6️⃣

812 72 34
                                    

💟💟💟

Jefrey menyendokkan sarapannya dengan sedikit kasar. Dia Sengaja mengeraskan bunyi dentingan antara sendok dan piringnya. Saat ini Dia sedang ngambek pada Ardan.

Pasalnya Sejak kemarin malam dia tidak mau memandang dan berbicara sedikit pun dengan Ardan. Padahal Biasanya sebelum dan saat bangun tidur dia selalu minta pelukan dari Abang kesayangannya itu, tapi sudah dua malam ini dia tidak mau meski Ardan yang memaksa ingin memeluknya.

Dia masih merasa kesal pada abangnya itu, karena meninggalkannya sendirian di club. Kedua orang tua mereka pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah anak bungsunya.

Tapi mereka tak hawatir sama sekali. Karena daripada dengan kedua orang tuanya, sejak kecil Jefrey itu lebih dekat dengan Ardan. Karena di saat ayah ibunya sedang sibuk, Ardan lah yang selalu menemani dan menjaga Jefrey.

Karena itulah menurut kedua orang tua mereka, Jefrey tak akan sanggup berlama-lama ngambek sama Ardan. Jadi mereka pun membiarkannya saja.

Sedangkan Ardan, dia sudah berusaha membujuk Jefrey agar menghentikan tingkah kekanakannya, bahkan dua malam ini Ardan memaksa ingin tidur dengan Jefrey, tapi di tolak mentah-mentah oleh Jefrey.

Kemarin siang pun Ardan berusaha untuk mengajak Jefrey main game kesukaannya, tapi Jefrey masih bergeming.

Akhirnya Ardan pasrah, biarlah, nanti juga adik kecilnya itu pasti akan capek sendiri kalau terus-terusan ngambek. Begitu pikirnya.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Ceklek.....

Terdengar suara pintu ruangan tempat Ardan bekerja terbuka, seperti biasa, Taavi masuk ke ruangan kerjanya dengan penuh wibawa.

Namun hari ini ada yang berbeda di pandangan mata Ardan. Saat ini Taavi terlihat semakin tampan dan memancarkan aura yang menyilaukan mata.

Seperti,,,,,,, malaikat yang turun dari syurga, mungkin???!!

Ardan tak tahu pasti, karena dia belum pernah bertemu ataupun melihat malaikat. Dan dia pun belum ingin bertemu malaikat (maut) ?saat ini.

Tapi Ardan pun tak memungkirinya, bos nya ini memang benar-benar tampan.

Ketampanan bos nya ini sungguh tak manusiawi menurut Ardan. Mungkin Tuhan sedang dalam mood yang sangat baik saat menciptakan Taavi? Ah pikiran Ardan jadi melantur kemana-mana.

 Mungkin Tuhan sedang dalam mood yang sangat baik saat menciptakan Taavi? Ah pikiran Ardan jadi melantur kemana-mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ardan???" Suara berat Taavi seketika membuyarkan pikiran ngelantur Ardan.

"Iy,,,, iya pak. Se,,,, selamat pagi pak. Maafkan kelalaian saya yang tidak menyambut kedatangan bapak."

Blue And Grey (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang