Bang Ari, pulang

97 35 15
                                    

Sebenarnya setiap sudut yang ada dirumah ini tetap sama tapi yang berbeda mungkin Sekarang bapak sudah tidak ada lagi.
Bang Ri tidak pernah melupakan saat ia melepas kepergian bapak yang sangat berdampak besar dalam hidupnya. Kesedihan atas kepergian bapak mungkin sudah tidak ada lagi tapi kesunyian yang ditinggalkan terasa begitu menyakitkan.

Sampai di rumah bang Ri langsung masuk ke dalam kamarnya ia ingin beristirahat karena lelah saat perjalanan panjang. Sudah lama sejak kepergian bapak, bang Ri juga pergi kembali ke perantauan karena ia masih ingin membantu bang Pipin dan mama untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Saat bang ri beristirahat, terdengar ketukan pintu kamarnya.
Tuk! Tuk!
"Assalamualaikum bang, mama masuk ya"
"Waalaikumsalam, iya ma masuk aja pintunya gak Abang kunci"
Setelah di perbolehkan oleh pemilik kamar untuk masuk, sekarang mama berjalan menuju ranjang yang sedang di pakai bang Ri untuk rebahan, mama duduk di pinggir ranjang.

"Abang, kok tadi gak nyamperin mama dulu?"

"Iya ma, tadi Abang liat mama lagi tidur jadi Abang gak tega buat bangunin mama."

"Abang gimana kabarnya?"
"Abang sehat ma, Abang kangen mama"

bang Ri berkata sembari memeluk mama dengan erat karena ia sangat merindukan wanita yang paling ia cintai di dunia ini.

"Mama, juga rindu sama Abang, yaudah Abang lanjut istirahat ya nanti turun ke bawah, kita makan bareng"

"Iyaa mama ku sayang"

Setelah mendengar jawaban dari bang Ri sekarang mama memutuskan untuk memasak makan malam.

***

Sepertinya berkumpul di sore hari di teras sudah menjadi kebiasaan anak-anak bapak dan mama, seperti sekarang mereka semua dan juga bang Ari tengah berkumpul di teras untuk sekedar berbincang dan minum kopi dan keripik hasil olahan tangan Nana yang menemani sore ini.

"Ray, sini deh Abang ada sesuatu buat kamu" Reygan berbicara untuk menyuruh Rayhan mendekat ke arahnya.

"Apa bang?"
"Sini dulu nanti Abang kasih"

Walaupun sedikit ogah-ogahan tapi Rayhan tetap mendekat kearah Reygan. "Apa sih bang?"

"Kamu mau duit gak?"
"Mau bang"
"Yaudah kamu ke warung ya tadi mama nyuruh beli gula, ini uangnya nanti kembaliannya buat kamu"
"Serius bang? Makasih ya bang"

Setelah mengambil duit yang ada di tangan Reygan sekarang Rayhan telah berlalu untuk pergi ke warung membeli gula pesanan mama.

"Rey, Lo kenapa senyum-senyum dah?" Bang Ari bertanya karena sejak kepergian Rayhan, ia tidak berhenti tersenyum.

"Oh gw tau, Lo ngerjain Adek gw kan? Lo bilang tu uang ada kembaliannya tapikan tadi mama ngasih uang pas, tega Lo bang" bukan Reygan yang menjawab tapi mas Al.

"Abaaaaaaaanggggggg!!!!!!!!!"
Dari jauh terdengar suara Rayhan yang begitu menggelegar sepertinya anak itu akan marah besar kepada reygan.

Sekarang Reygan sudah bersiap-siap  berlari untuk menghindari amukan dari Rayhan.

"Bang Rey mana bang?"
"Tadi dia lari ke kamar dek"
Rayhan lantas berlari ke dapur untuk memberikan gula pesanan mama dan ia terus berlari hingga ke lantai dua tempat kamar Reygan berada.

Tuk! Tuk!
"ABANG BUKA PINTUNYAAA"
tidak terdengar sautan dari sang pemilik kamar.
"ICAL BANTUIN RAY!!!"
mendengar Rayhan memanggil namanya Ical segera berlari ke lantai dua.

"itu ada apa sih kok Adek teriak-teriak?" Mendengar ada keributan mama lantas bertanya apa sedang terjadi.

"Itu ma, masa tadi bang Rey, nyuruh Adek buat beli gula terus abang bilang uangnya ada kembalian, kembalian itu buat Adek tapi pas Adek bayar kata kasir itu uangnya pas untung Adek gak beli jajan." Rayhan menjelaskan dengan terburu-buru.

"Oh, gitu ceritanya, abang buka pintunya, ini mama"

"Iya, ma?"

Bukannya membuka pintunya tapi Reygan malah hanya mengeluarkan kepalanya sedikit dari celah pintu.

"Kan tadi mama suruh Abang buat beli gula kenapa Abang malah nyuruh Adek?"

"Maaf ma, tadi Abang capek ma, makanya Abang nyuruh Adek"

"Terus kenapa? Abang bilang sama Adek kalau uangnya ada kembalian?"

"Ya supaya Adek mau di suruh ma"

"Adek gak mau tau Abang harus jajanin Adek."

"Kenapa harus Abang?"

Melihat mama menatapnya dengan tajam akhirnya Reygan mau menuruti kemauan adeknya.

"Iya deh nanti Abang jajanin."

"Ical juga ya bang?"

"Gak, gw gak punya salah Sama Lo"

"Abang"

"Iya ma, nanti Abang bakal bawa dua bungsu kesayangan Abang ini buat jajan" kata Reygan dengan wajah yang sedikit menjengkelkan.

***
Setelah kejadian tadi sore Reygan mengerjai Rayhan akhirnya malam ini ia ada disini di alun-alun kota Bandung bersama Rayhan dan Ical untuk membeli jajanan dan tentunya memakai uang ia sendiri.

"Abang, Rey beli telur gulung ya"
"Iyaa"
"Abang, Ical beli martabak ya"
"Iyaa"

Dan masih banyak lagi makanan yang di beli oleh kedua adeknya.

Setelah Rayhan dan Ical puas belanja, sekarang mereka memutuskan buat pulang kerumah.

"Assalamualaikum, kita pulang" berbeda dengan kedua adeknya, Reygan mengucapkan salam dengan wajah yang sangat lesu bagaimana tidak, tadinya ia mengira bahwa adeknya akan jajan tidak lebih dari lima puluh ribu tapi ternyata ia salah kedua adiknya menghabiskan uang sampai seratus enam puluh delapan ribu hanya untuk membeli jajanan yang mereka suka.

"Waalaikumsalam, lah muka lu kenapa dah Rey, abis kemalingan Lo?" Bang Satrya bertanya karena ia melihat wajah Reygan yang sangat lesu.

"Iya, gw kemalingan, Lo liat aja gw kira mereka jajan cuma sedikit tapi gw salah mereka jajan lebih dari seratus ribu."

"Hahahaha makanya Lo jangan ngerjain Rayhan kalau begini siapa yang rugi? Lo kan?"

" Ketawa Lo bang Sat...rya"

"Jadi ceritanya abang gak ikhlas nih jajanin adek-adek Abang?"

"Eh Abang ikhlas kok ma, ikhlas banget malahan, apa sih yang yang buat kesayangan Abang yang berdua ini"

"Eeeleeh tadi aja lo itung-itungang."
"Mana ada gw itung-itungang"

***
Sekarang mereka semua berkumpul dan memakan satu persatu makanan yang telah di beli oleh Ical dan Rayhan tadi.

______________________________________

" PRINSIP ABANG {TIDAK BOLEH ADA YANG MENGERJAI ADEKNYA KECUALI DIRINYA SENDIRI} " - Abang -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" PRINSIP ABANG {TIDAK BOLEH ADA YANG MENGERJAI ADEKNYA KECUALI DIRINYA SENDIRI} "
- Abang -

Semoga harimu menyenangkan
Pa pay 👋

Jangan lupa Vote sama coment ya.

THANKS MY PREN. ❤️

Tahu gak? Vote sama coment kamu itu penting buat aku, jadi jangan pelit ya buat kasih vote dan comentnya. Biar tambah semangat nulisnya.

Dear ReyganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang