Bersama Mu

135 85 40
                                    

matahari pagi yang perlahan masuk melalui celah jendela yang bisa membangunkan siapa saja dari tidur nyenyaknya. Seperti biasa rutinitas yang selalu  dilakukan setiap pagi oleh anak-anak bapak dan mama adalah berebutan untuk masuk ke kamar mandi.

Pagi manusia-manusia kesayangan Abang Reygan.

pagi ini suara Reygan sudah terdengar menyapa semua penghuni rumah dengan suara yang sangat menggelegar.

"Abang, jangan teriak-teriak ini masih pagi bang"

"Iya ma"

Mendengar suara mama yang menegurnya Reygan memutuskan untuk menghampiri mama yang sedang memasak dengan di temani mas Al.

"Widihh mas Al pagi-pagi gini dah wangi aja nih"

"Ya iyalah, orang gw udah mandi, emangnya lu males mandi "

"Enak aja lu bilang gw males mandi, asal lu tau gw bukannya males tapi gw itu hemat air, jaman sekarang itu kita harus hemat air agar kelak anak cucu kita bisa ngerasain yang namanya air, oleh karena itu gw melakukan penghematan air" Reygan mengatakan itu dengan mimik wajah yang cukup serius.

"Iya in deh biar cepat" mas Al menjawab dengan pandangan malas.

***
Siang ini kelas Al akhirnya selesai juga tapi ia tidak memutuskan untuk pulang kerumahnya, melainkan ia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan untuk sekedar membaca buku.

"Siang Nana" sapaan dari gadis cantik yang bernama Agatha Kinanti Geovani tapi sering di panggil Kinan.

"Siang juga Kinan" (Nana adalah nama special dari gadus yang dicintainya) Mas Al menjawab sapaan gadis didepannya itu dengan senyum yang sangat manis.

Kinan adalah sahabat sekaligus orang yang sangat dicintai Mas Al tapi mereka belum ada ikatan apapun 3 tahun terakhir.

Sebenarnya mas Al sangat ingin untuk mengungkapkan perasaannya kepada Kinan tapi ia tidak mungkin untuk melakukan itu karena ada perbedaan yang tidak akan bisa untuk disatukan diantara mereka.

Setelah lama mereka menghabiskan waktu dengan membaca buku di perpustakaan sekarang Mas Al memutuskan untuk pergi jalan-jalan bersama Kinan sebelum memutuskan untuk pulang kerumah.

"inan kita jalan-jalan yuk"
"Kemana Na?"
"Udah ikut aja" MAs Al berdiri dengan menggenggam tangan Kinan untuk pergi ke parkiran motor.

"Nih pake helmnya" Nana memberikan helm kepada Kinan.
"Ayo naik, kita berangkat"

Setelah melewati perjalanan dalam waktu 15 menit di sini lah mereka sekarang di alun-alun kota Bandung, disini tempat biasa yang dikunjungi anak-anak muda kota Bandung untuk sekedar menikmati sore dengan teman, pacar bahkan keluarga sekalipun.

"Nan kita makan dulu yuk, kamu mau makan apa?" Tanya Nana kepada kinan yang kini tengah berpikir enaknya sore ini makan apa karena di depan mereka banyak sekali pedagang kaki lima yang menawarkan makanan yang tentunya sangat memanjakan lidah.

Setelah berfikir akhirnya pilihan mereka jatuh pada pedangan gado-gado.

Setelah memesan makanannya sekarang mereka sedang duduk di lesehan yang di alas dengan Tikar di bawah pohon yang disediakan pedagangnya.

Mas Al masih terus memandangi wajah Kinan.

"Kamu kenapa liatin aku kayak gitu? Lip aku gak bagus ya? Atau bedak aku ketebelan?" Kinan mengatakan itu sembari bercermin takut ada yang aneh pada wajahnya.

"Gak ada kok, kamu cantik aku suka"
Mendengar jawaban Mas Al membuat wajah Kinan bersemu merah.

"Wajah kamu kenapa? Kok merah sih? Kamu kepanasan ya?"

"Apa an sih Al mana ada muka aku merah"

"Udah tau lagi baper malah di tanyain kayak gitu lagi"

Banyak sekali pembicaraan mereka pada sore ini mulai dari keseharian Nana dan saudaranya, kegiatan mereka di kampus, dan masih banyak lagi.

Setelah menghabiskan makanannya sekarang Mereka memutuskan untuk pulang kerumah. Di atas motor mereka sesekali tertawa dengan candaan yang dilontarkan oleh Nana.

Sekarang motor mereka berhenti karena ada lampu merah. Entah Mas Al sadar atau gak di samping sebelah kanan ternyata ada Reygan dengan Fira yang juga sedang menunggu lampu merah. Reygan yang melihat hanya diam saja tidak mungkin kan ia heboh di lampu merah kayak gini mending nanti aja dirumah.

Setelah terbebas dari lampu merah sekarang Mas Al kembali melajukan motornya membelah jalanan kota Bandung menuju kerumah Kinan.

Setelah 15 menit perjalanan akhirnya sekarang mereka telah sampai di gerbang rumah Kinan.

"Na, mampir dulu yuk"
"Gak deh nan,aku langsung pulang aja ya udah mau sore juga"
"Ya udah, kamu hati-hati ya"
"Iya, aku pamit" setelah mengatakan itu Mas Al langsung melajukan motornya menuju rumah.

***
"Assalamualaikum, mas Al pulang"
"Waalaikumsalam"

"CIEEEE mas Al baru pulang ya? tadi siapa tu mas?" Reygan bukannya menyambut kedatangan Mas Al malah langsung di serbu sama pertanyaan.
"Siapa yang Lo maksud?"
"Oy yang sopan gw Abang Lo"
"Iya, siapa yang Abang maksud"
"Itu loh Al, yang tadi di lampu merah yang di bonceng siapa?"
Jujur Mas Al tadi kaget sama pertanyaan Reygan tapi ia berusaha menormalkan lagi raut wajahnya.

"Owh itu ya temen gw lah siapa lagi?"
"Temen atau demen nih?"
"Apaan sih bang orang itu beneran temen gw" setelah mengatakan itu Mas Al memutuskan untuk meninggalkan Reygan sendiri karena ia juga malas untuk berurusan dengan Reygan sore ini.

***
Masih sama seperti sore-sore sebelumnya teras depan rumah masih terus ramai. Dulu bapak pernah bilang gini "walaupun suatu saat nanti kalian sudah sibuk dengan urusan  masing-masing jangan pernah lupakan keluarga dan saudara kalian, seenggaknya dalam sehari kalian harus bisa menyempatkan diri untuk Saling bertukar cerita walaupun itu hanya 15 menit saja"

Oleh sebab itulah berkumpul di teras rumah pada sore hari menjadi rutinitas saat bapak masih ada hingga sekarang bapak sudah gak ada kebiasaan itu masih mereka lakukan karena hanya itu yang bisa mereka lakukan untuk mempererat hubungan kekeluargaan.

Seperti biasanya hanya azan magrib yang akan menyelesaikan acara bersantai mereka di teras rumah, setelah pulang dari masjid sekarang semuanya makan malam, tidak ada pembicaraan spesial pada malam ini hanya ada suara dentingan sendok garpu dan piring yang mengiringi suasana di meja makan.

_____________________________________

"Biarkan semua berjalan seperti apa adanya, kita cukup mengikuti alurnya dan biarkan takdir yang menentukannya"

-Bunga-

Jangan lupa Vote sama coment ya.

THANKS MY PREN. ❤️

Tahu gak? Vote sama coment kamu itu penting buat aku, jadi jangan pelit ya buat kasih vote dan comentnya. Biar tambah semangat nulisnya.

Dear ReyganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang