🔟

795 66 23
                                    

💟💟💟

.

.

.

.

.

Semenjak pembicaraannya dengan Jefrey waktu itu, Ardan jadi merasa canggung tiap kali berhadapan dengan Taavi. Dia selalu berusaha untuk menghindari Taavi.

Dan Hal ini pun tentu saja di sadari oleh Taavi, hingga membuat Taavi merasa jengah juga.

Taavi sudah sering berusaha mengajak Ardan untuk berbicara serius. Dia ingin tahu apa alasan Ardan sampai menghindarinya.

Tapi Ardan benar-benar gesit seperti belut. Ardan selalu berhasil kabur di saat Taavi sudah hampir menangkapnya.

Mereka sudah seperti sedang melakukan permainan petak umpet saja. Dimana Ardan akan buru-buru kabur atau bersembunyi saat matanya baru melihat Taavi meski hanya bayangannya saja.

Seperti saat ini, Ardan tiba-tiba masuk ke toilet saat dia melihat gestur tubuh Taavi dari kejauhan.

Setelah Ardan merasa bahwa Taavi pasti sudah benar-benar menjauh dari sekitar situ. Barulah dia memutuskan untuk keluar dari bilik toilet.

"Haaaaaah selamat." Ardan mengelus-elus dadanya setelah menghembuskan nafas lega.

"Lu kenapa sih Ardan? Tadi gue liat lu tiba-tiba lari dan  masuk kedalam toilet."

"Eh kak Yudan?!! Kaget gue." Ardan kembali mengelus-elus dadanya." Ah tidak apa-apa kak, tadi gue hanya,,,,," Ardan berpikir sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya. "Sedang di kejar anjing." Ucap Ardan sambil nyengir kuda.

"Emang disini ada anjing? Kok gue gak pernah liat?."

Mampus lu!!! Ardan salah cari alasan. Dia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Ehmm,,, itu kak. Tadi ada wali murid yang berkunjung. Dan dia bawa anjing. Terus anjingnya ngejar-ngejar gue." Ardan masih nyengir sambil memegang tengkuknya karena sedang gugup.

"Oooohhh..."

"Kak Yudan lagi gak ada jam ya?" Ardan mencoba untuk mengalihkan pembicaraan mereka.

"Iya nih, gue lagi kosong. Lu sendiri gak ada pekerjaan? Kok disini?"

"Itu, hari ini pak Taavi akan melakukan kunjungan ke Bangtan University bersama pak Surya. Jadi saya sedikit senggang."

"Hmmm gitu. Mau ngerokok bareng gak?"

"Boleh kak. Ayo." Ardan menerima tawaran Yudan dengan penuh semangat.

"Ya udah kita ke kantin yuk, sambil ngopi juga."

"Waaaah,,, syurga dunia tuh kak, ngopi sambil ngerokok..."

Setelah merokok dan ngopi bareng, Ardan dan Yudan kembali ke kantor masing-masing.

.

.

.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Blue And Grey (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang