Terik matahari membuat peluh seorang Nathan bercucuran . Peluhnya jatuh dari kening membasahi pipi , hidung dan mengucur ke dagunya. Tapi tetap saja ketampanannya tidak ikut luntur oleh keringat. Bahkan wajahnya bertambah tampan 100 kali lipat akibat keringat itu.
Dengan berjalan kaki menelusuri jalanan setapak yang kecil , Nathan menarik kopernya dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya membawa tas sedang penuh makanan.
"Gila panasnya , ini gimana cerita kenapa bisa ada jalan sekecil ini ? Apa pemerintah menutup mata melihat jalan kaya gini , padahal ini jalan utama " Nathan masih sibuk mengoceh dengan meneruskan langkahnya menuju rumah seseorang.
Tiba di sebuah rumah sederhana , rumah dipagari oleh tumbuhan dan bunga bunga yang sangat cantik
"Permisi , Om Pras .. Tante Kila "
Nathan berteriak memanggil pemilik rumah dari luar , ia duduk di sebuah kursi kayu yang ada di teras rumah itu . Tangannya mengipas ngipas lehernya yang basah akibat keringat.
Seorang wanita paruh baya keluar dan mematung melihat Nathan yang duduk dengan koper yang dia letakan di sampingnya.
"Nathan"
Tante Kila berlari mendekati Nathan , Nathan tersenyum merentangkan tangannya menyambut Tante Kila yang langsung memeluknya . Tangisan tante Kila pecah di pelukan Nathan
Seorang laki laki yang tidak lain adalah suami tante Kila yaitu Om Pras tersenyum dan ikut memeluk Nathan 'kamu datang Nathan , terima kasih ya nak, bagaimana keadaan kamu ? Kamu sudah sehat kan ?"
Nathan tersenyum lalu memeluk erat dua orang yang sangat bahagia menyambut kedatangannya. Pras membantu Nathan membawa koper masuk ke dalam rumah . Kila mengantar Nathan ke sebuah kamar yang sederhana , yang di dominasi warna putih bersih, kasur yang berukuran 120x200 , sebuah lemari dan meja kerja.
"Terima kasih om tante , saya jadi merepotkan om dan tante. Maaf saya baru bisa datang"
Pras menepuk pundak Nathan
"Kami senang kamu datang Nathan , tapi om minta maaf jika selama disini banyak hal yang tidak akan sesuai harapan kamu . Mungkin Jingga tidak akan seperti dulu karena ingatannya yang hilang membuatnya melupakan kamu dan kenangan kalian "
Nathan tersenyum memperlihatkan box smilenya yang manis
"Kedatangan saya kemari murni hanya ingin melihat keadaan Jinggan om tante , saya tidak akan memaksa Jingga mengingat semuanya . Jika memang semesta berpihak pada saya , saya yakin dia akan kembali pada saya kembali ke pelukan saya menjadi istri saya'
Kila kembali meneteskan air mata seraya tangannya mengusap wajah Nathan menantunya
"Dimana dia tante ? Dimana jingga ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga dan Peluknya | Kim Taehyung FF
FanfictionJingga adalah alasanku masih berdiri sendiri sampai saat itu . Aku akan pergi jika Jingga yang memintaku untuk pergi dan melepaskannya - Nathan Gevano Hardika