Desa luwih ini adalah kampung halaman ibunda Jingga yaitu Kila . Setelah kecelakaan itu orang tua Jingga sengaja mengajak Jingga untuk tinggal di desa , untuk menenangkan diri dan sementara menjauhi Jingga dari orang orang yang mengenalinya .
Nathan duduk di teras rumah Jingga berkutit dengan laptopnya , dia sedang meeting dengan para staffnya secara daring ditemani hembusan angin yang menyejukan siang itu yang membuat Nathan sesekali menguap.
"Baik kita akhiri meeting hari ini , untuk mba Riana tolong segera follow up ke HO tentang hasil meeting hari ini . Oke thankyou atas kerja keras kalian semua , selamat siang"
Nathan leave meeting lalu menutup laptopnya , dia menyandarkan punggungnya ke kursi kayu yang sedang ia duduki sekarang kemudian menghela nafasnya. Nathan mengambil ponselnya dan melihat lihat photo photo Jingga di ponselnya.
"Jingga Kirania istriku"
Nathan berdiri meregangkan tubuhnya kemudian mengambil kaca mata hitamnya lalu berjalan keluar rumah. Dengan menggunakan kaos oblong , celana pendek , dan kaca mata hitam , dia berjalan berkeliling desa.
"Jingga kemana ya ? "
Nathan berjalan seraya bersenandung kecil melihat lihat hamparan sawah yang hijau . Senyuman Nathan selalu mengembang melihat keindahan desa ini , ada laut biru yang memiliki suara ombak yang menenangkan dan juga hamparan sawah yang hijau yang memiliki kicauan burung yang merdu. Nathan berjalan mencari cari keberadaan Jingga yang katanya menyusul ayahnya ke sawah.
Nathan sesekali berdiri di tengah sawah dan berselfie ria dengan kamera ponselnya , mengambil setiap sudut wajahnya yang tampan dengan pemandangan sawah yang hijau dibelakangnya. Maklum sudah lama dia tidak pernah ke desa ,seingat Nathan dia terakhir ke desa saat dia dan Jingga belum menikah.
Nathan berjalan dengan pelan di jalan setapak yang kecil , jalanan yang penuh lumpur dan rumput yang basah membuat Nathan melangkahkan kakinya dengan perlahan karena takut terjatuh. Tapi ... apa daya pemuda kota seperti Nathan akhirnya terjatuh juga di petak sawah yang penuh lumpur.
"Aaaargghhh asemmm"
Baju , celana, kaki , wajah Nathan koror di penuhi oleh lumpur , hanya tangannya yang sedang menggenggam ponsel yang selamat dari kemalangan itu . Nathan berusaha berdiri namun kakinya terjebak di tengah lumpur yang licin.
"Sini aku bantu" Nathan menggenggam tangan seseorang yang terulur di depan matanya . Seorang gadis manis tersenyum dan sedikit tertawa dengan menutup bibirnya memandang wajah Nathan yang di penuhi lumpur.
Gadis itu membantu Nathan berjalan kemudian membawa Nathan ke sebuah sungai kecil yang tidak jauh dari tempat Nathan terjatuh. Dengan telaten gadis itu membantu membersihkan kaki Nathan dan juga wajah Nathan yang dipenuhi lumpur .
"Terima kasih , saya bisa bersihin sendiri" ucap Nathan pada gadis itu .
Gadis itu hanya mengangguk dan diam mematung melihat Nathan yang membersihkan lumpur di wajahnya , kini garis wajahnya terlihat semakin jelas , wajah yang sangat tampan dan bisa membuat semua orang terkagum kagum.
"Saya Nathan , nama kamu siapa ?"
"Aaaahhh nama saya Jingga"
Nathan terkejut mendengar nama gadis itu sama dengan nama istrinya "Jingga ?"
Gadis itu mengangguk "iya nama saya Jingga , Jingga Adisya"
Nathan kembali tersenyum "nama yang cantik"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga dan Peluknya | Kim Taehyung FF
FanfictionJingga adalah alasanku masih berdiri sendiri sampai saat itu . Aku akan pergi jika Jingga yang memintaku untuk pergi dan melepaskannya - Nathan Gevano Hardika