Entah kenapa sekarang langit di kota bandung rasanya seperti runtuh karena kepulan awan hitam
yang terlihat sedang menampung ribuan milli air hujan yang siap kapan saja tumpah ke bumi begitu
juga keadaan dirumah reygan saat ini, sekarang semuanya tengah bersiap untuk memakamkan orang yang disayang sekarang suara tangisan berubah menjadi lagu yang paling menyedihkan yang pernah didengarkan.Jujur saja kepergian reygan dengan begitu cepat membuat siapa saja yang mengenalnya begitu terkejut bagaimana tidak rasanya baru kemaren reygan duduk dan tertawa Bersama tapi sekarang semua berkumpul untuk mengantarkan reygan ke rumahnya yang baru
rumahnya yang abadi.Dari jasad reygan diturunkan dari ambulance mama dan yang lainnya termasuk fira tak henti-hentinya menangisi kepergian reygan.
Dengan tubuh gemetar fira mendekat kearah jenazah reygan “hikss.. sayang….. ke.. kenapa
kamu ninggalin aku? Kamu tau gak tadi malam aku nungguin kamu ngabarin aku, kenapa kamu
bohong rey? Kenapa? Hikss.. Katanya kamu mau pulang tapi gak gini rey” fira sudah tak sanggup lagi
menahan tangisnya kenapa reygan ninggalin dia disaat ia mulai mencintai reygan dengan tulus. "Sementara disisi lain terlihat seorang yang menjauh dari keramaian ia ingin menumpahkan semua
sesak dalam hatinya mungkin diantara semua yang bersedih mungkin yang sangat merasa
kehilangan adalah mas Al, dia yang paling dekat dengan reygan, dia yang apapun itu hanya bercerita
sama reygan “ lo jahat bang, hikss.. lo udah ninggalin gw, nanti gw cerita sama siapa lagi kalau lo
pergi? Gw harus gimana lagi kedepannya? Hikss… Kalau gw tau lo bakalan ninggalin gw, gak akan gw
biarin waktu berlalu kalau kita sedang cerita berdua bang hikss..."“rey kenapa harus kek gini? Abang pulang bukan untuk nganterin kamu pergi nyusul bapak tapi
abang pulang untuk hidup Bersama kalian dan tumbuh Bersama, tapi kenapa kamu malah ninggalin
abang?” seolah tidak ada penghalang air mata bang ari pun jatuh membasahi pipinya mengangisi
kepergian si tengah kesayangannya.Terkadang menjadi anak yang paling tua dirumah menjadikan bang pipin harus menjadi penenang
untuk adik-adiknya, bukannya ia tidak sedih kehilangan reygan si tengil itu sama seperti yang lain
hatinya juga hancur dunianya juga runtuh tapi ia masih berusaha tetap kuat. “reygan lo kenapa ha, lo bangun gak, lo jangan tidur terus kita udah dirumah ayok bangun, gw janji kalau lo bangun gw bolehin lo pakai kamar mandi dulu, gak papa kalau gw telat kuliah tapi lo bangun dulu ayok bangun hikss bangun lo" seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya satrya berusaha untuk membangunkan reygan.“abang hikss abang kenapa nnggalin adek? Abang udah janji bawa ray sama ical jalan-jalan tapi
kenapa abang pergi duluan? Abang kenappa gak nepatin janji? Hikss abang jahat hikss abangggg”“hikss.. hikss… abang kenapa jadi gini sih hikss.. kenapa abang ninggalin gw bang, kenapa? Ayok
bangun lagi hiks.. abang boleh deh jailin ical sampai abang puas ayo bang jangan diam aja hikss…”“anak kesayangan mama, kamu kenapa ninggalin mama bang hikss… abang kalau mau nyusul bapak
ajak mama bang jangan pergi sendirian bang, ayo abang bangun mama disini bang, mama mau peluk
abang lagi, ayok nak bangun mama gak mau kelihangan abang, hikss… jangan tinggalin mama, abanggg"Hari sudah beranjak siang dan sekarang jenazah reygan akan dimakamkan di samping makam bapak, sepanjang jalan rasanya seperti sangat menyedihkan karena diiringi oleh tangisan orang yang
ditinggalkan. Sampai di pemakaman bang pipin, mas al dan bang satrya masuk kedalam liang kubur
untuk menyambut reygan di dari bawah, dengan perlahan tubuh reygan diturunkan dan di sambut
oleh jangkauan tanggan saudaranya.
Jeritan tangis masih belum reda seolah belum ikhlas dengan kepergiannya yang begitu mendadak.Setelah jenazah reygan di masukan ke dalam liang lahat kini terdengar alunan azan yang berkumandang yang di lantunkan oleh bang satrya untuk melepas kepergian reygan untuk selamanya. Sekarang sudah ada tanah yang menjadi pemisah antara semua yang ada di bumi dan
dia yang telah pergi untuk selamanya.Kini tangis yang sedari tadi smpat mereda Kembali tumpah disertai hujan yang turun dengan
derasnya Sebagian para pelayat sudah meninggalkan area pemakaman, mama masih terus menangis
memeluk batu nisan yang bertuliskan nama reygan, “abang kenapa ninggalin mama nak??, mama
melihat ke samping dan melihat makam bapak “pak, sekarang anak ika reygan udah nyusul bapak
hikss.. bapak jaga abang ya, hikss.."kaki mama sekarang sudah tidak sanggup lagi untuk berdiri
badannya terasa lemas dan pandangannya juga mulai kabur dan pada akhirnya semuanya menjjadi
gelap mama pinggan lagi untuk kesekian kalinya.“kita pulang dulu ya kasian mama hari juga hujan nanti kita kesini lagi, kalian yang kuat sekarang kita
kehilangan reygan tapi kita gak boleh nangis terus ikhlasin reygan kalian tau kan kalau reygan gak
suka kalau kita nangis?” semuanya hanya nurut benar apa kata bang pipin mama harus kita anterin
kerumah dulu.“fira, ayo pulang dulu,” bang ari mengajak gadis itu pulang karena sejak tadi ia hanya diam dan
menangis di sisi kuburan reygan. Ia hanya menggeleng “gak bang, aku aku disini dulu” jawabnya
dengan suara yang serak, mendengar itu bang ari paham mungkin fira ingin menemani reygan sedikit
lebih lama.Sekarang semuanya telah pergi dan yang tersisa hanyalah fira dari tadi yang ia lakukan hanyalah memeluk nisan reygan seolah ia memeluk tubuh reygan, dinginnya cuaca tidak lagi dirasakan oleh fira ia hanya ingin menangis dan menangis.
“sayang… hikss.. kamu kalau mau hukum aku gak gini caranya sayang kenapa kamu ninggalin aku
dengan cara yang seperti ini? Kenapa disaat aku udah mencintai kamu dengan tulus kamu pergi ninggalin aku sayang hikss.. ini sakit banget rey, kamu boleh marahin aku kamu boleh diemin aku, tapi gak gini rey, pliss jangan tinggalin aku hikss”dari kejauhan terdengar suara derap Langkah mendekat kearah fira ternyata itu adalah pacar bang ari dan bang pipin dan bang satrya teh Acha, mega dan dan mbak vio karena tadi mereka disuruh bang Pipin untuk menjemput Fira karena bang Pipin khawatir dengan pacar Reygan dan benar saja mereka melihat Fira sedang menangis sembari memeluk erat batu nisan yang bertuliskan nama Reygan.
“fira astaghfirullah dek, ayok bangun jangan kek gini gak baik, kasian reygan kalau kamu kayak gini, ayok kita pulang dulu nanti kamu sakit dek”
"gimana aku pulang teh, sedangkan reygan tidur disini
hikss..”Dengan segala bujukan akhirnya fira mau pulang “ sayang hikss.. aku pulang dulu ya nanti aku balik
lagi hikss.. SELAMAT TIDUR SAYANGKU ” kata itu menjadi kata terakhir sebelum fira meninggalkan area pemakaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Reygan
General Fiction"Miris banget sih Rey kisah cinta Lo, Lo kalau cinta boleh, goblok jangan, kalau emang Lo gak dianggap sama sekali mending Lo putusin aja dia. Kasihan gw sama hati Lo, sekarang Lo liat diluar sana masih banyak cewek yang lebih cantik dari dia, kalau...