32

47 9 2
                                    

"Nathan"

Nathan membuka mata kala mendengar suara seseorang yang tidak asing. Remang remang ia melihat senyuman seorang wanita tepat di depan wajahnya.

"Jingga ?"

"Sayang" Nathan sontak bangun dan memeluk Jingga dengan erat.

"Kamu kemana aja ? Kamu buat aku khawatir . Maafin aku . Aku gak akan buat kamu kecewa lagi. Aku mohon tetaplah di sisiku" tegas Nathan seraya memandang tajam ke mata Jingga.

Jingga hanya diam seraya tersenyum lalu tangannya mengelus rambut Nathan dengan lembut .

"Jawab aku sayang"

Perlahan tiba tiba Jingga menghilang dari pandangannya "JINGGAAAA !!"

Nathan terbangun seraya berteriak , dengan nafas memburu ia memegang kepalanya yang terasa berat sembari melihat sekitar. Ternyata dia tertidur di geraja dan pertemuannya dengan Jingga hanyalah mimpi.

Nathan menangis terisak pagi itu . Kerindukan yang sudah sangat dalam dan rasa bersalah yang membuatnya gila seakan membuat Nathan tersiksa.

"Nak kamu kenapa ?"

Tiba tiba seseorang laki laki tua dengan mengenakan jas hitam datang dan duduk di sebelah Nathan. Nathan yang terdiam dengan pandangan kosong tidak menghiraukan kedatangan laki laki itu.

"Apapun tang terjadi , bila kamu melibatkan Tuhan di dalamnya , saya yakin semua akan membaik dan menemukan cahaya jalan keluar"

Nathan menoleh lalu mengangguk menghapus air matanya "terima kasih"

Laki laki itu menepuk punggung Nathan seraya tersenyum. Dia menemani Nathan beberapa saat tanpa bicara apapun dan begitu juga Nathan duduk seraya menatap salib yang ada di depannya.

"Terima kasih pak telah menemani saya , saya sudah merasa lebih tenang sekarang" ucap Nathan pada laki laki itu.

"Pulanglah nak istirahat "

Nathan berdiri dan pamit pada laki laki itu. Ia berjalan keluar dari gereja dan dari dalam gereja laki laki tua itu tersenyum melihat Nathan melangkah dan perlahan menghilang dari pandangannya.

Nathan bergegas ke rumah dan menelepon sekretarisnya untuk mengundurkan jam meeting. Setiba di rumah ia hanya mencuci wajah dan mengosok giginya, Nathan bergegas menggunakan setelan jasnya dan bersiap berangkat ke kantor.

"Pak ayok berangkat" perintah Nathan pada pak Tono

"Siap pak" pak Tono membukakan pintu mobil untuk Nathan.

Mobil segera melaju dengan kecepatan penuh agar tiba di kantor tepat waktu. Setiba di kantor Nathan bergegas ke ruang meeting , dan tampak semua staff sudah menunggunya pagi itu.

"Maaf saya terlambat , mari kita mulai meetingnya"

Perusahaan Nathan bergelut di bidang pemasaran media atau TVC (television commercial) , dimana perusahaannya yang menyiakaan produk jasa dalam periklanan sebuah produk yang akan di tayangkan di TV, atau media lainnya.

Hari ini ia meeting bersama klien dari sebuah perusahaan brand fashion besar dunia . Di pertengahan meeting Nathan terkejut saat melihat photo Hana sepupu dari Johan yang terpampang di depan layar LCD . Hana menjadi model ambasador perusahaan fashion tersebut.

Jingga dan Peluknya | Kim Taehyung FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang