah itu.
"Ini dia" ucap naren memberikan satu eskrim cone yang penuh dengan eskrim coklat
"Yeyy makasih pa" ucap bocah itu senang

Naren dan ace membulatkan mata mereka, kenapa anak itu tiba-tiba memanggil naren dengan sebutan papa?
"Anak nya pinter ya mbak, mas" puji penjual es krim
"Iya pak, anak saya memang pintar" balas naren dengan senyum mengembang
Oh tidak, jantung ace tidak aman

Sedari tadi naren dan bocah itu sibuk berdua tanpa mempedulikan ace
"Siapa nama mu?" tanya ace
"M-marcel kak" ia menjawab dengan takut
"Kenapa takut begitu?" tanya ace heran dan mulai mendekati marcel
Marcel memeluk naren dengan erat dan menutup matanya

"Gue se menakutkan itu ya?" tanya ace kearah naren
naren sedikit tertawa, ia mengelus rambut ace
"Ngga kok, kamu menggemaskan" jawab naren
Ace memutar matanya malas, ia tidak suka di gombali saat ia sedang marah

••••

Terima kasih sudah membaca! jangan lupa vote dan comment ya

Terima kasih sudah membaca! jangan lupa vote dan comment ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Limerence | NJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang