2️⃣0️⃣

640 59 46
                                    

💟💟💟

.

.

.

.

.

"Jenni, kamu beneran mau pindah ke luar negeri mengikuti kekasihmu itu?" Aeera bertanya pada Jenni yang sedang sibuk memainkan ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jenni, kamu beneran mau pindah ke luar negeri mengikuti kekasihmu itu?" Aeera bertanya pada Jenni yang sedang sibuk memainkan ponselnya.

Seperti biasa, saat ini mereka berdua sedang makan di restoran cepat saji kesukaan anak-anak Aeera.

"Iya kak. Aku sudah menyiapkan semuanya dari jauh-jauh hari." Jenni meletakkan ponselnya dan fokus berbicara dengan Aeera.

"Kok kamu gak bilang sama kakak?"

"Haaaaaah... Karena kakak sudah berubah. Kakak gak perhatian padaku lagi seperti dulu. Jadi untuk apa aku cerita ke kakak. Emang itu masih penting buat kakak?"

"Jangan bilang gitu Jenni. Kakak tetep perhatian sama kamu kok. Kakak gak pernah berubah. Saat ini kakak hanya sedang berjuang demi keutuhan rumah tangga kakak. Tolong maklumi kakak ya."

"Haaaaaah.... Apa kakak gak capek berjuang sendirian? Aku aja yang lihat doang merasa capek kak. Udah, biarin aja kakak ipar melakukan apapun semaunya.  Yang penting kan kakak ipar gak menceraikan kakak. Dari pada kakak bertindak gegabah yang justru nanti bisa membuat rumah tangga kakak semakin berantakan."

"Kamu gak akan mengerti perasaan kakak Jenni. Kakak gak mau di duain. Apalagi pelakornya Gay. Kakak merasa sangat terhina Jenni."

"Haaaaaah... Terserah kakak. Yang terpenting aku sudah ngingetin kakak." Jenni pun kembali memainkan ponselnya.

Setelah selesai berkirim pesan dengan kekasihnya, Jenni kembali memfokuskan dirinya pada Aeera. "Tapi kak, sebenarnya apa sih rencana kakak? Kakak gak akan mencelakai Ardan kan?" Jenni memicingkan matanya curiga.

"Tentu saja tidak. Mungkin dulu aku memang pernah bilang akan melenyapkannya karena terlalu emosi. Tapi semakin kesini aku jadi mengerti, buat apa aku mengotori tanganku hanya untuk menyingkirkan Gay jalang macam dia? Aku hanya akan menunjukkan kedudukannya yang sebenarnya. Dimana-mana istri sah lah yang akan tertawa di akhir. Dan kalau memang dia masih punya sedikit saja harga diri, dia pasti akan menyingkir sendiri dari hadapan Taavi. Aku hanya tinggal nunggu waktu sampai aku bisa mergokin mereka. Karena susah sekali untukku mencari bukti perselingkuhan mereka. Taavi begitu melindunginya. Sampai orang-orang yang ku bayar agar memata-matai mereka, menyerah dengan sendirinya. " Wajah cantik Aeera kini sudah di penuhi oleh raut kekecewaan.

Blue And Grey (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang