2️⃣3️⃣

508 58 37
                                    

💟💟💟

.

.

.

.

.

Setelah mendengarkan cerita tentang masa lalu Taavi, sebenarnya Ardan tahu, bahwa tidak ada yang khusus dari hubungan mereka.

Karena kisah Taavi dan Jessi tak jauh berbeda dengan kisahnya dengan Shezi. Dirinya dan Taavi sama-sama di tinggalkan saat masih sayang sayangnya. Hanya itu.

Namun masalahnya adalah, wajahnya yang mirip dengan Jessi itu. Saat ini Ardan masih sangat terpengaruh dengan kata-kata Aeera. Yang mengatakan Kalau dirinya hanyalah dijadikan sebagai pengganti Jessi.

Karena sibuk berpikir, Ardan tak menyadari pergerakan Taavi yang kini sudah berada di samping kursinya. Taavi merunduk dan memegang dagu Ardan. Kemudian dia mencuri ciuman dari bibir plum Ardan.

 Kemudian dia mencuri ciuman dari bibir plum Ardan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di lain pihak, Ardan blank. Dia total tak ingat, sejak kapan bibir mereka saling bertautan seperti ini? Kenapa tiba-tiba bibir Taavi sudah menghisap lembut bibirnya?

Tak dapat Ardan pungkiri, dia sangat menikmati setiap sentuhan lembut dari bibir tipis Taavi. Ardan benar-benar menyukai cara Taavi menciumnya.

Taavi selalu memperlakukan Ardan dengan sangat lembut. Seolah-olah Ardan adalah seseorang yang paling berarti dalam hidup Taavi. Seolah-olah Taavi bisa saja hancur kalau sampai kehilangan Ardan dari hidupnya.

Karena Taavi tak mendapati perlawanan dari Ardan, tangan besar Taavi mulai beranjak dari dagu Ardan menuju pada kancing kemeja putihnya.

Taavi pun melepas tiga kancing teratas kemeja Ardan, kemudian tangannya menelusup masuk kedalam kemeja itu.

Taavi sangat tahu, pucuk dada Ardan adalah titik kelemahannya. Ardan bisa berubah sangat liar saat Taavi memanjakannya di titik itu.

Namun sia-sia sudah usaha Taavi, Ardan langsung tersadar dari kelinglungannya begitu dia merasakan tangan hangat Taavi mulai menyusuri dadanya.

Ardan langsung mendorong Taavi sekuat tenaga, hingga Taavi hampir saja terjerembab ke belakang kalau saja dia tidak mempunyai refleks yang bagus.

"Apa yang bapak lakukan?!! Ini sama saja dengan bapak sedang melecehkan saya!!!" Ucap Ardan sambil mengancingkan lagi kemejanya seperti semula.

"Apa yang bapak lakukan?!! Ini sama saja dengan bapak sedang melecehkan saya!!!" Ucap Ardan sambil mengancingkan lagi kemejanya seperti semula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Blue And Grey (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang