Hai pren, apa kabar nih? Aku harap kamu punya hari yang indah ya.
.
.
.Pagi ini langit begitu cerah di sertai suara kicauan burung yang mengalun merdu. Sinar mentari pagi menyelinap melalui celah jendela dibalik gorden kamar itu seolah membangunkan seorang pemuda yang masih bersembunyi di balik selimut tebalnya. Seperti biasa semua anak-anak mama akan berebutan untuk ke kamar mandi.
"Pagi everyone Abang ganteng udah bangun nih"
Pagi ini suara Reygan sudah menggelegar di dalam rumah yang bisa mengagetkan siapa saja yang mendengarkannya. Sebelum menuruni tangga Reygan berpapasan dengan mas Al mungkin tadi mas Al di suruh mama untuk membangunkan dua anak bungsu yang masih terlelap dalam tidur nyamannya.
"Woi adek-adek bangunnnnn!!!!!"
"Apaan sih mas? Berisik banget sih, masih pagi juga" Ical yang menjawab dengan tangan yang menutupi telinganya.
"Iya masih pagi kalian harus sekolah, cepat bangun, mas tunggu 5 menit lagi kalau gak mas akan mandiin kalian berdua" setelah mengatakan itu mas Al keluar untuk melanjutkan memasak sama mama. Mendengar itu sontak Ical dan Rayhan langsung berdiri dan berlari menuruni tangga. Mereka gak mau di mandiin sama mas Al.
Mendengar suara langkah kaki yang menuruni tangga dengan terburu-buru membuat.
"Ical, Rayhan jangan lari-lari nanti jatuh"
Bruk!
Belum semenit mama bilang itu benar saja Rayhan jatuh mengakibatkan kaki kanannya keseleo."Mama tolong Adek ma, Adek jatuh"
Mendengar teriakan dari Ical mama lagsung berlari menuju tangga. Ternyata Rayhan terduduk dengan tangan yang menyeka air matanya."Ya Allah dek kamu kenapa?"
"Kaki Ray sakit ma, kayaknya keseleo deh" bukan Rayhan yang menjawab tapi Ical.
"Kan mama udah bilang jangan lari-lari kalau kayak gini siapa yang sakit?"
" Iya ma, maafin kita ya ma"
"Ayo bawa Ray kesini nanti mama panggilkan tukang pijit"
"Yaudah Ical kamu mandi dan siap-siap ke skolah. Rayhan gak usah sekolah dulu nanti mama buatin suratnya." Setelah mengatakan itu mama langsung pergi ke dapur untuk melanjutkan kerjanya yang sempat tertunda tadi. Setelah sarapan selesai di buat sekarang semuanya menikmati sarapan dengan sedikit percakapan tentunya.***
Kelas fisika pada siang hari ini akhirnya selesai juga. Bel tanda pulang sekolah pun juga sudah berbunyi dari lima menit yang lalu. Dari dalam kelas tampak seorang pemuda yang hendak berjalan keluar dari pintu menuju lapangan basket. Hari ini ada jadwal buat dia latihan basket.Di sela istirahat Ical melihat ada seorang siswi yang menghampirinya.
"Hai kak Ical"
"Iya" mendengar ada yang menyapanya Ical menjawab dengan sedikit kebingungan.
"Ini kak, diminum ya" gadis itu menyodorkan minuman yang ada di tangannya.
"Terimakasih"Melihat Ical meminum minuman yang dia berikan tadi gadis itu kembali membuka suara.
"Kak kenalin nama aku Kinara asyakila, panggil aja aku Ara" kata gadis itu sembari menjulurkan tangannya.
"Gw Faisal" Ical menjawab sembari menyambut uluran tangan Ara.
"Ya udah kak, aku pamit dulu ya, bye kak" setelah mengatakan itu Ara pun pergi.Melihat ada cewek yang baru saja berjalan menjauh dari Ical akhirnya Juna bertanya karena penasaran sama sahabatnya itu.
"Heh siapa tu cewek?"
"Hah, oh itu Adek kelas mungkin, dia ngasih gw minuman"
"Oh gitu, kuylah latihan lagi"
Latihan hari ini pun selesai. Sekarang Ical memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Di sepanjang perjalanan Ical selalu teringat dengan Kinara entah kenapa bayangan Kinara saat memberi minuman tadi sangat melekat di pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Reygan
General Fiction"Miris banget sih Rey kisah cinta Lo, Lo kalau cinta boleh, goblok jangan, kalau emang Lo gak dianggap sama sekali mending Lo putusin aja dia. Kasihan gw sama hati Lo, sekarang Lo liat diluar sana masih banyak cewek yang lebih cantik dari dia, kalau...