Setelah membantu mama Tita masak , Jingga kembali ke kebun dan membiarkan Nathan dan mamanya makan di berdua.
Di ruang makan Nathan duduk berdua bersama mamanya . Tita mengambilkan nasi dan lauk dan meletakannya di piring Nathan.
"Makasi ma" ucap Nathan seraya tersenyum
"Kamu sengaja ya nyari gadis yang punya nama sama tinggal dirumah ini ?" ujar Tita seraya menungkan air di gelas Nathan.
"Maksud mama ?"
"Gadis itu juga bernama Jingga. Mama sampai di rumah liat dia di kebun terus mama tanya ke Sukma itu siapa , Sukma jawab katanya teman deket kamu . Mama ajak dia masak di dapur anaknya polos , sopan . Tapi dia ngakunya bukan temen kamu tapi tukang kebun dirumah ini"
Nathan terdiam sejenak mendengar kata kata mamanya "Aku kenal Jingga waktu di desa ma , dia minta ikut ke kota dan ceritanya cukup panjanglah sampai dia jadi tukang kebun di sini"
Tita mengangguk lalu memegang tangan Nathan "kamu gak manfaatin gadis itu sebagai pelampiasan atau pelarian kamu dari mantan istri kamu aja kan ? , kayaknya dia gadis yang polos dan tulus . Jangan sakitin dia Nathan "
Nathan terdiam lalu mengangguk mengiyakan kata kata mamanya. Selama makan Nathan terdiam , entah kenapa kata kata mamanya terasa membelenggu pikirannya.
🕊
Hari sudah mulai gelap , Jingga masih sibuk di kebun berkutat dengan selang air. Nathan yang duduk di teras depan sembari menunggu kedatangan teman temannya melihat gadis itu. Nathan tidak ingin menyakiti Jingga , tidak ada niat Nathan untuk menyakiti Jingga namun tentang pelampiasan dan pelarian Nathan belum menemukan jawabannya.
Tiga mobil mewah masuk ke dalam rumah Nathan . johan , Leon dan Yudha turun dari mobil setelah memarkir mobil mereka di halaman rumah Nathan .Mereka menghampiri Nathan yang sudah berdiri di depan pintu rumah menunggu kedatangan sahabat sahabatnya.
"Hei brooo , yukk masuk masuk" ajak Nathan
Jingga yang melihat keramaian di depan pintu masuk menoleh dan melihat Nathan sedang menyambut tiga laki laki yang sepertinya adalah temannya.
Di ruang tengah , Nathan duduk bersama kawan kawannya . Di meja sudah tersedia wine, soft drink , beberapa macam cake dan cemilan untuk menemani mereka main PES.
"Kita sering sering main kesini deh biar lo gak kesepian" ucap Yudha
"Haha boleh boleh" sahut Nathan seraya menuangkan wine di gelas burgundy teman temannya.
Jingga masuk ke dalam dengan rambut yang sedikit berantakan dan peluh yang menyucur di dahinya , tentu dengan pakian yang kotor karena terkena tanah kebun.
Karena kamar Jingga berada dekat dengan ruang tengah , membuat ia harus melewati ruangan yang saat itu sedang ramai oleh Nathan dan teman temannya.
Kala Jingga berjalan , enam pasang mata menatap Jingga tanpa berkedip , melihat wajah cantik nan manis itu berjalan melewati mereka. Nathan yang sadar bahawa temen temannya sedang memandang Jingga otomatis menendang kaki teman temannya satu persatu.
"Liat aoa lo ?!!" decak Nathan
"Anjr siapa tu ? " tanya Leon dengan serius pada Nathan
"Itu ... hmm . Gak penting . Udha lanjut aja mainnya" ujar Nathan berusaha mengalihkan pembicaraan.
Jingga yang di kamar mendengar perkataan Nathan entah kenapa merasa sedih. Jawaban Nathan memang benar , dia memang bukan siapa siapanya Nathan tapi kenapa hatinya merasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga dan Peluknya | Kim Taehyung FF
FanfictionJingga adalah alasanku masih berdiri sendiri sampai saat itu . Aku akan pergi jika Jingga yang memintaku untuk pergi dan melepaskannya - Nathan Gevano Hardika