"Saya ini suami kamu Jingga !"
Kata kata itu terlontar dengan sendirinya dari mulut Nathan akibat hatinya terasa begitu gundah kala itu . Mata Jingga bergetar setelah mendengar kata kata Nathan yang benar benar membuatnya terkejut. Nathan memegang bahu Jingga dengan kedua tangannya lalu membungkukkan tubuhnya menatap Jingga.
"Maaf jika membuat kamu terkejut , tapi itulah kenyataannya . Saya ini suami kamu , kamu mengalami kecelakaan dan lupa ingatan "
Jingga memegang kepalanya yang tiba tiba terasa sakit , air matanya jatuh. Kaki Jingga terasa lemas , ia terduduk lemas di lantai seraya menangis sejadi jadinya .
"Kenapa kamu baru mengatakannya ?!!!! Kenapa ?!! Kenapa ayah dan mama juga diam saja ?!!"
Nathan memeluk tubuh Jingga dengan erat dan menepuk pundak Jingga dengan lembut . Helaan nafas halus keluar dari mulut Nathan , bersyukur Jinggan tidak memberontak ataupun menolak semua pengakuan Nathan saat itu .
"Aku tidak akan memaksa kamu mengingat semuanya , tapi aku akan bantu kamu untuk mengingat semuanya agar kita bisa kembali bersama lagi seperti dulu"
Jingga menatap mata Nathan seraya menggeleng
"Bolehkan aku seperti ini saja ? Bolehkan aku tidak kembali ? Aku telah menerima lamaran Baskara , aku mencintainya"
Jingga memperlihatkan cincin cantik yang tersemat di jari manisnya. Runtuh sudah semua pertahanan Nathan kala mendengar pengakuan wanita yang ia cintai mengatakan bahwa telah menerima lamaran laki laki lain.
Nathan berusaha menahan rasa kecewa dan amarahnya. Nathan tersenyum dan mengapus air mata Jingga dan mengangguk tegar
"Apapun itu , aku akan selalu mendukung keputusan kamu. Yang terpenting untukku kamu selalu bahagia . Aku tidak akan memaksa kamu untuk kembali . Jika memang kamu mencintai laki laki yang bernama Baskara itu dan kamu yakin akan bahagia dengannya . Aku akan melepaskanku"
Senyuman dan kata kata Nathan membuat Jingga merasa sakit . Kenangan ataupun ingatan tentang Nathan sama sekali tidak pernah terlintas dalam benaknya selama ini . Yang dia tau kini ingatan , hatinya hanya ada Baskara laki laki baik yang telah menemaninya dan menjadi temannya selama enam bulan ini.
"Maafkan aku Nathan"
"Bolehkah aku bertemu dengan Baskara ? Aku ingin mengenal laki laki yang telah mengambil hatimu"
Jingga mengangguk dengan menatap wajah sendu Nathan . Wajah yang sepertinya menahan kekecewaan pada dirinya , tapi Jingga telah mengambil keputusan bulat jika akan menikah dengan Baskara .
🕊
Malam itu setelah kejadian yang memilukan itu , Nathan pergi keluar rumah meninggalkan Jingga seorang diri di rumah . Tanpa tujuan , dengan hatinya yang sedang sakit , gundah dan kecewa Nathan berjalan dengan tatapan sendu dan kosong.
Air matanya akhirnya menetes setelah berjalan jauh dari rumah , Nathan memegang dadanya menangis terisak sepanjang perjalanan.
Nathan tiba di pantai , dengan keadaan sudah gelap dia duduk di tepi pantai memandang jauh ke tengah laut. Pikirannya benar benar kalut kala itu , namun tiba tiba netranya menoleh dan terpaku pada sebuah cahaya di kejauhan .
Cahaya lampu yang sedang menerangi seseorang yang sedang duduk di atas karang seraya mengerjakan sesuatu di tangannya . Nathan memicingkan mata lalu berdiri mendekati cahaya itu.
"Jingga"
Wanita itu menoleh saat mendengar seseorang memanggilnya. Jingga Adisha berdiri dan berjalan mendekati Nathan lalu melihat mata sembab Nathan yang seperti habis menangis .
"Kamu abis nangis ?"
Jingga menghapus sisa air mata di pelupuk mata Nathan. Jingga tersenyum lalu menarik tubuh Nathan lalu memeluk erat tubuh bidang laki laki tampan itu . Tangannya menepuk nepuk punggung Nathan seraya berbisik di telinga Nathan. Mata Nathan membulat kala berada di dekapan gadis polos itu
"Gpp , nangis aja . Menangis itu manusiawi , semesta memang menciptakan air mata untuk dilepaskan ketika mulut dan hati sudah tidak bisa menanggung semua"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga dan Peluknya | Kim Taehyung FF
FanfictionJingga adalah alasanku masih berdiri sendiri sampai saat itu . Aku akan pergi jika Jingga yang memintaku untuk pergi dan melepaskannya - Nathan Gevano Hardika