Perihal Cinta Nana

94 40 11
                                    

Hari ini setelah kelasnya selesai Reygan ingin menempati janjinya dengan Al adiknya yang manis. Semalam ia bilang sama Al kalau ia akan mengajaknya untuk menghabiskan waktu bersama di alun- alun kota Bandung untuk sekedar menikmati sore.

Sekarang mereka duduk di salah satu bangku taman yang di temani dengan gado-gado kesukaan Reygan.

"Perihal takdir hidup dan cinta itu semua sudah ada akhirnya." Reygan memulai percakapan sore ini.

"Maksudnya?"

"Takdir itu pasti, hidup itu akan mati dan soal cinta, cinta itu bisa membuat kita bahagia tapi cinta itu juga yang akan menyakiti diri kita." Reygan berkata sembari menyuap sesendok gado-gado kesukaannya.

"Abang tau posisi kamu itu sulit Al. Cinta yang kamu jalani sekarang itu pasti menyakitkan hati kamu kan?"

Huft Mas Al menghela nafas berat karena benar kata Reygan bahwa cinta yang ia jalani sekarang sangat menyakitkan hatinya. Bukan hanya orang tuanya saja yang tidak memberi restu tapi juga tuhan, bagaimana mungkin dua insan yang berbeda iman dapat di persatukan?.

"Sampai kapan kamu akan bertahan Al ? Emangnya kamu mau meninggalkan tuhanmu demi dia? Atau kamu tega kalau dia meninggalkan Tuhannya karena kamu? Kamu harus bisa memilih Al, percuma kamu menjalaninya kalau selama ini kamu tersakiti dengan beban cinta yang kamu miliki."

"Abang gak akan maksa, kamu buat ninggalin Kinan tapi Abang harap kamu bisa memilih apa yang terbaik buat kamu kedepannya"

setelah mengatakan itu Reygan pun berdiri karena makannya sudah selesai dan membayar makanan yang ia dan Al pesan tadi.

Sedari tadi Al hanya diam kerena perkataan Reygan memang benar ia harus bisa untuk memilih antara cinta atau Tuhannya. Jika boleh jujur iya sangat ingin untuk hidup bersama dengan Kinan karena selama ini hanya Kinan yang dapat memahaminya. Tapi disisi lain ia sangat sadar bahwa diantara mereka berdua ada benteng yang sangat besar yang menjadi pemisahnya.

Dalam perjalanan menuju rumahnya mereka hanya diam hanya terdengar suara angin dan klakson kendaraan bermotor yang mengiringi jalannya.

***
Diantara semua keluarganya hanya Reygan lah yang tahu kalau Alfiandra sedang dekat dengan seorang Agatha Kinanti Geovani yang merupakan orang yang berbeda iman dengan mereka. Gadis itu beragama Kristen sedangkan Al beragama Islam.

Al  sangat paham dengan semua perbedaan yang terjadi diantara mereka berdua tapi apa yang harus ia lakukan? Apakah ia harus memperjuangkan Kinan yang jelas berbeda dengan dia atau ia harus melepaskan Kinan dengan cinta yang ia miliki?.

Jujur itu memang sangat sulit "cinta yang satu Tuhan aja susah  untuk bersama apa lagi yang Tuhannya beda" 

Untuk sekarang biarlah Al memikirkan apa yang terbaik untuk hidupnya ia tidak ingin pusing untuk memikirkan itu sekarang.

***
Sekitar 15 menit mereka pun sampai di rumah.

"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"

"Abang sama mas dari mana?"

"Abis jalan-jalan dek"

"Iiih Abang sama mas jalan-jalan? Kok Ray gak diajak?"

"Iya kan tadi Abang pulang dari kampus langsung pergi sama mas Al jadi gak pulang dulu."

"Owh gitu, nanti kalau jalan-jalan lagi ajak Ray sama Ical ya bang"

"Iya nanti kita pergi rame-rame ya sama mama juga"

"Iyaa Abang"

***
Malam ini mereka melakukan aktivitas yang selalu mereka lakukan yaitu berkumpul di teras rumah.

Sekarang Al duduk di dahan pohon rambutan dengan gitar yang ada di pangkuannya.

Jemari tangannya mulai memetik senar gitar yang begitu merdu di tambah dengan suaranya mengiringi sunyi malam ini.

"Aku untuk kamu
Kamu untuk aku
Namun semua apa mungkin
Iman kita yang berbeda"

"Tuhan memang satu
Kita yang tak sama
Haruskah aku lantas pergi
Meski cinta takkan bisa pergi
Benteng begitu tinggi
Sulit untuk kugapai
Hmm ..."

"Mas Al lagi nyanyi atau curhat sih? menghayati sekali nyanyinya"

"Mas mu itu lagi curhat cal" yang menjawab adalah Reygan.

"Loh emangnya terjebak dalam cinta beda agama ya?"

"Udah lah ngapain ngomong cinta-cintaan sih, ini tuh lagi nyanyi cal bukan lagi curhat." Al menyangkal perkataan Reygan tadi karena ia tidak ingin keluarganya tahu kalau ia mencintai orang yang berbeda agama dengan dia.

Seiring berjalannya waktu malam pun berlalu dan mereka semua memtuskan untuk beristirahat.

***
Suasana pagi ini sangat sejuk, di temani dengan nyanyian burung-burung kecil yang berterbangan di awan.

Sekarang semuanya berkumpul untuk menikmati sarapan yang di masak oleh mas Nana dan mama, mereka makan dengan sesekali diselingi candaan dari Reygan.

Setelah sarapan, kini semuanya sudah pergi untuk melaksanakan aktivitasnya masing-masing.

***
Siang ini bang Satrya memutuskan untuk jalan-jalan dengan vio pacarnya. Percintaan bang Satrya dengan vio ini bisa dikatakan sudah berlangsung lama. Dulu bang sat adalah seorang playboy karena ia sangat sering bergonta-ganti pacar, katanya "buat apa ganteng kalau gak di gunain" tapi itu dulu sebelum bang satrya ketemu dengan vio Adek tingkatnya di kampus, dan sekarang ia sudah tobat buat berganti pacar.

Dulu sewaktu bapak masih ada Satrya pernah dapat ceramah dari bapak karena dulu ada tiga perempuan yang datang ke rumah untuk mencari dirinya dan ketiganya mengaku kalau mereka adalah pacar dari Satrya. Melihat itu sorenya ia langsung mendapat ceramah dari bapak.

"Abang tau apa salah Abang?" Bapak memulai pembicaraan pada sore itu.
"Iya pak, Abang tau" Satrya menjawab tanpa melihat wajah bapak Ia hanya menunduk.

"Bapak memang bolehin Abang punya pacar tapi gak langsung tiga orang juga bang, bapak gak suka ya liatnya. Kalau kayak gitu sama aja kalau Abang nyakitin anak gadis orang, bapak gak mau kalau Abang nanti jadi  contoh yang buruk buat adek-adek kamu bang, sekarang bapak mohon Abang putuskan semua pacar-pacar kamu, cukup sekali ini aja bapak liat Abang punya pacar banyak"

Hari setelah bang Satrya diceramahi bapak sudah tidak ada lagi cewek yang datang ke rumah selain vio, selama satu tahun belakangan ini hanya vio lah yang di bawa bang Satrya kerumahnya.

______________________________________

"Cinta yang paling rumit bukanlah cinta beda alam, tapi cinta yang paling rumit menurutku adalah cinta beda agama kenapa? Karena cinta beda alam sudah jelas bahwa kita tidak akan bisa memilikinya karena memang dia  sudah tidak ada lagi di dunia ini, sedangkan cinta beda agama, dia masih ada di bumi tapi kita tidak mungkin untuk memilikinya."

-Bunga-

Semoga harimu menyenangkan
Pa pay 👋

Jangan lupa Vote sama coment ya.

THANKS MY PREN. ❤️

Tahu gak? Vote sama coment kamu itu penting buat aku, jadi jangan pelit ya buat kasih vote dan comentnya. Biar tambah semangat nulisnya.

Dear ReyganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang